Okt 17, 2018 10:33 Asia/Jakarta
  • perkembangan teknologi Iran
    perkembangan teknologi Iran

Para peneliti di Universitas Arak, Iran berhasil memproduksi Nanocomposite Hydrogel yang berfungsi sebagai faktor pemulihan dan dapat digunakan dalam terapi fotodinamik.

Metode pengobatan fotodinamik adalah salah satu metode yang terhitung baru untuk mengobati kanker dan beberapa efek samping tidak berbahaya. Metode fotodinamik digunakan untuk mematikan sel-sel kanker ganas dengan cahaya dan drug sensitivity. Sedangkan Hydrogel adalah jaringan tiga dimensi Hidrofilik dan memiliki koneksi horizontal yang akan mengembang tapi tidak mencair.   

Menurut pelaksana proyek ini, polimer kitosan adalah sejenis polimer alami yang memiliki karakteristik biokompabilitas yang sangat baik tapi punya kemampuan mekanis yang lemah.

Sementara kitosan, bentukan derivatif deasetilasi dari polimer ini adalah kitin. Karena kitosan merupakan senyawa tidak beracun, maka ia memiliki kegunaan yang banyak, berpotensi dipecah di alam, ramah lingkungan, cukup ekonomis, memiliki kemampuan menghapus warna dan logam dalam cakupan yang luas, kinetika yang cepat dan bisa dibuat derivasi yang banyak darinya.

Di antara kegunaan kitosan dan kitin adalah produksi alat-alat bedah dengan karakteristik medis dan disinfeksi, sebagai media untuk mempercepat pertumbuhan dan pembibitan tanaman dalam menghadapi hama, produksi kulit palsu dan pengobatan luka bakar.

Oleh karena itu, dalam proyek ini diupayakan untuk memproduksi hydrogel-hydrogel ramah lingkungan, punya kemampuan mengembang sendiri, mekanis dan karakteristik elektronik, dengan menciptakan sebuah karakter nanokomposit lewat bantuan nanotube karbon. Dalam proyek ini, sebuah hydrogel berbasis kitosan berhasil diproduksi yang memiliki struktur tiga dimensi seukuran pori dalam nano.

Selain itu, hydrogel-hydrogel memiliki karakteristik mengembang sendiri dan karakteristik mekanisnya dapat dipulihkan secara signifikan dengan menciptakan sebuah struktur nanokomposit. Hydrogel-hydrogel ini mampu mengembang sendiri pada kondisi cedera, tanpa intervensi faktor-faktor asing.

teknologi nano Iran

Kegunaan hydrogel-hydrogel ini dalam penyaluran obat terarah adalah, karena hydrogel punya kemampuan mengembang sendiri, maka ia bisa berubah bentuk untuk mereaksi ketegangan yang masuk dan setelah ketegangan berhasil diatasi, ia akan kembali ke bentuk semula.

Karena karakteristik tersebut, hydrogel dengan mudah dapat disuntikkan lewat jarum suntik ke dalam tubuh dan dengan cepat membuka bentuk awalnya. Karakteristik ini menyebabkan gel dapat disuntikkan ke jaringan yang diinginkan dan mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan dari proses operasi atau kekhawatiran akan tersebarnya obat yang tidak diharapkan.

Menurut para peneliti di proyek ini, hydrogel-hydrogel tersebut dapat digunakan dalam metode fotodinamik untuk membunuh sel-sel kanker dan cedera jaringan halus tubuh termasuk kulit.

Penelitian ini, jika dibandingkan dengan uji coba-uji coba yang telah dilakukan sebelumnya, dan mengingat kegunaannya yang banyak, diharapkan mulai bisa dipasarkan secara luas dalam waktu dekat.

Di sisi lain, para peneliti di Universitas Teknologi Amir Kabir, berhasil memproduksi  nanokomposit STF yang dapat digunakan dalam rompi anti-peluru. Hari ini nanokomposit biasa digunakan untuk membuat komponen ringan di bidang teknologi di berbagai industri.

Kegunaan nanokomposit lainnya dapat ditemukan dalam banyak komponen struktur seperti pada moda transportasi darat, udara dan laut. Menurut peneliti perempuan dalam proyek ini, ketahanan atas berbagai jenis benda tajam seperti pisau dan secara umum ketahanan terhadap perforasi, merupakan keunggulan penggunaan STF dalam nanokomposit.

Pada kenyataannya, STF mengisi pori-pori kosong di antara jaringan fiber dan akan menjaga tampilan fiber sehingga meningkatkan ketahanan jaringan fiber. Komposit-komposit ini juga dapat digunakan dalam peralatan balistik.

Sementara itu, para peneliti di Universitas Duke, Amerika Serikat baru-baru ini menyampaikan laporan tentang penggunaan terapi sel induk untuk mengobati penyakit autis.

nano komposit

Dalam penelitian yang dilakukan ilmuwan Universitas Duke, dengan menggunakan 25 anak berusia 2-6 tahun penderita autis, dipelajari apakah dengan menyuntikkan darah "tali pusar" yang mengandung sel punca langka dari sejumlah pemuda, dapat membantu menyembuhkan autis atau tidak, dan ternyata dilaporkan terjadi pemulihan perilaku pada 70 persen penderita autis. 

Autisme termasuk kelainan sistem saraf dan dapat dideteksi dari cara komunikasi penderitanya yang tidak normal. Tanda-tanda kelainan ini kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan dan penyebab utamanya tidak diketahui.

Kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Kelainan ini berpengaruh pada pertumbuhan normal dalam interaksi sosial dan keterampilan berkomunikasi.

Para penderita kelainan ini sering melakukan perilaku-perilaku repetitif seperti mengepak-kepakan tangan atau jari, menggoyang-goyangkan badan dan mengulang-ulang kata, juga ketergantungan pada benda atau menolak perubahan.

Selain itu, mungkin saja mereka sangat sensitif dan tidak normal dalam panca inderanya. Inti kelainan dalam autisme adalah kelainan dalam interaksi dan komunikasi.

50 persen anak autis diduga kuat tidak mampu menggunakan lisan sebagai media utama untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kesulitan mengungkapkan kata ganti orang merupakan salah satu ciri anak autis.

Hasil penelitian Universitas Duke membawa harapan bagi penyembuhan anak-anak penderita autis, meski para pakar menegaskan bahwa pengobatan dengan metode ini masih berada di tahap awal dan membutuhkan penelitian yang lebih intens.

Oleh karena itu, penelitian kedua yang terhitung lebih besar saat ini tengah dilakukan dan para peneliti berharap dapat ditemukan metode pengobatan jangka panjang untuk autisme.

Kepala proyek penelitian ini mengakui bahwa di beberapa anak yang sama sekali tidak mampu berbicara, tampak adanya peningkatan signifikan dalam pengucapan kata dan kinerja lisan mereka, sehingga hasil penelitian ini semakin membawa harapan. Akan tetapi karena tidak ada tim kontrol untuk membuat perbandingan, maka penentuan kinerja metode pengobatan ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. []