Feb 07, 2019 10:43 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 7 Februari 2019

Hari ini, Rabu 7 Februari 2019 bertepatan dengan 1 Jumadil Tsani 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 18 Bahman 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Ibnu Askar Qadhi, Sejarawan Maroko Meninggal

454 tahun yang lalu, tanggal 1 Jumadil Tsani 986 HQ, meninggal dunia di tanah kelahirannya, Maroko.

Ibnu Askar setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya kemudian mempelajari pengobatan Ibnu Sina dan melanjutkan penelitian dan studinya di bidang ilmu-ilmu agama. Ibnu Askar meninggal sebuah risalah yang memuat laporan kondisi sebagian tokoh Maroko di abad ke-10 Hijrah dan karyanya ini terhitung sangat penting.

Karyanya ini kemudia dipakai oleh para sejarawan Maroko dan menjadikannya referensi dalam menulis sejarah. Diwan as-Syurafa merupakan karya lain dari Ibnu Askar.

Sejarah

Wafatnya Ayatullah Sayid Hibatuddin Hairi Huseini Syahrastani

52 tahun yang lalu, tanggal 18 Bahman 1345 HS, Ayatullah Sayid Hibatuddin Hairi Hosseini Shahrastani meninggal dunia dalam usia 83 tahun. Beliau dimakamkan di komplek suci Kazhimain, Irak.

Sayid Muhammad Husein yang lebih dikenal dengan Hairi Huseini Syahrastani lahir di kota Samara pada 1262 HS. Setelah menyelasaikan pendidikan awal hauzah, beliau belajar kepada Ayatullah Akhond Khorasani, Sayid Kazhim Yazdi dan Syeikh al-Syariah Isfahani hingga mencapai derajat keilmuan yang tinggi.

Pasca kemerdekaan Irak dari penjajahan Inggris, Ayatullah Syahrastani diangkat menjadi Menteri Ma'arif Irak dan sejak itu beliau mulai mereformasi urusan agama dan melindungi pelajar agama, sehingga beliau akhirnya diangkat menjadi Ketua Dewan Tinggi Irak.

Selama beberapa tahun Ayatullah Syahrastani menjadi anggota Parlemen Irak dan setelah itu beliau mengkhususkan waktunya untuk menulis buku dan membela Islam dari musuh-musuh. Beliau juga punya hubungan yang dekat dengan para cendikiawan dunia Islam untuk menyadarkan dunia Islam dan berusaha keras untuk mendidik semangat persatuan dan kebangkitan umat Islam.

Beliau meninggalkan banyak karya ilmiah seperti Feidh al-Bari, al-Syariah al-Thabi'ah dan al-Dalail wa al-Masail.

Sejarah

Husain bin Thalal Meninggal

20 tahun yang lalu, tanggal 7 Februari tahun 1999, Husain bin Thalal, Raja Yordania, meninggal dunia akibat kanker.

Dia dilahirkan pada tahun 1935 dan menyelesaikan pendidikan di akademi militer Inggris. Raja Husain naik tahta pada usia tujuh belas tahun setelah ayahnya, Raja Thalal, pada tahun 1952 dinyatakan tidak mampu memerintah akibat penyakit yang dideritanya.

Selama masa pemerintahannya, Raja Husain mengalami berbagai upaya kudeta dan teror, di antaranya invasi dan pendudukan rezim Zionis atas kawasan Tepi Barat Sungai Yordan. Salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Husain adalah tragedi September Hitam. Saat itu, pada bulan September 1970, Raja Husain yang mengkhawatirkan terganggunya kestabilan Yordania, memerintahkan pasukannya untuk melakukan represi terhadap para pengungsi Palestina yang berada di Yordania, yang berakhir dengan pembunuhan massal terhadap sekitar 15.000 warga Palestina.

Raja Husain merupakan pendukung utama rencana AS untuk menjalin "perdamaian" antara Arab dan rezim Zionis. Pada tahun 1994, ia menandatangani perjanjian damai dengan rezim Zionis.  Sepeninggal Raja Husain, tahta kerajaan diduduki oleh putranya, Raja Abdullah, yang beribukan seorang perempuan asal Inggris.

Sejarah

 

Tags