Apr 12, 2017 14:08 Asia/Jakarta

Hari ini, Rabu tanggal 12 April 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 14 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 23 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Perang Pertama Muslimin dengan Musyrikin Mekah

 

1440 tahun yang lalu, tanggal 14 Rajab 2 HQ, kontak senjata pertama umat Islam setelah tinggal di Madinah dengan kaum Muslimin dipimpin oleh Abdullah bin Jahsy al-Asadi.

 

Dalam perang tersebut, kaum Musyrikin dipimpin oleh Umar bin al-Hadhrami tewas dalam pertempuran ini.

 

Perang ini dalam sejarah Islam disebut Sariyah Abdullah bin Jahsy.

 

Republik Spanyol Berdiri

 

85 tahun yang lalu, tanggal 12 April tahun 1932, pemerintahan Spanyol diubah dari bentuk kerajaan menjadi bentuk republik.

 

Perubahan ini menyusul terjadinya kebangkitan rakyat melawan pemerintahan Raja Alfonso ke-13 yang despotik. Akibatnya, Raja Alfonso ke-13 terpaksa mengundurkan diri dan berdirilah pemerintahan republik di Spanyol. Namun pada tahun 1936, kekuatan kerajaan di bawah pimpinan Jenderal Fransisco Franco mengobarkan perang melawan kekuatan republik. Dua setengah tahun kemudian, Jenderal Franco dan pasukannya meraih kemenangan dan sistem negara Spanyol kembali ke bentuk kerajaan.

 

Penerbangan Pertama ke Luar Angkasa

 

56 tahun yang lalu, tanggal 12 April tahun 1961, Yuri Gagarin, seorang astronot Rusia berusia 27 tahun, mengukir sejarah dengan menjadi manusia pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa.

 

Yuri Gagarain menggunakan pesawat ulang-alik  Vostok One.  Dalam waktu 89 menit, pesawat Vostok One berhasil  meninggalkan bumi dan melakukan perjalanan mengelilingi planet bumi. Yuri Gagarin sebelum mengemudikan pesawat ulang-alik adalah seorang pilot pesawat tempur. Tujuh tahun kemudian, tanggal 27 Maret 1968, Yuri Gagarin tewas akibat kecelakaan pesawat di dekat Moskow.

 

Imam Khomeini Jawab Telegram Ayatullah Hakim

 

54 tahun yang lalu, tanggal 23 Farvardin 1342 HS, Imam Khomeini ra menjawab telegram Ayatullah Hakim.

 

Tidak berapa lama pasca penyerangan brutal pasukan keamanan rezim Shah Pahlevi ke Madrasah Feiziyeh, Qom, gelombang kemarahan akibat perilaku ini ternyata semakin berkembang tidak hanya di dalam negeri, tapi hal itu juga terjadi di luar negeri.

 

Hauzah ilmiah Najaf dan Karbala juga menolak aksi kekerasan itu. Selain para marji Syiah di Irak menyatakan protesnya, para ulama Karbala mengirim telegram kepada kepala-kepala negara Arab dan Islam yang isinya mengungkapkan kejahatan rezim Shah. Mereka tidak lupa menjelaskan tujuan kebangkitan Imam Khomeini  dan ketertindasan ulama Syiah kepada ulama dan umat Islam di negara-negara lain.

 

Sementara Ayatullah al-Udzma Sayid Muhsin al-Hakim dalam sebuah telegram mengajak ulama Iran secara keseluruhan untuk berhijrah ke Najaf al-Asyraf. Menjawab telegram itu, Imam Khomeini pada 23 Farvardin 1342 HS mengingatkan persatuan ulama Islam dan marji yang ada dapat mempertahankan kemerdekaan negara dan memutus tangan asing serta membela kesucian Islam dan al-Quran.

 

Imam Khomeini menilai hijrahnya para marji dan ulama Islam ke Najaf bakal menyebabkan runtuhnya pusat dunia Syiah dan melihat upaya ini bukan maslahat.

 

Demonstrasi Tiananmen Dimulai

 

28 tahun yang lalu, tanggal 12 April 1989, enam hari setelah tewasnya Hu Yaobang, seorang tokoh reformasi Cina, ratusan ribu mahasiswa negara itu berkumpul di lapangan Tiananmen, di kota Beijing untuk memprotes pemerintahan komunis di Cina yang otoriter.

 

Demonstrasi itu kemudian meluas ke universitas-universitas di berbagai penjuru Cina. Pada tanggal 27 April, mahasiswa dari lebih 40 universitas memulai pawai ke Tianamen yang disertai para buruh, intelektual, dan hingga pertengahan bulan Mei, lapangan Tiananmen dipenuhi oleh lebih sejuta demonstran.

 

Pemerintah Cina kemudian mengirimkan tentara untuk mengosongkan lapangan dan menghentikan demonstrasi tersebut, sehingga menyebabkan terbunuhnya ratusan demonstran. Ratusan lainnya ditangkap dan kemudian dieksekusi.

 

Mohsen Saba meninggal dunia

 

25 tahun yang lalu, tanggal 23 Farvardin 1371 HS (11 April 1992), Mohsen Saba, guru besar dan penulis kontemporer Iran meninggal dunia.

 

Setelah melalui jenjang pendidikan dasarnya di Madrasah Darul Funun, Mohsen Saba melanjutkan studinya ke Perancis. Selepas memperoleh gelar doktor hukum, ia kembali ke Iran dan mula mengajar.

 

Doktor Mohsen Saba mendirikan kelompok Bibliography Nasional Iran dan juga Komite Pengarsipan Nasional yang berafiliasi langsung dengan UNESCO. Diantara karya terpentingnya ialah Mengenal Buku/Bibliography, Bunga-Bunga Hafiz, penerjemahan berbagai kisah perjalanan dan Dasar Teknis Perpustakaan.