Lintasan Sejarah 26 Februari 2016
Hari ini, Senin tanggal 26 Februari 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 9 Jumadil Akhir 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 7 Isfand 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Ibnu Farah Ashbili Wafat
740 tahun yang lalu, tanggal 9 Jumadil Tsani 699 HQ, Ibnu Farah Ashbili, sastrawan dan ahli hadits terkenal abad 7 hijriah meninggal dunia.
Ibnu Farah dilahirkan di Ashbiliah, sebuah desa di kawasan bernama Andalusia, Spanyol selatan. Saat tentara Spanyol menyerang Ashibiliah, Ibnu Farah termasuk di antara warga Ashbili yang ditawan. Akan tetapi, setelah beberapa waktu, Ibnu Farah berhasil melarikan diri dan pergi ke Kairo, Mesir.
Di kota pusat ilmu itu, Ibnu Farah mempelajari ilmu-ilmu agama dari sejumlah ulama terkenal saat itu. Kemudian, Ibu Farah hijrah ke Damaskus, Suriah untuk melanjutkan studinya. Setelah selesai menamatkan pelajarannya, Ibnu Farah menetap di Damaskus dan mengajar ilmu hadits di kota itu.
Ibnu Farah meninggalkan karya tulis yang sangat berharga buat kaum muslimin berupa kumpulan penjelasan atas hadits-hadits Nabi. Karya tulisnya ini juga dikenal memiliki nilai sastra yang sangat tinggi.
Dehkhoda Meninggal
62 tahun yang lalu, tanggal 7 Isfand 1334 HS (26 Februari 1956), Ali Akbar Dehkhoda, seorang sastrawan dan penyair besar kontemporer Iran, meninggal dunia.
Dehkhoda dilahirkan pada tahun 1880, di kota Teheran. Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Dehkhoda pergi ke Eropa dan tinggal di sana selama lima tahun untuk melakukan penelitian.
Sekembalinya ke Iran, Dehkhoda bergabung dalam perjuangan Revolusi Konstitusional. Melalui tuliasan-tulisannya, Dehkhoda mengkritik berbagai despotisme yang dilakukan oleh raja Iran dan pemerintahannya saat itu.
Dehkhodajuga menulis karya-karya syair yang sangat indah daan menggunakan bahasa yang sederhana. Selain itu, Dehkhoda menulis kamus folklor bahasa Persia pertama berjudul "Amsal wa Hikam" yang terdiri dari 24.000 pepatah Persia.
Pasukan Korsel Masuki Vietnam
53 tahun yang lalu, tanggal 26 Februari 1965, kelompok pertama pasukan Korea Selatan tiba di Saigon, Vietnam.
Pasukan Korea tersebut merupakan bagian dari Free World Military Forces (FWMF), terdiri atas beberapa negara yang mendukung Amerika dan Vietnam Selatan melawan Viet Cong.
FWMF merupakan pasukan yang digalang Presiden ke-36 Amerika Lyndon B Johnson. Upaya itu juga dikenal dengan sebutan program `banyak bendera' karena melibatkan sekutu Amerika.
Meski ditugaskan bukan sebagai pasukan perang, mereka terlibat baku tembak pada 3 April. Menjelang 1969, sebanyak 47.800 tentara Korea terlibat pertempuran di Vietnam Selatan.