Lintasan Sejarah 2 Juni 2019
Ibnu Arabi Lahir 880 tahun yang lalu, tanggal 27 Ramadan 560 HQ, Muhyiddin Abukabar bin Muhammad yang dikenal dengan nama Ibnu Arabi ilmuwan dan sufi besar Muslim, terlahir ke dunia di Andalusia.

Sejak berusia delapan tahun Ibnu Arabi telah belajar al-Quran, fiqih dan hadis. Menginjak usia remaja, beliau mulai terjun ke dunia irfan dan penyucian jiwa. Untuk melanjutkan pendidikannya, Ibnu Arabi melakukan perjalanan ke berbagai negeri muslim.
Sejak tahun 620 Hijriah beliau menetap di Damaskus serta menyibukkan diri dengan aktifitas mengajar dan menulis buku. Kitab al-Futuhat al-Makkiyyah, Fushushul Hikam, dan kitab al-Mabadi wa al-Ghayat adalah tiga karya beliau yang terkenal.
Ibnu Arabi wafat tahun 638 Hijriah di Damaskus.
Hujjatul Islam Sayid Abu Turabi Wafat
19 tahun yang lalu, tanggal 12 Khordad 1379 HS, Hujjatul Islam Sayid Abu Turabi meninggal dunia akibat tabrakan saat hendak menuju Mashad bersama ayahnya.
Sayid Ali Akbar Abu Turabi lahir di kota Qom pada 1318 Hs. Setelah menyelesaikan pendidikan tingkat menengah, beliau kemudian melanjutkan pendidikan agama di kota Mashad. Hujjatul Islam Abu Turabi terlibat aktif dalam demonstrasi rakyat Qom pada 15 Khordad 1342 Hs dan ketika Imam Khomeni ra diasingkan ke Najaf, beliau juga pergi ke Najaf dan di sana beliau ikut kuliah Imam Khomeini ra.
Abu Turabi belajar di Najaf selama 6 tahun dan kemudian ditahan di perbatasan Khosravi. Oleh SAVAK, beliau dipindahkan ke penjara Komite Bersama dan setelah beberapa waktu untuk kedua kalinya beliau dipindahkan ke penjara Evin.
Pasca pembebasannya dari penjara, bersama syahid Sayid Ali Andarzgu, Hujjatul Islam Abu Turabi mulai mengorganisir jihad bersenjata dan berkali-kali dikejar oleh pihak SAVAK.

Hujjatul Islam Abu Turabi setelah kemenangan Revolusi Islam Iran terpilih menjadi Ketua Komite Revolusi Islam Qazvin dan dalam pemilu legislatif daerah beliau berhasil menjadi anggota dewan perwakilan daerah Qazvin, bahkan menjadi ketuanya.
Bersamaan dengan Perang Pertahanan Suci selama 8 tahun, Hujjatul Islam Abu Turabi bersama syahid Doktor Mostafa Chamran bergabung dalam staf perang gerilya mengkoordinasi pasukan. Pada tanggal 26 Azar 1359 Hs dalam sebuah operasi yang dilakukannya, beliau tertawan pasukan rezim Saddam.
Hujjatul Islam Abu Turabi dipenjara di kamp al-Anbar, Mosul 1, 3, 4, Ramadi, Tikrit 5, 17, 18 dan juga penjara Baghdad. Setelah berlalu 10 tahun ditawan, akhirnya pada 1369 Hs, beliau kembali ke tanah air dan tanggal 7 Mehr 1369 Hs diangkat oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran sebagai Wakil Wali Faqih urusan tawanan Iran yang telah dibebaskan Irak. Beliau juga sempat menjadi anggota Majlis (parlemen) Iran periode 4 dan 5.
Nazim Hikmat penyair terkenal Turki meninggal dunia
56 tahun yanglalu, tanggal 2 Juni 1963, Nazim Hikmat, penyair terkenal asal Turki meninggal dunia.

Nazim Hikmat lahir tahun 1902 dan mulai membaca syair sejak usia 12 tahun. Penyair Turki ini, bergabung dengan militer setelah menyelesaikan sekolah menengahnya. Namun pada tahun 1920, dia dikeluarkan dari militer karena kecenderungan politiknya. Dia kemudian melanjutkan studinya di Moskow, ibukota Uni Soviet.
Nazim Hikmat kembali ke Turki setelah menamatkan kuliah di bidang ekonomi-politik. Dia mengkritik rezim westernis dan despotik Presiden pertama Turki, Ataturk, melalui syair revolusioner dan anti-fasisnya. Sambutan luas rakyat dan tentara Turki terhadap syair-syair Hikmat, mencuatkan kekhawatiran pejabat Ankara. Hikmat pun akhirnya dipenjarakan.
Setelah 12 tahun mendekam dalam bui, Hikmat ini dibebaskan. Namun, Hikmat segera meninggalkan negaranya menuju Uni Soviet karena ia merasa nyawanya terancam. Pemerintah Turki mencabut kewarganegaraan Hikmat dan dia tinggal di Uni Soviet hingga meninggal dunia pada tahun 1963. Nazim Hikmat merupakan pengagas metode baru dalam syair kontemporer Turki. Syair-syairnya sederhana, mudahdan dikenal di seluruh penjuru dunia.