Lintasan Sejarah 29 April 2018
Hari ini, Ahad tanggal 29 April 2018 yang bertepatan dengan penanggalan Islam 12 Sya'ban 1439 Hijriah Qamariah. Sementara menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 9 Ordibehest 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut ini peristiwa bersejarah yang terjadi di hari ini di tahun-tahun yang lampau.
Sayid Al-Atibba Tabrizi Wafat
133 tahun yang lalu, tanggal 12 Sya'ban 1316 HQ, Sayidul Atibba Tabrizi, seorang ahli fiqih dan dokter terkenal Iran meninggal dunia.
Sayid al-Atibba dilahirkan di Kota Tabriz, sebuah kawasan di barat laut Iran. Sejak masa mudanya, ia menunjukkan minat yang sangat besar kepada sastra ilmu-ilmu agama. Setelah itu, ia belajar ilmu kedokteran kepada sejumlah ilmuwan pada zamannya.
Di antara kitab-kitab yang ditulisnya adalah "Sejarah Tabriz" dan "Aturan-Aturan Umum Ibnu Sina".

Peresmian Makam Baru Abu Ali Sina
60 tahun yang lalu, tanggal 9 Ordibehest 1337 HS, makam baru Abu Ali Sina di kota Hamedan diresmikan tepat dengan peringatan seribu tahun kelahiran ilmuwan besar muslim itu dengan dihadiri para ilmuwan dan orientalis.
Makam baru Abu Ali Sina didirikan di area seluas lebih dari 3000 meter. Ada 12 tiang yang menyangga makam Ibnu Sina dan menjadi simbol penguasaannya atas 12 disiplin ilmu seperti kedokteran, perbintangan, matematika, filsafat, logika, sastra, metafisika, irfan dan lain-lain. Sementara ada 10 tiang lainnya di depan kuburan beliau sebagai simbol telah lewat 10 abad dari kehidupan ilmuwan muslim ini.
Di sisi kuburan Ibnu Sina terdapat museum yang terkait dengan pribadi agung ini dan terbuka setiap hari bagi para pengunjung dan pecinta ilmu pengetahuan.

Penyiksaan di Guantanamo dan Abu Ghraib
14 tahun yang lalu, tanggal 29 April 2004, televisi CBS Amerika menayangkan film penyiksaan terhadap para tahanan Guantanamo dan Abu Ghraib, oleh tentara AS.
Dalam film dan foto-foto yang kemudian ditayangkan itu terbukti bahwa para sipir militer AS secara brutal menyiksa fisik dan mental para tahanan.
Terungkapnya aksi penyiksaan tersebut memicu kemarahan opini umum dunia dan menuai kecaman dari berbagai negara dan organisasi. Penyiksaan tahanan Irak di penjara Abu Ghraib, juga menyingkap kebohongan klaim Amerika soal upaya menegakkan demokrasi dan HAM di Irak.
Para pejabat tinggi Gedung Putih mengklaim bahwa mereka tidak mengetahui penyiksaan tersebut. Namun dari pengakuan para oknumnya, terkuak pula bahwa aksi tersebut diketahui bahkan sesuai instruksi pejabat Gedung Putih.
