Mari Mengenal Lingkungan (23)
Hujan merupakan anugera Ilahi bukan hanya bagi manusia, tapi juga bagi alam dan membuatnya hidup serta segar. Tetesan hujan seakan-akan menyambungkan akar bumi dan langit dan mementaskan kekuatan abadi Tuhan serta rahmat-Nya yang tak pernah putus.
Dengan hujan, seluruh makhluk hidup menunjukkan gerakan kehidupan. Hutan lebat dengan pepohonan yang rindang dan menghijau yang menjadi hiasan dunia juga berkat hujan. Namun demikian nikmat besar Ilahi ini kini malah terkadang menjadi fenomena yang merugikan karena ulah manusia. Salah satunya adalah fenomena hujan asam (acid).
Hujan asam adalah hujan yang mempunyai kadar keasaman (pH) yang rendah pada setiap tetes airnya. Keadaan keasaman hujan yang normal pada umumnya mempunyai pH 5,6 sehingga dapat diartikan bahwa jika hujan yang memiliki pH kurang dari 5,6 berarti adalah hujan asam. Penelitian baru-baru ini menunjukan pH hujan sudah berubah yang asalnya dari 6 menjadi ke 4 ini disebabkan banyaknya gas buangan yang menimbulkan hujan asam.
Gas yang menyebabkan hujan asam ini biasanya dihasilkan oleh bencana alam seperti letusan gunung berapi, kalau letusan gunung berapi itu penyebabnya mungkin wajar-wajar saja karena reaksi dari alam, tapi penyebab yang paling parah adalah ulah manusia misalnya seperti asap kendaraan bermotor, asap pabrik atau industri dan lain-lain.
Terjadinya hujan asam tentunya ada penyebabnya, seperti penjelasan tadi bahwa penyebab hujan asam diantaranya seperti bencana alam salah satunya letusan gunung berapi dan paling besar ulah manusia misalnya seperti asap industri dan asap kendaraan bermotor. Untuk itu dibutuhkan kesadaran semua orang untuk dapat mencegah dan menanggulangi hujan asam ini, jadi gunakanlah peralatan atau mesin yang ramah lingkungan, gunakanlah kendaraan bermotor seperlunya dan lain-lain, jadi intinya cintailah lingkungan kita.
Hujan asam dilaporkan pertama kali di Manchester,Inggris,Pada tahun 1852. Saat Robert Angus Smith menemukan hubungan antara hujan asam dengan polusi udara. Sehingga ia mengamati bahwa hujan asam dapat mengarah pada kehancuran alam. Walaupun hujan asam ditemukan pada tahun 1852, ketika pada tahun 1970-an para ilmuwan mulai banyak melakukan penelitian mengenai fenomena alam. Sehingga kesadaran masyarakat ketika hujan asam di Amerika Serikat meningkat pada tahun 1990-an setelah di New York Times mendapat laporan dari Hubbard Brook Experiment Forest di New Hampshire tentang banyaknya kerusakan lingkungan yang di akibatkan oleh hujan asam.
Dampak negatif dari hujan asam dapat terlihat pada flora dan fauna, hutan-hutan, tanah, dan kesehatan manusia. Selain mengancam kesehatan manusia, hujan asam juga merupakan alasan utama dari kepunahan bentuk kehidupan tertentu. Di bawah ini dijabarkan secara lebih rinci mengenai dampak hujan asam terhadap ekosistem:
Dampak Hujan Asam pada Vegetasi: Hujan asam diketahui dapat menyebabkan korosi pada lapisan pelindung yang menutupi daun tanaman, yang mempengaruhi fotosintesis tanaman tersebut. Karena kekurangan gizi, tanaman jadi rentan terhadap penyakit. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa hutan-hutan di Jerman banyak yang binasa. Penyebab lain kurangnya nutrisi pohon-pohon juga mungkin disebabkan karena hujan asam yang diserap oleh tanah. Asam-asam yang berbahaya dapat merusak akar pohon-pohon.
Dampak Hujan Asam pada Tanah: Tanah mengandung sejumlah logam dan mineral yang melimpah. Ketika logam-logam ini bersentuhan dengan hujan asam, reaksi kimia yang berbahaya dapat terjadi. Reaksi-reaksi kimia ini dapat menyebabkan erosi tanah. Hujan asam juga diketahui dapat mengurangi kesuburan tanah, menyebabkan tanah menjadi tandus. Asam berbahaya juga dapat mengurangi jumlah mikroorganisme yang hidup di tanah, mikroorganisme di tanah penting untuk menguraikan tumbuhan & makhluk lain yang mati dan membusuk.
Dampak Hujan Asam pada Flora dan Fauna Akuatik: Hujan asam dapat mempengaruhi kehidupan akuatik secara langsung, karena hewan dan tumbuhan akuatik secara langsung mengkonsumsi asam sulfat dan asam nitrat yang dikandung hujan asam. Asam-asam yang berbahaya ini dapat mempengaruhi kemampuan ikan untuk menyerap nutrisi, garam, dan oksigen. Hewan-hewan air mengambil oksigen dengan insang mereka, tapi asam dapat menyebabkan pembentukan lendir pada insang mereka, sehingga menghambat kemampuan mereka untuk respirasi. Hujan asam juga mempengaruhi tingkat pH air sehingga mengurangi kapasitas penyerapan nutrisi esensial dari kehidupan akuatik. Ini juga mengganggu proses reproduksi ikan yang menyebabkan telur-telur menjadi lemah/rapuh.
Dampak Hujan Asam pada Kesehatan Manusia: Hujan asam tidak memiliki dampak langsung terhadap manusia. Hujan asam terlihat dan terasa seperti hujan biasa. Namun, hujan asam memiliki dampak buruk terhadap manusia. Karena hujan asam membuat tanah menjadi beracun, tumbuhan yang ditanam di tanah tersebut juga jadi terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi tersebut dapat mengganggu sistem tubuh kita dan bahkan menyebabkan kematian. Hujan asam juga dapat mencemari air minum sehingga menyebabkan masalah kesehatan. Polutan yang dikandung hujan asam dapat berinteraksi dengan atmosfer dan menghasilkan gas yang dapat menyebabkan masalah paru-paru.
Setelah beberapa tahun berlalu dan manusia telah menyadari bahaya dan kerugian akibat hujan asam, namun demikian fenomena ini masih tetap terjadi. Penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida ke udara. Gas-gas tersebut bergerak bersama awan dan ketika awan berubah menjadi mendung sehingga turun hujan, maka gas tersebut dengan sendirinya terbawa ke bumi. Gas ini terkadang mengendap di udara selama beberapa hari karena terbawa angin, berpindah dari satu negara ke negara lain.
Hujan asam juga dapat merusak bangunan. Air dengan kandungan asamnya jika terkena bangunan maka akan memercepat proses korosi. Proses korosi atau perkaratan dapat terjadi pada beberapa material dari logam. Tidak hanya itu, hujan asam juga dapat melarutkan batu pasir, batu kapur, marmer maupun cat. Tumbuhan bisa menjadi kering, layu dan mati. Air dari hujan asam yang larut di dalam tanah akan menyapu kandungan nutrisi dalam tanah.
Jika nutrisi ini diserap tumbuhan maka akan menghambat pertumbuhan, daun-daun berguguran dan tumbuhan akan mengalami kekeringan lalu mati. Hujan asam juga dapat merusak ekosistem perairan. Kandungan asam yang tinggi dalam air laut atau danau dapat mengganggu ikan untuk mengambil nutrisi, garam dan oksigen.
Beberapa spesies biota air akan mati karena tidak mampu bertahan dalam lingkungan yang asam. Sungguh memprihatinkan bukan? Tanggung jawab berada di pundak kita untuk berhenti ‘berperan’ dalam terjadinya hujan asam tersebut.
Ada beberapa cara untuk mencegah terjadinya hujan asam ini. beberapa cara untuk mencegah terjadinya hujan asam adalah sebagai berikut: Menggunakan bahan yang mengandung belerang rendah. Bahan bakar yang mengandung kandungan belerang yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Minyak bumi memiliki kandungan beleranh yang tinggi. Maka dari itulah lebih baik penggunaan minyak tanah ini dikurangi dan diganti dengan alternatif bahan bakar yang lain seperti gas alam. Selain penggunaan gas alam, kita juga bisa mneggunakan nahan bakan non belerang yang lainnya seperti methanol, etanol, dan hidrogen.
Upaya kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya hujan asam ini adalah menerapkan prinsip reuse, reduce dan recycle. Reuse adalah menggunakan barang- barang secara hemat dan tidak boros. Sebagai contoh adalah menggunakan pakaian yang masih layak untuk digunakan dan menyumbangkan pakaian yang sudah tidak muat lagi kepada orang yang mmebutuhkan. Reduce yakni mengurangi penggunaan barang- barang tertentu. Sebagai contoh adalah mengurangi pengguaan tas palstik, membawa belanjaan sendiri, tidak suka menyisakan makanan, dan memiliki prosuk- produk refil atau isi ulang. Sedangkan Recycle adalah ikut mendaur ulang barang- barang yang masih bisa dimanfaatkan, seperti botol bekas, kaleng, dan juga kertas.