Perkembangan Iptek di Iran dan Dunia (13)
-
iptek di Iran
Pada pertemuan kali ini, kami mengajak anda menyimak ulasan singkat seputar capaian-capaian baru ilmu pengetahuan, teknologi dan medis pada bulan Januari 2017 di Iran dan dunia.
Pada bulan Januari 2017, para ilmuwan Iran kembali mencetak prestasi besar dengan memproduksi obat tradisional herbal penyakit Alzheimer untuk pertama kalinya di dunia.
Para peneliti "Jahad Daneshgahi" (salah satu pusat akademik Iran), dengan memanfaatkan warisan pengetahuan kuno dan asli Iran di bidang pengobatan gangguan otak, dan dengan mengkaji capaian-capaian terkini dunia, berhasil memproduksi obat bernilai ini dan setelah melalui uji efektivitas, obat itu siap dipasarkan.
Dr. Shamsali Rezazadeh, Direktur Pusat Riset Obat Herbal, Jahad Daneshgahi Tehran, Iran mengatakan, anggota tim peneliti kami telah melakukan studi klinis luas untuk menyempurnakan proses presentasi produk.
Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 42 pasien penderita Alzheimer ringan atau sedang dengan usia antara 65-80 tahun, sekelompok pasien diberikan ekstrak tumbuhan Dracocephalum dan kelompok yang lain diberi obat plasebo.
Setelah melalui penelitian selama empat bulan untuk memantau faktor-faktor penyebab kelupaan, aktivitas-aktivitas kognitif dan efek samping yang muncul, tingkat Alzheimer ringan hingga sedang pada para pasien yang mengkonsumsi ekstrak tumbuhan Dracocephalum, dibandingkan pasien yang menggunakan obat plasebo, lebih terkontrol secara signifikan.
Begitu juga, penurunan komplikasi perasaan cemas dan sensitif pada kelompok pasien pengguna ekstrak tumbuhan Dracocephalum, lebih kentara dibandingkan kelompok pasien yang mengkonsumsi obat plasebo.
Produk obat herbal Iran ini dinilai punya potensi untuk dipasarkan di pasar dunia dan setelah diperkenalkan kepada publik dalam negeri, akan dipersiapkan langkah untuk pemasaran internasional.
Di sisi lain, kapal pukat (trawler) lintas benua pertama Iran yang diproduksi oleh perusahaan Sadraye Boushehr, untuk pertama kali dilepas ke samudra bebas. Kapal lintas benua pertama Iran ini mampu membawa 36 ton beban setiap harinya dan dilengkapi dengan dua tempat penyimpanan ikan dengan kapasitas 550 meter. Kapal ini bisa memuat bahan bakar sampai 230 ribu liter dan lebih dari 70 ribu air.
Desain kapal dibuat oleh perusahan Pars Marine dan diproduksi oleh perusahaan industri pembuatan kapal Sadra di Boushehr. Pembuatan kapal ini menghabiskan dana sekitar 80 milyar riyal Iran atau 2,3 juta dolar dan memakan waktu desain serta produksi delapan bulan.
Biaya pembuatan kapal ini sepertiga dari biaya pembuatan kapal yang serupa di luar negeri. Kapal tersebut bisa digunakan berlayar ke perairan-perairan yang jauh untuk menangkap ikan dengan tetap ramah lingkungan dan dengan metode terpercaya serta kokoh.
Kapal-kapal pukat atau trawler adalah jenis kapal penangkap ikan canggih di bidang pelayaran yang bisa bertahan dalam kondisi sulit. Di dunia ini hanya sejumlah negara kecil yang mampu mendesain dan memproduksi kapal trawler.
Beberapa karakteristik kapal ini adalah, merupakan produk dalam negeri yang sesuai dengan metode nelayan di selatan Iran, unggul dalam kekuatan, mekanisasi alat penangkapan ikan dan pengolahan, mempekerjakan nelayan yang lebih banyak, menambah jumlah tangkapan, beroperasi di segala kondisi, kontrol penuh dan jarak pandang 360 derajat nahkoda. Selain itu, kapal ini dapat membawa 20 awak dengan mudah.
Sementara di bidang teknologi satelit, Menteri Komunikasi Iran kala itu, mengabarkan rampungnya pembuatan satelit Nahid-1 dan Dosti. Ia mengatakan, satelit Dosti akan diorbitkan tahun 2017 dan satelit Nahid-1 setahun kemudian. Satelit Nahid-1 dan 2 siap bergabung dalam sistem satelit komunikasi bersama satelit-satelit lainnya.
Direktur Pusat Riset Antariksa Iran menuturkan, setelah peluncuran satelit Nahid-1, Iran akan mencapai prestasi pertamanya di bidang komunikasi, dan dengan meluncurkan satelit Nahid-2, kita berusaha melangkah lebih jauh lagi sehingga akan terbuka kemungkinan melakukan sambungan telepon antara dua wilayah secara terbatas.
Pasca kemenangan Revolusi Islam Iran, teknologi antariksa dan satelit Iran melaju cukup pesat, dan dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Iran menyediakan anggaran besar untuk mengembangan dan mendorong kemajuan di bidang riset serta peningkatan teknologi antariksa dan produksi satelit nasional.
Pada saat yang sama, para peneliti di laboratorium penentuan lokasi berdasarkan satelit di Fakultas Teknik Listrik, Universitas Sains dan Teknologi Iran, berhasil menciptakan produk sistem penerima sinyal GPS buatan dalam negeri yang mampu bertahan dari berbagai gangguan yang disengaja maupuan tidak disengaja.
Dr. Sayid Mohammad Reza Mousavi Mirkalaei, dosen Fakultas Teknik Listrik, Universitas Sains dan Teknologi Iran dengan kerja sama para peneliti di universitas ini berhasil mendesain sistem penerima sinyal frekuensi tunggal GPS yang tahan dari berbagai gangguan.
Meski mendapat gangguan-gangguan seperti jamming (yang menyebabkan putusnya pelacak lokasi) dan informasi palsu (menyebabkan kesalahan dalam penentuan lokasi), alat ini bisa mengatasinya dan memberikan informasi lokasi yang benar dan akurat.
Proyek pembuatan alat ini berada dalam kerangka kontrak industri antara Kantor Kerjasama Sains dan Teknologi, Universitas Sains dan Teknologi Iran dengan Pusat Industri Antariksa negara itu.
Beberapa karakteristik penerima sinyal GPS ini adalah menggunakan teknologi modern dan lebih efisien dibanding produk serupa buatan luar negeri. Produk dalam negeri Iran ini sempat diulas dalam beberapa makalah internasional. Salah satu masalah penting di bidang pelacakan lokasi di lingkungan militer adalah ketahanan penerima sinyal dari gangguan disengaja maupun tidak disengaja.
Sistem penerima sinyal harus mampu memberikan informasi lokasi yang benar dan akurat sekalipun mendapat gangguan seperti jamming atau pemberi informasi palsu. Sistem penerima sinyal GPS buatan para ilmuwan Universitas Sains dan Teknologi Iran ini memiliki kemampuan tersebut. []