Lintasan Sejarah 15 April 2017
Hari ini, Sabtu tanggal 15 April 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 17 Rajab 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 26 Farvardin 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Allamah Syeikh Sulaiman Bahrani Wafat
317 tahun yang lalu, tanggal 17 Rajab 1121 HQ, Allamah Syeikh Abu al-Hasan Sulaiman bin Abdullah bin Ali bin Hasan al-Mahauzi yang lebih dikenal dengan Muhaqqia al-Bahrani meninggal dunia dalam usia 46 tahun.
Allamah Syeikh Sulaiman Bahrani merupakan ulama besar Syiah di awal abad 12 Hijriah dan lahir di pertengahan bulan Ramadan 1076 HQ. Beliau dikenal dengan keilmuwannya di bidang ilmu Hadis, Rijal dan Sejarah.
Selain banyak menulis karya ilmiah seperti al-Isyarat fil al-Islam, as-Syifa fi al-Hikmat al-Nazhariah dan al-Mi’raj, beliau juga berhasil mendidik murid-murid yang kelak menjadi ulama besar seperti Syeikh Abdullah Samahiji dan Sayid Hasyim Bahrani penulis Tafsir al-Burhan dan Syeikh Ahmad Bahrani.
Ayatullah Khansari Lahir
167 tahun yang lalu, tanggal 17 Rajab 1271 HQ, Ayatullah al-Udzma Haji Sayid Abu Thurab Khansari, seorang ulama besar Iran, terlahir ke dunia di kota Khansar, Iran.
Ayatullah Khansari mempelajari berbagai ilmu seperti fiqih, ushul fiqih, hikmah dan tafsir dari para ulama di zamannya sehingga akhirnya beliau sendiri menjadi ulama terkemuka.
Beliau banyak meninggalkan karya penulisan di bidang agama, diantaranya berjudul, "Qashdus-Sabil" di bidang ushul fiqih dan "Mishbahus-shalihin" dibidang ushuluddin. Beliau meninggal pada tahun 1346 HQ.
Abraham Lincoln Meninggal
152 tahun yang lalu, tanggal 15 April tahun 1865, Abraham Lincoln, presiden ke-16 Amerika Serikat, tewas ditembak oleh seorang aktor bernama John Booth.
Kematian Lincoln hanya enam hari setelah perang sipil AS berakhir dengan menyerahnya tentara Konfederasi kepada pemerintah AS. Namun, ternyata berakhirnya perang itu menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pendukung konfederasi, di antaranya John Booth dan rekan-rekannya.
Mereka kemudian merencanakan penembakan terhadap Lincoln yang terlaksana pada malam tanggal 14 April 1865. Pagi harinya, Lincoln akhirnya tewas akibat luka parah yang dideritanya.
Khalid Islambuli Dihukum Mati
35 tahun yang lalu, tanggal 15 April 1982, Khalid Islambuli, tentara yang membunuh Anwar Sadat, sang pengkhianat terhadap bangsa Palestina dan Mesir telah diberondong peluru.
Selain sebagai tentara yang layak, ia bekerjasama secara sembunyi-sembunyi dengan gerakaan Islam Jihad Mesir. Pasca penandatanganan perjajian Kamp David dimana Anwar Sadat pada waktu itu sebagai presiden Mesir telah mengakui pemerintah penjajah Israel secara resmi, teror terhadap pengkhianat pada ideologi Palestina tersusun di benak Khalid Islambuli. Rencana ini dilakukan pada 6 Oktober 1981 Masehi.
Ketika Anwar Sadat hadir di acara parade militer Mesir pada hari ulang tahun perang Oktober 1973 Masehi, Khalid Islambuli bersama sejumlah orang melakukan tembakan ke arah Anwar Sadat di saat para tentara dan mobil militer melawati podium acara. Setelah operasi keberanian ini, Khalid Islambuli ditangkap dan setelah melalui pengadilan yang lama, ia dihujani peluru pada usia 34 tahun. Saat diadili ia berteriak, “Hai Masyarakat! Aku telah membunuh Firaun Mesir!”
Ayatullah Sayid Mousavi Tabrizi Wafat
14 tahun yang lalu, tanggal 26 Farvardin 1382 HS, Ayatullah Sayid Abul Fazl Mousavi Tabrizi meninggal dunia dalam usia 68 tahun dan dikuburkan di komplek makam suci Sayidah Fathimah Maksumah as di Qom.
Ayatullah Sayid Abul Fazl Mousavi Tabrizi lahir di Tabriz tahun 1314 HS. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya beliau memutuskan untuk mempelajari ilmu-ilmu agama dan pada usia 13 tahun beliau memasuki hauzah ilmiah Tabriz. Pada usia 17 tahun Ayatullah Mousavi Tabrizi melanjutkan pendidikannya ke Qom dan belajar pada guru-guru besar seperti Ayatullah Ali Meshkini dan Imam Khomeini hingga mencapai derajat keilmuan yang tinggi.
Ayatullah Mousavi Tabrizi di masa kebangkitan Islam Iran ikut melakukan perjuangan politik melawan rezim Pahlevi dan pada tahun 1347 HS beliau menjadi anggota Jameeh Modarresin Qom (Lembaga Para Pengajar Hauzah Qom). Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, Ayatullah Mousavi Tabrizi dua kali terpilih sebagai anggota parlemen Iran dan selama tiga periode menjadi anggota Dewan Pakar Kepemimpinan (Majles Khobregan Rahbari). Selain itu beliau juga pernah menjadi Jaksa Agung Iran dan Kepala Pengadilan Tata Usaha Negara.
Ayatullah Mousavi Tabrizi di tahun-tahun terakhir menjadi penasihat tinggi Mahkamah Agung dan anggota Forum Internasional Ahlul Bait hingga wafatnya.