Apr 15, 2017 07:30 Asia/Jakarta

Hari ini, Jumat tanggal 14 April 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 16 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 25 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Iran Peringati Attar Neishabouri

 

Tanggal 25 Farvardin, Republik Islam Iran memeringati hari Attar Neishabouri.

 

Farid ad-Din Abu Mohammad bin Abu Bakar Ibrahim bin Ishaq Attar Kadkani Neishabouri adalah penyair dan ahli irfan Iran abad ke-6 dan awal abad ke-7. Attar Neishabouri lahir tahun 537 Hq di desa Kadkan, Neishabouri. Tidak ada informasi mengenai masa-masa awal kehidupannya.

 

Banyak karya yang dinisbatkan kepadanya, tapi sebagian darinya sulit diterima mengingat penggunaan lafad dan kelemahan pemikiran yang ada tidak dapat dinisbatkan kepada Attar Neishabouri. Sekalipun demikian, tidak dapat dikatakan bawa karya syair itu memiliki kualitas yang rendah.

 

Attar Neishabouri meninggalkan banyak karya dan yang paling terkenal adalah Mantiq at-Thair dan Tadzkirah al-Auliya. Buku Tadzkiran al-Auliya ditulis dengan bahasa yang sederhana, tapi disertai kefasihan bahasa Persia. Karya-karya syair matsnawi Attar Neishabouri menjadi sumber penting dalam penyusunan matsnawai Maulawi.

 

Attar Neishabouri meninggal dunia pada 618 Hq dalam pembantaian massal di Neishabouri yang dilakukan oleh pasukan Mongol.

 

Ibnu Khairun Meninggal Dunia 

 

899 tahun yang lalu, tanggal 16 Rajab 539 HQ, Abu Mansur Muhammad bin Abdul Malik, yang terkenal dengan nama Ibnu Khairun, seorang ahli hadis dan ustad ilmu qiraat atau pembacaan al-Quran, meninggal dunia di kota Baghdad.

 

Ibnu Khairun meninggalkan karya dalam ilmu pembacaan al-Quran bernama "al-Miftah" dan "al-Maudhu'".

 

Ibnu Rusyd, Filsuf Muslim Lahir

 

891 tahun yang lalu, tanggal 14 April 1126, Ibnu Rusyd, filsuf dan pemikir terkenal muslim di Andalusia (bagian dari Spanyol saat ini) lahir.

 

Ayah dan kakek Ibnu Rusyd, keduanya menjabat sebagai hakim Andalusia. Di masa mudanya Ibnu Rusyd menguasai sebagian besar ilmu di zamannya seperti matematika, ilmu alam, perbintangan, logika, filsafat dan kedokteran.

 

Ia menjadi perhatian para kaisar Makedonia yang memerintah di Andalusia, sehingga ia diangkat menjadi hakim kota Kordoba, ibukota Andalusia. Sekalipun begitu, di akhir usianya mendapatkan sikap yang tidak menyenangkan dan diasingkan.

 

Ibnu Rusyd memiliki kecenderungan pada pemikiran Aristoteles. Namunpun demikian, filsuf muslim ini memiliki hasil karya di pelbagai macam keilmuan antara lain; Tahafut ut-Tahafut, Kitab ul-Kulliyat (bidang kedokteran) dan Fashl ul-Maqal. Ibnu Rusyd meninggal pada bulan Desember tahun 1198 (Bulan Shafar tahun 595 Hq).

 

Friedrich Carl Andreas Lahir

 

171 tahun yang lalu, tanggal 14 April 1846, Friedrich Carl Andreas, pakar Asia Barat dan Iran asal Jerman lahir.

 

Setelah berkenalan dengan seorang pakar Timur asal Denmark, ia mulai menyukai peradaban Iran dan meneliti bidang ini selama empat tahun. Untuk melengkapi pengetahuannya, Andreas melakukan safari ke Iran dan India. Ia belajar bahasa Persia dan bahasa-bahasa yang ada kaitannya dengannya.

 

Selama sekitar tiga puluh tahun ia mengajar bahasa Iran di Universitas Gotingen, Jerman dan mengenalkan murid-muridnya pada budaya kaya masyarakat Iran. Pakar Iran asal Jerman ini meninggal dunia pada tahun 1930.

 

Irak Akui Menggunakan Senjata Kimia

 

29 tahun yang lalu, tanggal 25 Farvardin 1367 Hs, Baghdad secara transparan mengakui telah menggunakan senjata kimia selama memerangi terhadap Republik Islam Iran.

 

Hal itu diakui Baghdad, padahal selama perang delapan tahun, Republik Islam Iran berkali-kali mengadukan Irak karena menggunakan senjata kimia terhadap para pejuang Islam ke PBB, dan mengirim tim untuk melakukan penelitian. Namun Irak menolak untuk mengakui atau menepis menggunakan senjata ini.

 

Di saat perang berkecamuk antara kedua pihak, Irak secara resmi mengakui menggunakan senjata kimia yang mencakup gas beracun surful mustard yang membahayakan mental terhadap militer maupun non militer.

 

Perlu disebutkan bahwa berdasarkan data, rezim Baath Irak selama bertahun-tahun perang yang dipaksakan, telah menyerang Iran dengan senjata kimia sebanyak 3500 kali dan 30 kalinya diarahkan ke daerah perumahan.