Feb 26, 2019 15:56 Asia/Jakarta
  • perkembangan iptek Iran
    perkembangan iptek Iran

Para peneliti Universitas Kashan, Iran berhasil menciptakan serat nano partikel anti-kanker Supercritical Fluid Green Technology untuk melawan dampak kanker.

Dalam penelitian ini, diproduksi Aprepitant nanoparticles dalam operasi ekspansi cepat larutan-larutan karbon dioksida superkritis dalam skala menengah 23 nanometer.

Dalam teknologi ini, serat-serat yang diproduksi bersih dari segala bentuk pelarut dan tidak menimbulkan masalah potensi keracunan larutan atau kerusakan obat akibat operasi mekanis.

Dengan diproduksinya serat dalam skala nano ini, kecepatan larut dan terserapnya mereka di tubuh manusia meningkat tajam (lebih dari 8 kali lipat) dan pada praktiknya, kinerja dan efisiensi obat semakin mudah, begitu juga pasien mengkonsumsi obat lebih sedikit (dosis yang lebih rendah).

Di antara kegunaan obat ini bagi orang yang merasakan mual dan muntah hebat akibat operasi kemoterapi, setelah mengkonsumsi obat ini, mengalami penurunan efek samping pengobatan berbagai jenis kanker.

Seluruh tahapan produksi partikel nano ini dilakukan oleh mesin yang dirancang dan dibuat di Universitas Kashan.

Informasi lebih lengkap terkait penelitian ini dapat diperoleh di jurnal ilmiah internasional The Journal of Supercritical Fluids terbitan tahun 2018.

Berdasarkan laporan terbaru Organisasi Hak atas Kekayaan Intelektual Dunia, WIPO dalam pemeringkatan negara yang terdepan dalam inovasi Global Innovation Index  2018, Iran berhasil melakukan lompatan 10 peringkat dan beranjak dari posisi ke-75 di tahun 2017 menjadi posisi ke-65 di tahun 2018.

Pada tahun 2015, Iran berada di posisi 106. GII adalah pemeringkatan tahunan negara berdasarkan kapasitas mereka dalam inovasi.

GII diterbitkan oleh Cornell University, INSEAD, dan WIPO dalam kemitraan dengan organisasi dan lembaga lain dan didasarkan pada data subjektif dan objektif yag berasal dari beberapa sumber, termasuk International Telecommunication Union, Bank Dunia dan Forum Ekonomi Dunia.

Peningkatan posisi Iran yang cukup signifikan ini disebabkan Iran memiliki kinerja output inovasi yang jauh lebih baik daripada input.

Selama tiga tahun terakhir, peringkat Iran telah meningkat secara signifikan dalam output inovasi dan mencapai posisi ke-46 tahun 2018, naik dari posisi ke-57 di 2017 dan ke-72 di 2016.

teknologi Iran

Peringkat Iran ini didorong oleh pengembangan bioma inovasi, kewiraswastaan dan tumbuhnya perusahaan-perusahaan rintisan (startup) di berbagai bidang ekonomi.

Berdasarkan laporan WIPO tahun 2018, Iran mengalami peningkatan posisi 10 peringkat dan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan tertinggi di antara negara-negara yang satu level.

Poin yang perlu diperhatikan adalah peringkat Iran pada index Innovation Efficiency Ratio meningkat dari peringkat ke-56 pada tahun 2017 ke peringkat 20 di tahun 2018.

Di antara 34 negara dengan pendapatan menengah ke tinggi (upper-middle-income countries), Iran menduduki peringkat 16 dan di antara 9 negara Asia Tengah dan Asia Barat Daya, Iran berada di posisi ke-2.

Dari sisi human capital research sebagaimana tahun-tahun sebelumnya Iran menduduki peringkat ke-45.

Dari sisi infrastruktur Iran juga menduduki peringkat ke-12, business sophistication Iran naik tujuh tingkat, dan market sophistication naik enam peringkat.

Baru-baru ini para peneliti menemukan bukit-bukit misterius di beberapa bagian planet Mars.

Para peneliti meyakini bukit-bukit itu adalah bukti model hembusan angin dan hidupnya mikrob miliaran tahun lalu di planet ini.

Ratusan bukit pasir berbentuk bulan sabit yang menyelimuti permukaan planet Mars, membuka benang merah baru tentang keberadaan mikrob di planet ini.

Bukit-bukit ini juga menunjukkan kondisi cuaca planet Mars di masa lalu dan perubahan model perubahan arah angin.

Akan tetapi para pakar meyakini, hal itu juga menjadi tujuan yang tepat untuk melakukan pencarian tentang kehidupan purba di planet ini, karena di masa lalu mikrob-mikrob berlindung di tempat ini dari pancaran cahaya yang sangat kuat.

Menurut para ilmuwan, bukit-bukit misterius tersebut pada kenyataannya muncul setelah lahar melewati daerah itu atau sedimennya menciptakan struktur-struktur pasir dan mempertahankan strukturnya sendiri.

Meski mungkin saja ia menyebarkan debu pasir sehingga permukaan bukti tampak jelas dan merusak sebagiannya, namun bentuk asli bukit tetap terjaga.

Struktur-struktur menarik di permukaan tanah juga terlihat dan pada saat yang sama bukit-bukit di atas tanah mendukung kehidupan.

Para peneliti yang menggunakan istilah ledakan besar atau big bang, baru-baru ini untuk pertama kalinya berhasil mengidentifikasi detik-detik pertama munculnya proses perusakan jaringan saraf otak dan titik awal perusakan ini yang menyebabkan seseorang terserang penyakit Alzheimer.

Menurut keterangan salah seorang anggota tim peneliti, mungkin ini adalah penemuan paling penting umat manusia di bidang pengobatan penyakit Alzheimer hingga hari ini.

Sampai sekarang obat-obatan yang ditawarkan untuk mengobati Alzheimer berfungsi untuk melawan sekumpulan protein bernama Amyloid Beta yang dikenal sebagai faktor utama penyebab Alzheimer, namun setelah sekian lama dilakukan penelitian dan kajian, para peneliti berkesimpulan perhatian juga harus dipusatkan pada upaya melawan protein lain bernama Tau.

Berkumpulnya protein ini di otak akan menyebabkan terbentuknya berbagai kelainan dan merusak jaringan saraf otak sehingga pada akhirnya berujung dengan Alzheimer dan sepertinya protein inilah penyebab utama penyakit Alzheimer.

Para peneliti berharap pemahaman tentang proses terbentuknya penyakit Alzheimer dapat membuka jalan untuk mengidentifikasi metode baru pengobatan penyakit ini sebelum parah dan menyebar luas.[]

Tags