Mar 13, 2019 19:28 Asia/Jakarta
  • perkembangan teknologi Iran
    perkembangan teknologi Iran

Untuk pertama kalinya, seorang peneliti keturunan Iran bersama beberapa ilmuwan Universitas Rutgers, News Jersey, Amerika Serikat berhasil menciptakan sebuah gelang tangan cerdas yang dapat mengukur tingkat kesehatan seseorang secara akurat.

Sampel pertama gelang tangan cerdas ini disambungkan ke sebuah smartphone secara nirkabel dan mengukur sejumlah banyak indikator kehidupan tubuh seseorang. Penghitungan jumlah sel darah manusia, termasuk di antara indikator ini.

Produksi gelang cerdas yang berfungsi mengukur denyut nadi, detak jantung dan lainnya bukan hal baru, akan tetapi ini adalah penemuan gelang tangan pertama yang mampu melakukan pengukuran paling detail terkait indikator kehidupan manusia.

Oleh karena itu, gelang tangan baru ini dilengkapi sebuah sensor mikro, sebuah pengendali mikro dan perangkat bluetooth yang semuanya dipasang pada sebuah gelang tangan kecil.

Menurut para peneliti keturunan Iran tersebut, gelang tangan ini mampu menghitung jumlah bakteri tubuh, jumlah sel yang ada dalam darah dan memperkirakan jumlah partikel organik atau partikel mineral yang ada di udara sekitar.

Di masa depan, gelang tangan ini diprediksi mampu menghimpun dan menampilkan seluruh informasi kuantitatif yang dibutuhkan dengan mengkaji muatan darah yang tersisa di ujung sebuah jarum operasi.

Penemuan ini dapat menciptakan revolusi dalam upaya melawan beberapa jenis kanker seperti kanker darah.

Pasalnya, peningkatan atau pengurangan jumlah sel darah secara tiba-tiba dapat menjadi tanda seseorang terserang penyakit kanker darah.

Gelang tangan ini juga bisa digunakan untuk mengidentifikasi partikel berbahaya yang ada di udara dan mendeteksi bahaya-bahaya lingkungan lainnya.

Sementara itu, dalam 2018 FIRA RoboWorld Cup & Congress yang diselenggarakan di kota Taichung, Taiwan di hari ketiga tim Iran berhasil merebut sejumlah peringkat.

Di kategori mahasiswa, tim robotik Universitas Teknologi Amirkabir, Tehran dalam pertandingan liga robot terbang di kategori tugas, tim AUTMAV universitas ini berhasil menduduki peringkat ketiga di bawah Cina dan Taiwan.

Di kategori pelajar sekolah menengah atas untuk kelas usia di bawah 19 tahun, tim robotik Danesh X-Prime dari SMA Danesh Ghahlak berhasil menjuarai pertandingan manajemen krisis perkotaan.

Dalam pertandingan ini tim Danesh EXPress dari sekolah yang sama menduduki peringkat kedua.

Dalam liga olahraga robot untuk kelas usia di bawah 19 tahun, tim Danesh Plus dari SMA Danesh Ghahlak berhasil meraih peringkat kedua.

Pada liga yang sama, tim Salam Dibachi dari SMA Salam Sadr berhasil merebut juara ketiga. Masih di liga yang sama, untuk kelas usia di bawah 19 tahun, tim Terminator dari sekolah robot Amirkabir berhasil meraih juara pertama.

robot

Perlombaan robotik FIRA ke-23 diselenggarakan di kota Taichung, Taiwan tanggal 6-12 Agustus 2018 dan diikuti oleh 250 tim robotik sekolah menengah atas dan mahasiswa dari 20 negara dunia.

Para peneliti di pusat biokimia-biofisika Universitas Tehran berhasil menciptakan nano-partikel berpori emas dengan menggunakan Tween 20 (Polysorbate 20) dan asam nitrat.

Penemuan para peneliti ini menghasilkan metode baru "produksi nano-partikel berpori emas" di asosiasi penemu Amerika Serikat.

Nanopartikel logam dikarenakan kepadatan yang minim dan tingkat kontak yang efektif, memiliki berbagai kegunaan potensial di banyak bidang termasuk sebagai katalisator, penghantar obat, penyimpanan magnetik, pencitraan medis dan identifikasi molekul-molekul biologis yang mendapat banyak perhatian.

Di antara partikel-partikel nano ini, nanopartikel berpori emas, dikarenakan karakteristik struktur, kimia dan mekanisnya yang unik pada sensor, piringan dan elektroda untuk elektrokimia superkapasitor, juga sebagai katalisator, memiliki banyak kegunaan.

Nanopartikel berpori emas dibandingkan nanopartikel emas dan nano film yang mengandung nanohole, memiliki rasio permukaan terhadap muatan yang lebih tinggi.

Oleh karena itu diharapkan memiliki kegunaan yang lebih luas karena dilengkapi dua permukaan nanostruktur (seukuran partikel dan pori-pori permukaan).

Menurut salah seorang perempuan peneliti proyek ini, sintetisasi nanopartikel berpori emas dengan metode dimaksud memiliki banyak kegunaan, di antaranya adalah kemudahan dan harganya yang relatif terjangkau.

Para peneliti Universitas Exeter, Inggris berhasil mengidentifikasi senyawa langka yang dapat di regenarasi atau dimudakan (rejuvenation) dengan menargetkan mitokondria yang ada pada sel-sel tua tubuh manusia.

Dengan dilakukannya regenerasi, sel-sel ini dapat membuka harapan bagi orang-orang lanjut usia agar bisa tampak lebih muda dengan meregenerasi sel-sel vitalnya,  dan tampilan lahirnya kembali seperti di masa muda.

Salah satu tahap biologis penting yang menambah usia seseorang dikenal dengan penuaan sel (celluar aging).

Bersamaan dengan bertambahnya usia seseorang, sel-sel tubuh beranjak usang dan melemah, artinya mereka tidak mampu lagi untuk beregenerasi.

Meskipun sel-sel tua dari sisi metabolisme tubuh tetap aktif, tapi sel-sel tua sudah kehilangan kinerjanya dibandingkan saat masih berusia muda dan masalah ini menyebabkan manusia kehilangan sejumlah kemampuan saat usianya bertambah tua.

Banyak peneliti di seluruh penjuru dunia yang berusaha merancang mekanisme regenerasi sel tua, dan di antara mereka adalah tim peneliti dari Universitas Exeter, Inggris.

Mereka berkesimpulan, jika sejumlah kecil Hidrogen Sulfida (H2S) secara langsung disuntikkan ke bagian mitokondria setiap sel, maka bisa membalik proses penuaan sel tubuh.

Kombinasi sekarang yang dibuat dengan metode ini, bisa melakukan regenerasi 40-50 persen sel orang lanjut usia, dan di masa depan kita bisa berharap jumlah ini dapat ditingkatkan.

Hasil penelitian di atas tidak akan berujung dengan dilakukannya produksi obat-obat ajaib penambah umur dan hidup manusia, tapi tujuan asli penelitian ini adalah menambah waktu bagi seseorang untuk dapat hidup lebih sehat tanpa terserang penyakit mematikan.[]