Jul 15, 2017 10:35 Asia/Jakarta

Hari ini, Sabtu tanggal 15 Juli 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 20 Syawal 1438 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 24 Tir 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.

Harun Ar-Rasyid Perintah Tangkap Imam Kazhim as

1259 tahun yang lalu, tanggal 20 Syawal 179 HQ, Imam Kazhim as ditangkap atas perintah Harun ar-Rasyid.

Harun ar-Rasyid, Khalifah Abbasi yang zalim senantiasa merasa khawatir dengan keberadaan Imam Musa al-Kazhim. Popularitas Imam Kazhim dan pengaruhnya membuat Harun takut hal itu dapat menggerogoti kekuasaannya. Oleh karenanya, Harun ar-Rasyid mengirim utusannya ke Madinah untuk memata-matai gerak-gerik Imam Kazhim as.

Khalifah Harun ar-Rasyid patut mengkhawatirkan pengaruh maknawi Imam Musa al-Kazhim. Karena Ali bin Yaqthin, Perdana Menteri Bani Abbasiah waktu itu merupakan sahabat Imam Musa Kazhim as dan melakukan perintah beliau.

Berita tentang Imam Kazhim as yang disampaikan oleh orang-orang dekatnya membuat kebencian Harun ar-Rasyid semakin memuncak. Pada tahun 179 HQ, Khalifah Harun ar-Rasyid menunaikan ibadah haji dan di sana ia baru memahami betapa masyarakat Muslim begitu menghormati dan mencintai Imam Musa Kazhim as. Menyaksikan kenyataan itu, Harun ar-Rasyid begitu khawatir akan kekuasaannya.

Ketika pergi ke kota Madinah dan menziarahi kuburan Rasulullah Saw, Harun ar-Rasyid memutuskan untuk menangkap dan memenjarakan Imam Kazhim as.

Harun ar-Rasyid berhasil mengasingkan Imam Kazhim as dari Madinah dengan sangat berhati-hati dan selama bertahun-tahun beliau dipindahkan dari satu penjara ke penjara lainnya. Anehnya, Harun ar-Rasyid yang memahami tingginya kepribadian Imam Kazhim as, pasca syahadah beliau memaksa masyarakat Muslim waktu itu agar menerima bahwa Imam Kazhim as meninggal secara alami, bukan karena diracuni.

Firuzabadi Meninggal Dunia

621 tahun yang lalu, tanggal 20 Syawal 817 HQ, Majidud-din Abu Tahir Muhammad bin Yaqub Firuzabadi, seorang ahli bahasa terkemuka asal Iran, meninggal dunia. Selain menguasai ilmu bahasa, Firuzabadi juga dikenal menguasai ilmu hadis, tafsir, dan sejarah.

Dalam bidang-bidang ilmu tersebut, dia juga menulis berbagai buku. Di antara karya penulisan Firuzabadi yang terpenting adalah kitab berjudul "Qamus" yaitu kamus bahasa Arab.

Rembrandt Lahir

411 tahun yang lalu, tanggal 15 Juli 1606, Rembrandt van Rijn, pelukis besar Belanda, terlahir ke dunia di kota Leiden.

Selama hidupnya, Rembrandt menghasilkan lebih dari 600 lukisan, sebagian besarnya berupa lukisan potret yang kaya warna serta penuh permainan bayangan dan cahaya yang dramatis.

Karya-karya Rembrandt yang menjadi terkenal pada abad 20-an sebagian besar berasal dari masa-masa sulit kehidupannya tersebut, di antaranya berjudul Bathsheba Rembrandt meninggal dunia tahun 1669.

Ayatullah Behbahani Gugur Syahid

107 tahun yang lalu, tanggal 24 Tir 1289 HS, Ayatullah Sayid Abdullah Behbahani, seorang ulama terkemuka Iran dan salah satu pemimpin dalam Revolusi Konstitusional Iran, gugur syahid dibunuh antek-antek pemerintah despotik.

Sayid Behbahani lahir di kota Najaf  dan menuntut ilmu-ilmu agama dari ayah beliau yang juga merupakan seorang ulama pejuang, Sayid Ismail Mujtahid Behbahani. Selain itu, Sayid Behbahani juga belajar dari ulama-ulama besar lainnya seperti Mirza Hasan Shirazi.

Sebelum dimulainya Revolusi Konstitusional, Ayatullah Behbahani telah aktif berjuang untuk memperbaiki situasi politik di Iran. Kemudian, Ayatullah Behbahani bergabung dengan ulama-ulama Iran lainnya untuk berjuang menegakkan konstitusi dalam sistem kerajaan di Iran yang sebelumnya bersifat absolut dan diktator.

Ayatullah Shostari Jazairy Meninggal

23 tahun yang lalu, tanggal 24 Tir 1373 HS, Ayatullah Shostari Jazairy,  seorang ulama, ahli astronomi, dan penyair Iran, meninggal  dunia.

Ayatullah Shostari Jazairy belajar ilmu al-Quran, matematika dan astronomi dari ayah beliau. Beliau kemudian menuntut ilmu dari ulama-ulama besar lainnya di hauzah ilmiah Qom, Iran, di antaranya Ayatullah Hairi Yazdi, sampai akhirnya mencapai derajat mujtahid.

Selain mengabdikan hidupnya untuk menimba ilmu, melakukan penelitian, dan mengajar, Ayatullah Shostari Jazairy juga aktif dalam perjuangan menentang rezim Syah Pahlevi yang despotik.