Lintasan Sejarah 11 April 2017
Hari ini, Selasa tanggal 11 April 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 13 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 22 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Imam Ali bin Abi Thalib as Lahir
1461 tahun yang lalu, tanggal 13 Rajab 23 Sebelum HQ, Ali bin Abi Thalib, kemenakan Rasulullah, menantu, dan pemimpin kaum Muslimin sepeninggal Nabi, terlahir ke dunia.
Ali bin Abi Thalib dilahirkan di dalam Ka'bah oleh ibundanya yang bernama Fathimah binti Asad. Ayah beliau adalah Abu Thalib, paman Rasulullah. Sejak kecil, Ali as telah berada dalam asuhan dan didikan Rasulullah dan dia menjadi laki-laki pertama yang menerima ajaran Islam.
Pada akhir tahun ke-2 HQ, Ali as menikahi purti Rasulullah, Fathimah az-Zahra as. Beliau selalu mendampingi Rasulullah dalam segala duka dan kesulitan dalam menyebarkan Islam dan ikut dalam semua peperangan yang dihadiri Rasululllah, kecuali dalam Perang Tabuk. Imam Ali as selain dikenal karena keberaniannya, juga amat terkenal kedermawanan dan kelembutan hatinya.
Beliau selalu membantu dan melindungi fakir miskin, kaum tertindas, dan anak yatim. Ketika menjadi khalifah kaum Muslimin, beliau menjalankan pemerintahan dengan sangat adil. Dalam beribadah kepada Allah, beliau dikenal sangat tekun dan khusyuk, sampai-sampai, beliau tidak merasakan ada anak panah menancap di tubuhnya pada saat sedang shalat. Imam Ali as gugur syahid akibat dibunuh oleh musuhnya ketika beliau sedang shalat pada usia ke 63 tahun.
Salah satu hadis dari Imam Ali adalah, "Berperilakulah dengan baik kepada masyarakat, sehingga ketika engkau mati, mereka akan menangisimu dan ketika engkau hidup mereka akan baik kepadamu."
Muhammad bin Isa Turmudzi Wafat
1159 tahun yang lalu, tanggal 13 Rajab 279 HQ, Muhmmad bin Isa Turmudzi seorang ahli hadis meninggal dunia.
Muhammad bin Isa yang lebih dikenal dengan sebutan Abu Isa Turmudzi merupakan ahli hadis dan tergolong perawi hadis Ahli Sunnah. Beliau memiliki kekuatan hafalan yang luar biasa dan merupakan murid khusus Imam Bukhari.
Kitab Sahih Turmudzi merupakan referensi tingkat pertama di bidang Hadis di Ahli Sunnah.
Putu Wijaya, Sastrawan Indonesia Lahir
73 tahun yang lalu, tanggal 11 April 1944, Gusti Ngurah Putu Wijaya yang biasa disebut Putu Wijaya dilahirkan di Puri Anom, Tabanan, Bali.
Tidak sulit untuk mengenalinya karena topi pet putih selalu bertengger di kepalanya. Ia mempunyai pengalaman bermain drama di luar negeri, antara lain dalam Festival Teater Sedunia di Nancy, Prancis (1974) dan dalam Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman (1985). Ia juga membawa Teater Mandiri berkeliling Amerika dalam pementasan drama Yel dan berpentas di Jepang (2001).
Selain berteater ia juga menulis cerpen dan novel dalam jumlah yang cukup banyak, di samping menulis esai tentang sastra. Sejumlah karyanya, baik drama, cerpen, maupun novel telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, antara lain bahasa Inggris, Belanda, Perancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thailand.
Selain menekuni dunia teater dan menulis, Putu juga menjadi sutradara film dan sinetron serta menulis skenario sinetron. Film yang disutradarainya ialah film Cas Cis Cus, Zig Zag, dan Plong. Sinetron yang disutradarainya ialah Dukun Palsu, PAS, None, Warteg, dan Jari-Jari. Skenario yang ditulisnya ialah Perawan Desa, Kembang Kertas, serta Ramadhan dan Ramona. Ketiga skenario itu memenangkan Piala Citra.
Vonis Konspiratif Pengadilan Lokal Jerman
20 tahun yang lalu, tanggal 22 Farvardin 1376 HS (10 April 1997), sebuah pengadilan lokal di Jerman mengeluarkan vonis bahwa para pejabat tinggi Republik Islam Iran terlibat dalam pembunuhan terhadap salah seorang tokoh oposisi Iran yang mendapatkan suaka politik dari pemerintah Jerman.
Besok harinya, menyusul vonis tersebut, negara-negara yang tergabung ke dalam Uni Eropa secara serentak memanggil pulang para duta besarnya dari Tehran ke negara masing-masing. Sebagai tindakan balasan, Iran juga memanggil para duta besarnya yang berada di negara-negara anggota Uni Eropa.
Hubungan diplomatik Iran dan negara-negara Eropa menjadi agak renggang. Tehran sendiri membantah vonis pengadilan lokal Jerman yang dikeluarkan tanpa disertai bukti-bukti kuat tersebut. Perkembangan berikutnya menunjukkan secara jelas bahwa vonis pengadilan lokal Jerman itu merupakan hasil konspirasi Israel dan AS.
Karena itu, Iran sejak awal meyakini bahwa tindakan negara-negara Eropa itu tidak akan berkepanjangan. Setelah sepuluh bulan berlalu dari vonis tersebut, perkembangan proses hukum atas vonis pengadilan lokal Jerman menunjukkan bahwa vonis tersebut sangat dipaksakan dan bukti-buktinya semakin kabur dan bias. Karena itu, negara-negara Eropa akhirnya mengirimkan lagi para duta besarnya ke Tehran secara diam-diam.