Apr 01, 2019 14:24 Asia/Jakarta
  • 1 April 2019.
    1 April 2019.

Hari ini, Senin 1 April 2019 bertepatan dengan 25 Rajab 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 12 Farvardin 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Imam Musa Al-Kazhim Gugur Syahid
 
1257 tahun yang lalu, tanggal 25 Rajab 183 HQ, Imam Musa al-Kazhim as, keturunan suci Rasulullah generasi kedelapan, gugur syahid di dalam penjara Dinasti Abbasiah.

Imam Musa as lahir pada tahun 128 Hijriah di Abwa', sebuah daerah di antara Mekah dan Madinah. Ketika Imam Musa berusia 20 tahun, ayah beliau, yaitu Imam Shadiq as, gugur syahid dan sejak saat itu, beliau mengemban tampuk keimamahan dan kepemimpinan kaum Muslimin. Selama 35 tahun periode keimamahan beliau, berbagai kesulitan dan tantangan berat silih berganti datang menghadang.
 
Selama itu pula, periode perkembangan keilmuan dan peradaban Islam mencapai kegemilangannya. Melalui para ilmuwan, ahli fiqih, dan ahli agama yang menjadi murid-murid Imam Musa as, keilmuan dan pemahaman Islam tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Ketinggian kedudukan Imam Musa di tengah kaum Muslimin, membuat Khalifah Harun al-Rasyid, dari Dinasti Abbasiah yang berkuasa pada zaman itu, merasa kedudukannya terancam. Dia lalu menangkap dan memenjarakan Imam Musa as. Akhirnya, pada tahun 183 Hijriah, Imam Musa diracun atas perintah Harun al-Rasyid dan gugur syahid.
 
Salah satu di antara hadis-hadis Imam Musa as berbunyi, "Cara terbaik untuk mendekati Tuhan adalah dengan mengenal-Nya, kemudian mendirikan shalat, berbuat baik kepada orang tua, serta meninggalkan sikap hasud dan sombong.”

Serangan Amerika ke Pulau Okinawa
 
74 tahun yang lalu, tanggal 1 April 1945, terjadi serangan besar tentara Amerika ke pulau Okinawa.

Serangan ini terjadi pada akhir perang dunia kedua. Peperangan ini merupakan perang laut dan darat yang terbesar antara Amerika dan Jepang. Dalam serangan 83 hari ini, kira-kira 1300 kapal dan hampir 10 ribu pesawat perang perang Amerika ikut terlibat. Tetapi pasukan Jepang dengan gigih mempertahankan wilayah mereka.

Dalam pertempuran ini 36 kapal perang Amerika musnah karena serangan bunuh diri para pilot Jepang atau yang dikenal dengan nama kamikaze, sementara 369 kapal lainnya rusak berat.
 
Selama perang berkecamuk, 763 pesawat Amerika berhasil ditembak jatuh. Rakyat Jepang juga mengalami kerugian besar dalam mempertahankan Okinawa. Dari 120 ribu pejuang pulau ini, 110 ribunya tewas dan cedera. Jikapun Amerika akhirnya menduduki pulau Okinawa, tetapi semangat pertahanan rakyat Jepang dalam melindungi tanah air mereka begitu tinggi.

Sebaliknya, para pemimpin Washington dalam upaya untuk menundukkan Jepang telah mengambil langkah tidak berperikemanusiaan, dengan mengeluarkan instruksi untuk menjatuhkan bom nuklir keatas kota Hiroshima dan Nagasaki.
 
Saat ini, pengkalan utama Amerika di Jepang terletak di pulau Okinawa dan selama bertahun-tahun rakyat meminta pengkalan ini di tutup.

Referendum Historis di Iran

Referendum Historis di Iran

40 tahun yang lalu, tanggal 12 farvardin tahun 1358 Hijriah Syamsiah, atau menurut penanggalan Masehi, hari itu bertepatan dengan tanggal 1 April tahun 1979, berlangsung sebuah peristiwa bersejarah bagi bangsa Iran.

Menyusul kemenangan Revolusi Islam di bawah pimpinan Imam Khomeini, dilangsungkan sebuah referendum monumental untuk membentuk pemerintahan baru hasil pilihan rakyat selepas tumbangnya rezim diktator Shah Pahlevi. Hasil referendum tersebut menunjukkan bahwa 98, 2% rakyat Iran memilih untuk bernaung di bawah sebuah pemerintahan Islami.

Sejak gerakan revolusi mencapai kemenangannya, rakyat Iran sebenarnya sudah diketahui menginginkan sebuah pemerintahan Islami. Akan tetapi, untuk membungkam berbagai agitasi kaum arogan dunia, Imam Khomeini tetap memerintahkan penyelenggaran referendum ini.

Dengan hasil seperti ini, negara-negara Barat betul-betul kehilangan isu politik untuk mengguncang pemerintahan Islami di Iran. Karena berdirinya sebuah pemerintahan religius yang berlandaskan nilai-nilai Islam ini didukung oleh mayoritas mutlak rakyat Iran.