Kecaman Global atas Serangan Agresif Rezim Zionis terhadap Iran
-
Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi
Pars Today- Petinggi berbagai negara dunia dalam kontak telepon dengan menlu Republik Islam Iran mengutuk serangan agresif rezim Zionis Israel ke Iran.
Menyusul agresi terang-terangan dan teroris rezim Zionis terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Iran, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, para pejabat dan tokoh terkemuka dari sebagian besar negara dunia mengutuk tindakan agresif rezim Israel ini. Terkait hal ini, Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy, dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Sayid Abbas Araghchi, menyatakan penyesalan atas meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut dan menyampaikan harapannya agar mereka menyaksikan pengekangan dari semua pihak dan menyelesaikan masalah melalui diplomasi.
Dalam percakapan ini, Araghchi menilai tindakan rezim Zionis dalam melanggar kedaulatan nasional dan integritas teritorial Iran serta syahidnya sekelompok profesor universitas, pejabat militer berpangkat tinggi, dan wanita serta anak-anak yang tidak bersalah sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan mengkritik pendekatan yang tidak dapat dibenarkan dan provokatif dari negara-negara Eropa dalam mendukung kejahatan dan agresi rezim Zionis, dan memperingatkan konsekuensi dan akibat dari melanjutkan tren ini terhadap stabilitas dan keamanan kawasan dan dunia.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed Al Nahyan juga mengutuk keras serangan rezim Zionis terhadap Iran melalui panggilan telepon dengan Abbas Araghchi, menyebutnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap kedaulatan Iran, hukum internasional, dan Piagam PBB. Menteri Luar Negeri Iran, pada gilirannya, menghargai panggilan dari mitranya dari UEA dan sikap pemerintah negara itu dalam mengutuk agresi rezim Zionis terhadap Iran, dan menekankan bahwa pemerintah dan angkatan bersenjata Iran akan mengambil tindakan untuk melindungi kedaulatan, rakyat, dan keamanan nasional mereka dan akan menanggapi dengan tegas agresi rezim pembantai anak, Israel.
Selain itu, Sheikh Muhammad bin Abdulrahman Al Thani, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, seraya mengutuk serangan rezim Zionis terhadap Republik Islam, menegaskan bahwa pemerintah Qatar berdiri bersama rakyat dan pemerintah Iran dalam situasi yang sensitif ini. Merujuk pada gelombang kecaman atas agresi rezim Zionis terhadap Iran oleh negara-negara tetangga, kawasan, dan berbagai belahan dunia, Araghchi mengatakan: "Agresi rezim pendudukan, bersama dengan kejahatan rezim pembantai anak, Israel di Gaza, akan semakin mengisolasi rezim ini di seluruh dunia."
Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein juga mengutuk keras serangan rezim Zionis terhadap Republik Islam Iran melalui panggilan telepon dengan mitranya dari Iran dan menyerukan kecaman global atas kejahatan ini. Menteri Luar Negeri Iran, pada gilirannya, menghargai seruan mitranya dari Irak dan menekankan bahwa Republik Islam Iran akan bertindak dengan tekad yang kuat untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan nasionalnya serta rakyatnya dan akan menanggapi dengan tegas agresi rezim Zionis.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot membahas perkembangan terbaru di kawasan, menyusul agresi militer rezim Zionis terhadap Iran melalui panggilan telepon dengan Abbas Araghchi. Dalam percakapan ini, Menteri Luar Negeri Iran menyerukan kecaman tegas atas kejahatan rezim Zionis yang melanggar kedaulatan nasional dan integritas teritorial Iran oleh semua pemerintah. Ia mengkritik pendekatan yang tidak dapat dibenarkan dan provokatif dari beberapa negara Eropa dalam menyetujui resolusi Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) terhadap program nuklir damai Iran, dan menyatakan: Menyerang fasilitas nuklir damai suatu negara sama sekali dilarang berdasarkan hukum internasional, dan setiap orang harus mengutuk dan meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas pembangkangan ini.
Terkait hal ini, Jassim Mohammad Al-Budaiwi, Sekretaris Jenderal Dewan Kerja Sama Teluk (P-GCC), juga mengutuk serangan militer rezim Zionis terhadap Iran melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran, merujuk pada pernyataan yang dikeluarkan oleh dewan, dan menganggapnya sebagai eskalasi ketegangan regional yang berbahaya dan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan Piagam PBB, serta ancaman yang jelas terhadap keamanan dan stabilitas regional dan internasional. Ia menekankan perlunya masyarakat internasional dan Dewan Keamanan untuk bertanggung jawab untuk segera menghentikan dan mengutuk agresi ini. Araghchi juga menganggap posisi yang koheren dan bersatu dari negara-negara di kawasan dalam mengutuk agresi kriminal rezim Zionis terhadap Iran penting dan perlu untuk menentang pendekatan haus perang dan agresif dari rezim ini.
Abbas Araghchi juga berbicara melalui telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melanjutkan konsultasi diplomatiknya mengenai agresi rezim Zionis terhadap Iran, dan seraya menjelaskan dimensi agresi militer rezim Zionis terhadap beberapa titik di Iran, ia menyerukan tindakan mendesak oleh PBB dalam memenuhi tugasnya untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Sementara itu, Guterres, yang menyatakan penyesalan dan kecaman atas serangan Israel terhadap Iran, khususnya serangan terhadap fasilitas nuklir, sementara negosiasi antara Tehran dan Washington sedang berlangsung, mengatakan: "Kami akan berupaya menggunakan kapasitas PBB untuk mencegah eskalasi ketegangan dan mengembalikan keamanan dan ketenangan ke kawasan."
Selain itu, menteri luar negeri Kuwait, Mesir, Italia, dan Yordania, dalam panggilan telepon terpisah dengan Abbas Araghchi, mengutuk serangan militer rezim Israel terhadap Iran, dan menyebutnya sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. (MF)