Lintasan Sejarah 30 Maret 2017
Hari ini, Kamis tanggal 30 Maret 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 1 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 10 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Bulan Suci Rajab
Hari ini merupakan hari pertama bulan Rajab, sebuah bulan yang dipenuhi oleh rahmat dan kemuliaan. Bulan Rajab dan dua bulan berikutnya, yaitu Sya'ban dan Ramadan adalah periode pembangunan jiwa agar mencapai kesempurnaan dan mendekati Tuhan.
Rasulullah Saw mengenai bulan Rajab ini pernah bersabda, "Bulan Rajab adalah bulan Allah yang besar dan bulan kemuliaan. Di dalam bulan ini perang dengan orang kafir diharamkan. Rajab adalah bulan Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku."
Berpuasa di bulan Rajab sangatlah berpahala. Banyak riwayat yang menyebutkan besarnya pahala dan ampunan Tuhan pada bulan ini. Pada tanggal 27 Rajab, sebuah peristiwa besar terjadi, yaitu diangkatnya Muhammad Sawsebagai Rasul Allah Swt. Selain itu, pada tanggal 13 Rajab, Amirul Mukminin, Ali bin Abi Thalib as terlahir ke dunia.
Imam Muhammad Baqir as Lahir
1381 tahun yang lalu, tanggal 1 Rajab 57 HQ, Imam Muhammad Baqir as, keturunan Nabi Muhammad generasi kelima, terlahir ke dunia.
Imam Muhammad Baqir as dijuluki dengan nama Baqir yang bermakna "pemecah ilmu" karena beliau berhasil memecahkan dan menyelesaikan masalah serta kerumitan dalam berbagai bidang ilmu pada masa itu dengan penuh ketelitian dan kemampuan yang tinggi.
Periode keimaman beliau, yaitu tahun 96 Hijriah, bertepatan dengan akhir masa kekuasaan Dinasti Umayah dan melemahnya kekuatan dinasti ini. Kesempatan ini digunakan oleh Imam Baqir untuk memperkuat pemikiran dan kebudayaan Islam. Pada masa keimamahan beliau dan putranya, Imam Jakfar Shadiq, banyak bidang keilmuan yang mencapai kegemilangannya dan murid kedua imam ini pun mengembangkan sebagian ilmu-ilmu tersebut dan menemukan cabang-cabang ilmu yang baru.
Di samping mengembangkan ilmu pengetahuan, Imam Baqir juga mengajarkan akhlak. Beliau amat menekankan sikap kebaikan, kedermawanan, dan kesediaan untuk mengunjungi orang sakit. Beliau bukan hanya mengajarkan akhlak, tetapi memberi teladan dengan amat sempurna mengenai akhlak Islami. Beliau pernah bersabda, "Siapa saja yang memiliki akhlak baik, sifat bersahabat, dan moderat, akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, mereka yang memiliki akhlak buruk, langkahnya akan membawanya ke arah keburukan."
Ayatullah Thabathabai Boroujerdi Meninggal Dunia
56 tahun yang lalu, tanggal 10 Farvardin 1340 HS (30 Maret 1961), Ayatullah Al-Udzma Sayid Hossein Thabathabai Boroujerdi, salah seorang ulama terkenal Iran meninggal dunia.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar ilmu-ilmu keislaman di tanah kelahirannya, Boroujerdi, Sayed Hossein melanjutkan pendidikannya ke Hauzah Ilmiah Najaf, Irak.
Selesai berguru dengan para ulama besar Najaf, Ia pun kembali ke Iran. Mulanya hijrah ke Mashad, setelah itu pindah ke Qom, dan berhasil menjadi seorang marji taklid. Ia pun kemudian menjadi pengasuh di Hauzah Ilmiah Qom, hingga akhirnya hauzah ilmiah Qom kian berkembang pesat.
Ayatullah Boroujerdi berjasa besar dalam memperkenalkan kekayaan budaya Islam kepada masyarakat dunia. Ia juga berperan penting dalam mewujudkan persatuan dan pendekatan di antara mazhab-mazhab Islam. Selain itu Ayatullah Boroujerdi juga banyak meninggalkan karya tulis dan berhasil mendidik banyak ulama terkemuka, termasuk pendiri Republik Islam Iran, Imam Khomeini.
Konferensi Perlindungan Palestina
41 tahun yang lalu, tanggal 30 Maret tahun 1976, sebuah demonstrasi besar Yaumul Ard atau Hari Bumi, berlangsung di tanah pendudukan Palestina.
Harus diingat bahwa pada tanggal 17 Oktober 1975, sebuah konferensi perlindungan terhadap tanah air digelar di kawasan al-Jalil di utara Palestina pendudukan. Dalam resolusi pertama konferensi ini para peserta melahirkan rasa kekecewaan serta mengecam penyitaan tanah air warga Arab Palestina oleh Rezim Zionis.
Konferensi ini menekankan bahwa aksi Israel itu melanggar hak-hak warga Arab muslim di tanah air mereka dan Rezim Zionis secara terang-terangan telah melanggar HAM, serta menginjak-injak dasar demokrasi dan keadilan. Konferensi perlindungan tanah air juga membentuk sebuah komite yang bertanggung jawab memobilisasi kekuatan rakyat untuk melaksanakan keputusan konferensi.
Komite ini menggelar sidang pada 6 Maret tahun 1976 dengan dihadiri oleh 20 pemimpin dewan kota Palestina dan setelah berbincang dengan kekuatan rakyat, ditetapkanlah hari ini sebagai hari bumi. Setiap tahun pada hari ini, rakyat Palestina dan mayoritas umat Islam di banyak negara melangsungkan acara peringatan yang mengecam kebijakan ekspansionis dan brutalitas Rezim Zionis.