Lintasan Sejarah 1 Desember 2017
-
1 Desember 2017
Hari ini, Jumat tanggal 1 Desember 2017 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 12 Rabiul Awal 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 10 Azar 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Kelahiran Rasulullah Saw Menurut Ahli Sunnah
1492 tahun yang lalu, tanggal 12 Rabiul Awal 53 tahun sebelum Hijrah, berdasarkan catatan sebagian sejarawan, di antaranya Mas'udi, Rasulullah Saw terlahir ke dunia.

Namun, sebagian sejarawan lainnya menyatakan bahwa tanggal kelahiran Nabi Muhammad Saw adalah 17 Rabiul Awal. Atas dasar inilah, Republik Islam Iran menetapkan hari-hari antara tanggal 12 hingga 17 Rabiul Awal sebagai Pekan Persatuan Kaum Muslimin.
Setiap tahun, dalam peringatan Pekan Persatuan Kaum Muslimin ini Iran mengadakan konferensi yang mengundang para ulama muslim dari berbagai negara Islam dan dari berbagai mazhab. Masalah utama yang dibahas dalam Konferensi Persatuan Muslimin ini adalah mencari jalan untuk mempersatukan kaum muslimin dalam melawan musuh-musuh dunia Islam.
Ayatullah Modarres Gugur Syahid
85 tahun yang lalu, tanggal 10 Azar 1311 HS, Ayatullah Sayid Hassan Modarres, seorang ulama pejuang Iran gugur syahid di tangan para antek rezim despotik Reza Khan.
Ayatullah Modarres dilahirkan di kota Kahsmer, barat laut Iran pada tahun 1860. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, beliau melanjutkan belajar ke Hauzah Ilmiah di kota Najaf, Irak. Di kota itu, beliau menuntut ilmu dari ulama-ulama besar seperti Ayatullah Mirza Shirazi. Sekembalinya ke Iran, Ayatullah Modarres memulai perjuangannya dalam menentang rezim Shah.
Perjuangan beliau semakin meningkat setelah terpilih sebagai anggota parlemen Iran periode ketiga. Beliau dengan gigih memperjuangkan agar hukum Islam ditegakkan dan agar Iran terlepas dari cengkeraman imperialisme. Hal inilah yang membuat Shah Reza Pahlevi amat membencinya dan berkali-kali berupaya melakukan pembunuhan terhadap beliau.
Banyak orang yang meminta agar Ayatullah Modares meninggalkan dunia politik karena urusana agama dan politik tidak ada kaitannya. Menjawab kritikan ini, Ayatullah Modarres menjawab, "Politik itu agama dan agama itu politik."

Antartika, Benua Bebas Militer
58 tahun yang lalu, tanggal 1 Desember 1959, sebanyak 12 negara termasuk Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet, menyetujui Perjanjian Antartika.
Perjanjian tersebut melarang segala aktivitas militer dan pengujian senjata di Benua Antartika. Perjanjian Antartika menjadi perjanjian pengendalian senjata pertama yang ditandatangani dalam periode Perang Dingin. Sejak 1800-an, sejumlah negara termasuk Inggris, Australia, Cile, dan Norwegia mengklaim sebagai pemilik Benua Antartika.
Klaim-klaim itu menyebabkan perselisihan diplomatik dan bentrokan senjata. Pada 1948 angkatan perang militer Argentina menembaki tentara Inggris di wilayah yang sama-sama mereka klaim. Insiden tersebut membuat Uni Soviet tertarik kepada benua ini.
Hal tersebut diketahui AS sehingga memacu AS untuk mengusulkan agar benua tersebut berada dalam pengawasan PBB. Tetapi, gagasan itu ditolak.
Pada 1950-an beberapa pejabat AS mulai memberikan tekanan agar Amerika bertindak lebih aktif mengenai Antartika, sebab mereka percaya bahwa benua tersebut memiliki potensi untuk digunakan sebagai lahan pengujian nuklir. Tetapi, Presiden Dwight D Eisenhower mengambil pendekatan yang berbeda.
Ia malah bekerja sama dengan Uni Soviet untuk mengeluarkan perjanjian yang menjadikan Antartika sebagai zona bebas militer. Perjanjian itu mulai berlaku pada Juni 1961.