Jun 05, 2019 14:48 Asia/Jakarta
  • 5 Juni 2019
    5 Juni 2019

Hari ini, Rabu 5 Juni 2019 bertepatan dengan 1 Syawal 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 15 Khordad 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.

Hari Idul Fitri

 

Tanggal 1 Syawal diperingati sebagai Hari Raya Idul Fitri dan merupakan satu dari hari besar Islam.

 

Banyak hadis yang membicarakan tentang Idul Fitri. Umat Islam yang telah berpuasa selama bulan Ramadan kini di hari pertama bulan Syawal mendapat pahala dan balasan dari Allah Swt. Pahala yang hanya diketahui oleh Allah Swt.

Image Caption

 

Imam Bukhari Wafat

 

1184 tahun yang lalu, tanggal 1 Syawal 256 HQ, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim yang dikenal dengan Imam Bukhari adalah seorang ahli hadis besar Islam.

 

Imam Bukhari melakukan banyak  perjalanan ke negeri-negeri Islam untuk mendapatkan hadis Rasulullah Saw dan belajar kepada guru-guru hadis. Buku al-Jami' al-Shahih yang lebih dikenal dengan buku Shahih Bukhari merupakan karya beliau yang menjadi buku hadis paling di kenal dalam buku-buku rujukan Ahli Sunnah. Selain itu beliau juga menulis buku al-Adab al-Munfarid.

 

Penangkapan Imam Khomeini ra dan Demonstrasi Rakyat Iran

 

56 tahun yang lalu, tanggal 15 Khordad 1342 HS, rezim Shah Pahlevi menangkap Imam Khomeini ra yang berujung pada kemarahan rakyat dan Shah dengan bantuan Amerika membantai rakyat Iran. Pada hari itu dikenal sebagai kebangkitan rakyat Iran menentang Shah.

Image Caption

 

Menyusul diusulkannya draf negara federal di Majlis Dewan Nasional pada 1341 HS, Imam Khomeini ra memulai perjuangannya melawan rezim despotik Shah Pahlevi. Puncak perjuangan ini terjadi ketika pasukan rezim Pahlevi pada 2 Farvardin 1342 HS menyerang Madrasah Feizieh, Qom yang mengakibatkan para pelajar agama dan ulama yang berada di sana cedera dan gugur syahid. Mereaksi perbuatan terkutuk rezim Pahlevi, Imam Khomeini ra pada hari Asyura tahun 1342 HS menyampaikan pidato historis menentang rezim Shah Pahlevi dan Israel.

 

Akibat pidato yang membongkar konspirasi rezim Shah dan Israel, pasukan keamanan rezim menahan Imam Khomeini ra. Berita penahanan Imam Khomeini ra oleh pasukan Shah, dengan cepat menyebar di Qom, Tehran dan setelah itu di daerah-daerah lainnya. Melihat kemarahan rakyat atas penahanan Imam, Shah kemudian dengan bantuan Amerika pada 15 Khordad 1342 HS membantai rakyat Qom, Tehran, Shiraz, Mashad, Tabriz dan daerah-daerah lainnya.

 

Tidak ada angka yang pasti mengenai berapa jumlah sebenarnya warga yang syahid akibat pembantaian itu, tapi diperkirakan antara 5 hingga 15 ribu orang. Selain diterapkan sensor berita yang ketat, tapi berita mengenai penahanan Imam Khomeini ra dan kebangkitan 15 Khordad dengan cepat menyebar ke seluruh penjuru negeri dan membangkitkan gelombang kemarahan rakyat terhadap Shah Pahlevi.

 

Akhirnya, setelah ditahan selama 10 bulan, Imam Khomeini ra dibebaskan pada 18 Farvardin 1343 HS dan dengan kebebasan itu, Imam kembali melanjutkan perjuangannya melawan rezim Shah. Kebangkitan 15 Khordad merupakan titik perubahan dalam sejarah perjuangan bangsa Iran yang dipimpin oleh Imam Khomeini ra.

 

Perang Enam Hari Israel-Arab

 

52 tahun yang lalu, tanggal 5 Juni tahun 1967, perang besar ketiga antara tentara Zionis yang dibantu oleh AS dan Inggris melawan negara-negara Arab dimulai.

Image Caption

 

Pada hari itu, angkatan udara Israel melakukan serangan tiba-tiba terhadap posisi-posisi tentara Arab. Pesawat-pesawat tempur Israel mampu melintasi kawasan Mesir, Yordania, dan Suriah. Selama dua jam, posisi-posisi angkatan udara ketiga negara Arab itu diserang habis-habisan hingga bisa dikatakan hancur lebur.

 

Setelah kawasan udara dikuasai, tentara Israel menyerang kawasan darat ketiga negara selama enam hari. Akibat serangan tersebut, sejumlah kawasan penting Arab seperti Gurun Sinai dan pinggiran timur Terusan Suez di Mesir serta Dataran Tinggi Golan di Suriah, direbut tentara Israel. Kemudian, setelah Sungai Jordan dan Baitul Maqdis berhasil diduduki, tentara Israel menyetujui gencatan senjata. 

 

Enam tahun berikutnya, yaitu Tahun  1973, tentara Suriah dan Mesir secara bersamaan melakukan operasi serangan balasan terhadap posisi-posisi tentara  Israel. Dalam serangan yang dikenal dengan nama "Perang Oktober" itu, tentara Suriah dan Mesir berhasil melintasi Terusen Suez dan menewaskan sejumlah besar tentara Israel.