Lintasan Sejarah 7 November 2018
Lintasan Sejarah hari ini, Rabu tanggal 7 November 2018 bertepatan dengan tanggal 28 Shafar 1440 Hijriah Qamariah. Menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 16 Aban 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut ini adalah peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di tahun-tahun yang lampau:
Rasulullah Saw Wafat
1429 tahun yang lalu, tanggal 28 Shafar 11 HQ, Rasulullah Muhammad Saw berpulang ke rahmatullah pada usia 63 tahun.
Nabi besar umat Islam ini dilahirkan 52 tahun sebelum dimulainya tahun Hijriah, di kota Mekah. Sejak kecil, Muhammad Saw telah kehilangan ayah dan ibunya sehingga diasuh oleh kakek beliau Abdul Muthalib, lalu oleh paman beliau, Abu Thalib. Sejak muda, Muhammad Saw telah dikenal sebagai orang yang jujur dan dapat dipercaya sehingga dikenal dengan julukan al-Amin.
Pada usia ke-40, Muhammad Saw ditunjuk Allah untuk menjadi utusannya dalam menyampaikan risalah tauhid, keadilan, dan kasih sayang kepada umat manusia. Setelah 23 tahun menyampaikan risalah Islam dan berhasil mendirikan pemerintahan Islam di Madinah, akhirnya Rasulullah wafat dan meninggalkan sebuah ajaran agung yang kini tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Imam Hasan Gugur Syahid
1390 tahun yang lalu, tanggal 28 Shafar tahun 50 Hijriah, Imam Hasan as, cucu Rasulullah Saw gugur syahid.
Imam Hasan adalah putra dari Fathimah as, putri Rasulullah dan Imam Ali as. Beliau dilahirkan di Madinah pada tahun 3 Hijriah. Sejak lahir hingga usia tujuh tahun, Imam Hasan as dibimbing langsung oleh kakek beliau, Rasulullah Saw untuk memahami makrifat Islam.
Pada usia 37 tahun, ayah beliau, yaitu Imam Ali as gugur syahid dan Imam Hasan pun meneruskan tampuk kepemimpinan kaum muslimin yang semula diemban oleh Imam Ali. Dalam masa kepemimpinannya, Imam Hasan as berusaha membentuk pasukan muslim yang tangguh untuk melawan pasukan Muawiyah yang sebelumnya juga telah melakukan perlawanan bersenjata terhadap Imam Ali as.
Namun, berbagai provokasi dan taktik licik yang dilakukan Muawiyah membuat semangat pasukan muslim itu kendor, bahkan sebagiannya bergabung dengan pasukan Muawiyah. Karena itu, Imam Hasan mengambil langkah diplomasi, demi terjaganya keutuhan kaum Muslimin yang saat itu tengah mendapat ancaman yang lebih besar dari kaum Kafir. Imam Hasan pun kemudian mengadakan perjanjian damai dengan Muawiyah, namun isi perjanjian itu dilanggar oleh Muawiyah dan bahkan akhirnya, Imam Hasan diracuni olehnya sehingga gugur syahid pada tahun 50 hijriah.
Partai Masyumi Berdiri
73 tahun yang lalu, tanggal 7 November 1945, Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia atau biasa disingkat Masyumi didirikan di Yogyakarta.
Partai itu didirikan melalui Kongres Umat Islam pada 7-8 November 1945 yang bertujuan mendirikan partai politik milik umat Islam sekaligus sebagai partai penyatu umat Islam dalam bidang politik.
Masyumi pada akhirnya dibubarkan Presiden Soekarno pada 1960 karena tokoh-tokohnya dicurigai terlibat dalam gerakan koreksi dari daerah dalam Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Pada masa pemerintahan Soeharto, terjadi rehabilitasi sebagian anggota Masyumi, beberapa tokoh-tokoh Masyumi diperbolehkan aktif kembali dalam politik dengan meleburkan diri dalam Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sebenarnya Masyumi didirikan pada 24 Oktober 1943 karena Jepang memerlukan suatu badan untuk menggalang dukungan masyarakat Indonesia melalui lembaga agama Islam. Pada masa pendudukan Jepang, Masyumi belum menjadi partai, tapi federasi dari empat organisasi Islam diizinkan pada masa itu, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persatuan Umat Islam, dan Persatuan Umat Islam Indonesia.
Imam Khomeini Reaksi Pembantaian Pelajar Pada 13 Aban
40 tahun yang lalu, tanggal 16 Aban 1357 HS, Imam Khomeini ra mereaksi pembataian pelajar pada 13 Aban dan mengirim pesan kepada rakyat Iran.
Akibat pembantaian pelajar dan mahasiwa muslim Iran pada 13 Aban 1357HS dan tiga hari setelahnya 16 Aban 1357, Imam Khomeini ra mengeluarkan pesan bersejarah.
Imam Khomeini ra mengatakan, "Saya berduka menyaksikan kejahatan terbaru yang dilakukan di universitas-universitas terhadap generasi Islam. Saya berterima kasih kepada para mahasiswa yang berdiri tegar mengorbankan dirinya di jalan Islam dan negara menghadapi Shah dengan tangan terkepal dan mengutuknya."