Lintasan Sejarah 27 Februari 2018
Hari ini, Selasa tanggal 27 Februari 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 10 Jumadil Akhir 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 8 Isfand 1396 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Attar Neishabouri Tewas
821 tahun yang lalu, tanggal 10 Jumadil Tsani 618 QH, Fariruddin Attar Neishabouri, penyair dan sufi terkenal Iran tewas oleh pasukan Mongol yang menyerang kawasan Iran.
Attar terlahir ke dunia sekitar tahun 540 hijriah. Setelah ayahandanya meninggal dunia, Attar meneruskan profesi ayahnya sebagai penjual obat-obatan. Kecerdasaan Attar membuatnya mampu menjadi seorang dokter hanya dengan mempelajari secara otodidak masalah obat-obatan yang dijualnya.
Kekayaan dari hasil menjual obat-obatan dan kemahirannya sebagai dokter membuatnya menjadi orang yang berkecukupan. Akan tetapi, dalam sebuah fase kehidupannya, Attar mengalami perubahan kondisi kejiwaan secara revolutif.
Untuk itulah ia kemudian meninggalkan profesi dan segala kehidupan duniawinya. Attar kemudian melakukan perjalanan jauh. Dari Mekah yang berada Jazirah Arab, ia kemudian menyusuri kawasan Ma Wara'an Nahr. Sepanjang perjalanannya tersebut, Attar bertemu dengan sejumlah ‘urafa terkenal zaman itu.
Segala yang dijumpai sepanjang perjalanan itu ia tuangkan ke dalam tulisan-tulisan yang memiliki makna mendalam serta nilai kesusatraan yang sangat tinggi. Karya paling terkenal Attar adalah kitab syair berjudul "Mantiquth Thayr". Selain itu, karya Aththar yang lainnya adalah "Tadzkiratul Awliya", "Ilahi Name", "Asrar Name", dan "Mushibat Name".
Meninggalnya Ayatullah Sayid Ali Kouh Kamareh-i
77 tahun yang lalu, tanggal 8 Isfand 1319 HS, Ayatullah Sayid Ali bin Sayid Ali Naqi Kouh Kamareh-i meninggal dunia dan dikuburkan di komplek pekuburan suci Fathimah Maksumah as di kota Qom.
Ayatullah Kouh Kamareh-i lahir di kota Tabriz dan menyelesaikan tingkat dasar dan menengah pendidikan agama di kota kelahirannya dan setelah itu, untuk melanjutkan studinya, Ayatullah Sayid Ali Khouh Kamareh-i pergi ke hauzah ilmiah Najaf, Irak.
Di Najaf beliau belajar kepada guru-guru besar seperti Mirza Habibollah Rashti, Mulla Muhammad Fadhil Irawani dan Mulla Muhammad Fadhil Sharabyani. Setelah belajar bertahun-tahun di Najaf beliau mencapai derajat keilmuan yang tinggi.
Ayatullah Sayid Ali Kouh Kamareh-i kemudian kembali ke kota kelahirannya dan melaksanakan kewajiban agamanya. Ayatullah Sayid Ali Kouh Kamareh-i adalah ayah dari marji besar Syiah Ayatullah al-Udzma Sayid Muhammad Hojjat Kouh Kamareh-i.
Menara Miring Pisa Butuh Bantuan
54 tahun yang lalu, tanggal 27 Februari 1964, pemerintah Italia secara resmi meminta saran dan bantuan dari dunia internasional untuk memperbaiki menara Pisa yang semakin hari semakin miring.
Saat itu, puncak menara setinggi 180 kaki itu telah miring sejauh 17 kaki ke arah selatan dan studi menunjukkan bahwa kemiringan menara itu setiap tahun terus bertambah. Berbagai proposal rancangan perbaikan menara warisan abad pertengahan itu berdatangan dari berbagai negara, namun rekonstruksi baru benar-benar dimulai tahun 1999.
Menara miring Pisa mulai dibangun tanggal 9 Agustus tahun 1173, sebagai tempat meletakkan lonceng gereja Piazza dei Miracoli di kota Pisa, Italia, yang saat itu menjadi kekuatan utama perdagangan dan salah satu kota terkaya di dunia.