Lintasan Sejarah 31 Maret 2017
Hari ini, Kamis tanggal 31 Maret 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 2 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 11 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Ibnu Rumi Lahir
1217 tahun yang lalu, tanggal 2 Rajab tahun 221 HQ, Ibnu Rumi, penyair terkenal Arab terlahir di dunia di kota Baghdad.
Sejak kecil Ibnu Rumi menimba ilmu dari ayahnya dan dari ulama-ulama terkemuka pada masa itu. Ibnu Rumi sejak muda telah menguasai ilmu sastra dan telah menciptakan syair-syair yang indah.
Ibnu Rumi dianggap sebagai penyair khusus Imam Hasan Askari as, salah satu keturunan Rasulullah Saw, karena banyak menciptakan syair yang memuji beliau. Rumi meninggal tahun 283 Hijriah.
Abu Raihan Biruni Wafat
998 tahun yang lalu, tanggal 2 Rajab 440 HQ, Abu Raihan Biruni, ilmuwan terkemuka Iran meninggal dunia di kota Gazneh Afganistan.
Abu Raihan Biruni sejak muda telah tertarik pada ilmu matematika dan ilmu alam dan dalam waktu singkat dia mampu menjadi ilmuwan besar di bidang itu. Biruni juga menguasai bidang sejarah, geografi, kedokteran, obat-obatan, perbintangan, filsafat, dan berbagai bahasa, di antaranya Arab, Yunani, dan Sansekerta.
Abu Raihan Biruni adalah penemu fenomena rotasi bumi dan dia berhasil menghitung bahwa setiap hari bumi berotasi dan dalam setahun bumi berputar mengelilingi matahari.
Parlemen Iran Ratifikasi Perbaikan Penanggalan Hijriah Syamsiah
92 tahun yang lalu, tanggal 11 Farvardin 1304 HS, Parlemen Iran meratifikasi undang-undang tentang penanggalan resmi yang dipakai oleh negara ini.
Berdasarkan ratifikasi tersebut Iran memakai penanggalan berdasarkan hijrah Nabi Muhammad Saw tapi berdasarkan perputaran matahari dan awal tahun ditetapkan pada awal musim semi.
Berdasarkan ratifikasi ini, seluruh kantor pemerintah dan rakyat mengganti nama bulan kuno Iran seperti Hamal, Sour, Jauza, Saratan, Asad, Somboleh, Mizan, Aghrab, Ghous, Judai, Dalv dan Hout dengan Farvardin, Ordibehesht, Khordad, Tir, Mordad, Shahrivar, Mehr, Aban, Azar, Dey, Bahman dan Isfand.
Sementara enam bulan pertama 31 hari dan lima bulan kedua 30 hari dan bulan terakhir hanya 29 hari, tapi di tahun Kabisat menjadi 30 hari.
Penanggalan ini diterapkan hingga tahun 1354 HS, tapi mulai tahun 1354, sejarah Iran berdasarkan sejarah Kourush. Tapi penanggalan anti Islam ini akhirnya dibatalkan menyusul semakin meluasnya gelombang Revolusi Islam Iran pada bulan Shahrivar 1357 HS.
Teror Terhadap Penumpang Kereta Api Palestina
69 tahun yang lalu, tanggal 31 Maret tahun 1948, sekelompok orang Zionis meneror penumpang kereta api Palestina.
Dalam kelanjutan aksi teror yang digelar orang-orang Zionis di Palestina, sebuah kereta api penumpang yang datang dari Kairo, Mesir, menuju kota pelabuhan Haifa di Palestina diledakkan oleh sekelompok orang Zionis yang tergabung ke dalam organisasi teroris Stern.
Dalam insiden tersebut, 40 penumpang kereta api tewas dan 60 lainnya menderita luka-luka serius.
Empat hari sebelumnya, insiden serupa terjadi di kawasan yang sama. Dalam peristiwa tersebut, 24 warga Palestina tewas dan 61 laninya cedera. Tindakan orang-orang Zionis tersebut adalah bagian dari rangkaian operasi teror yang dilakukan orang-orang Israel dengan tujuan agar jumlah pengungsi Palestina yang semakin bertambah banyak hingga orang-orang Israel bisa lebih leluasa mendirikan rezim Israel Raya.
Akhir Referendum Penentuan Sistem Pemerintahan Iran
38 tahun yang lalu, tanggal 12 Farvardin 1358 HS, akhir waktu referendum penentuan sistem pemerintahan Iran.
Pasca kemenangan Revolusi Islam dan terbentuknya pemerintahan sementara, negara Iran telah siap untuk melakukan referendum untuk menentukan bentuk pemerintahan.
Di masa ini banyak sekali pandangan tentang pemerintahan republik Islam. Akhirnya pada tanggal 10-11 Farvardin 1358 HS, rakyat berpartisipasi di tempat-tempat pemungutan suara dan memilih Republik Islam dengan jumlah suara yang tidak terbayangkan.
Pada tanggal 12 Farvardin struktur baru politik dan sosial Iran ini ditetapkan sesuai dengan mayoritas suara rakyat dan secara resmi menjadi sistem pemerintahan baru Iran. Dengan demikian, perjuangan rakyat Iran telah berhasil mendirikan pemerintahan Islam dan menggulingkan sistem monarki yang telah mengakar selama 2500 tahun dan dimulainya periode baru dalam sejarah Iran dan Islam.