Mar 02, 2019 10:40 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 2 Maret 2019

Hari ini, Sabtu 2 Maret 2019 bertepatan dengan 24 Jumadil Tsani 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 11 Isfand 1397 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Ahmad bin Ali Baihaqi Sabzewari Wafat

896 tahun yang lalu, tanggal 24 Jumadil Tsani 544 HQ, Ahmad bin Ali Baihaqi Sabzewari, seorang ilmuwan muslim meninggal dunia.

Ahmad bin Ali Baihaqi Sabzewari adalah ilmuwan bidang nahwu dan bahasa yang terkemuka di zamannya. Dia juga menulis tafsir al-Quran dan mampu membaca al-Quran dengan indah. Beliau meninggalkan banyak karya tulis yang umumnya mengenai al-Quran.

 

Morteza Hananeh

Morteza Hananeh Lahir

96 tahun yang lalu, tanggal 11 Isfand 1301 HS, Morteza Hananeh, seorang musisi kontemporer Iran, terlahir ke dunia.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya, Hananeh masuk ke sanggar musik untuk mengembangkan kemampuannya di bidang musik. Dia kemudian memimpin Orkestra Simfoni Tehran dan kemudian bergabung dengan Radio Iran.

Morteza Hananeh juga menjadi guru musik dan menulis berbagai buku musik, di antaranya  berjudul "Langkah-Langkah Yang Hilang". Morteza Hananeh meninggal dunia pada 24 Mehr 1367 HS di usia 67 tahun.

 

Milisi pemberontak Macan Tamil (LTTE)

Pejabat Sri Lanka Dibom

28 tahun yang lalu, tanggal 2 Maret 1991, sedikitnya 19 orang tewas dan 73 lainnya terluka saat sebuah bom mobil meledak di ibukota Sri Lanka, Kolombo.

Serangan bom itu membunuh Wakil Menteri Pertahanan Sri Lanka, Letnan Kolonel Ranjan Wijeratne. Saat kejadian, Wijaratne beserta lima orang pengawalnya tengah melintas di dekat lokasi pengeboman dan turut tewas bersama 13 korban lainnya.

Sejak menjabat sebagai orang nomor dua di Kementerian Pertahanan Sri Lanka, Wijeratne mengambil sikap tegas dan tanpa kompromi terhadap pemberontak Macan Tamil (LTTE). Berkali-kali ia menolak upaya damai dan lebih memilih aksi militer untuk menyelesaikan konflik dengan suku Tamil, yang telah berlangsung selama 14 tahun.

Kematian Wijeratne memicu kekerasan lebih lanjut antara pemerintah Sri Lanka dengan pemberontak Tamil. Selang sebulan kemudian, seorang pengebom bunuh diri membunuh mantan perdana menteri India, Rajiv Gandhi.

Gandhi dianggap memusuhi kaum Tamil karena mengirim pasukan penjaga perdamaian ke Sri Lanka pada tahun 1987. Selanjutnya, pada bulan Mei 1992, giliran Presiden Sri Lanka, Ranasinghe Premadasa, yang tewas dalam serangan bom mobil. 

Warga minoritas Tamil di bawah pimpinan LTTE telah memberontak terhadap pemerintah Sri Lanka yang didominasi etnis Singhala sejak tahun 1983. Hingga tahun 2002, perang saudara yang terjadi di bekas koloni Inggris tersebut telah memakan korban jiwa tidak kurang dari 65.000 orang.

 

Tags