Lintasan Sejarah 7 Agustus 2019
Hari ini, Rabu 7 Agustus 2019 bertepatan dengan 5 Dzulhijjah 1440 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 16 Mordad 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi pada hari ini di masa lampau.
Kelahiran Muhammad Al-Ghazali, Ilmuwan Mesir
105 tahun yang lalu, tanggal 5 Dzulhijjah 1335 HQ, Sheikh Muhammad al-Ghazali al-Saqqa dilahirkan di kampung Nakla al-‘Inab, provinsi Buhaira yang bertepatan dengan tanggal 22 September 1917 M.
Sheikh Muhammad al-Ghazali dibesarkan dalam kalangan keluarga yang berpegang teguh dengan ajaran agama. Ayahnya Ahmad al-Saqqa seorang pedagang kampung yang sangat mencintai Rasulullah Saw.
Setelah menyelesaikan sekolah menengahnya di Iskandariah, Sheikh Muhammad Ghazali melanjutkan pendidikannya di Universitas al-Azhar pada tahun 1937 di bidang dakwah dan bahasa Arab. Ia lulus dari al-Azhar pada tahun 1941 dan kemudian mengajar di sana. Beberapa tahun kemudian ia menerima gelar profesor dari al-Azhar dan sempat dianugerahkan Award Raja Faisal atas sumbangsihnya di bidang akademik dan dakwah.
Pemikiran al-Ghazali banyak persamaannya dengan corak pemikiran Sheikh Hasan al-Banna, pengasas gerakan Ikhwan al-Muslimin. Hal ini dikarenakan kedua tokoh ini punya hubungan yang erat.
Karya tulis Sheikh Ghazali mencapai 94 buku yang banyak berisikan mengenai penafsirannya terhadap Islam dan al-Quran dalam konteks modern. Tidak dapat dipungkiri Sheikh Ghazali mempunyai kontribusi besar demi kebangkitan iman Islam di Mesir selama dekade terakhir.
Imam Khomeini Perintahkan Pembentukan Jihad Universitas
39 tahun yang lalu, tanggal 16 Mordad 1359 HS, Imam Khomeini ra perintahkan dibentuknya Jihad Universitas.
Setelah kemenangan Revolusi Islam Iran, kondisi masyarakat belum disterilkan dari budaya taghut dan simbol-simbolnya masih bertebaran di mana-mana. Selain itu, para anasir aktif taghut di universitas-universitas selain berusaha mencegah penyebaran budaya Islam. Akibatnya, para mahasiswa bangkit menghadapi masalah ini dan meliburkan universitas-universitas.
Imam Khomeini ra mendukung gerakan para mahasiswa ini dan mengeluarkan perintah pembentukan lembaga revolusioner bernama Jihad Daneshgahi atau Jihad Universitas. Setelah terbentuknya staf revolusi budaya, budaya Barat mulai dihapus perlahan-lahan dari pusat-pusat keilmuan dan budaya Iran. Pusat budaya yang menjadi staf pelaksana revolusi budaya ini pada 1363 HS berubah nama, sehingga pada 1364 HS setelah universitas-universitas berdiri sendiri dan terpisah dari Kementerian Budaya dan Pendidikan Tinggi, masalah Jihad Universitas dibicarakan kembali.
Berdasarkan anggaran dasar lembaga ini, Jihad Universitas bersifat umum dan non pemerintah, serta berada di bawah pengawasan Dewan Tinggi Revolusi Budaya. Sejak tahun 1369 HS, Jihad Universitas ditentukan sebagai lembaga di luar universitas dan menjadi jembatan antara universitas dan sektor industri serta jasa Iran.
Georgia menyerang Ossetia Selatan
11 tahun yang lalu, tanggal 7 Augustus 2008, pasukan tentara Georgia dengan dukungan dari Amerika menyerang ke kawasan Ossetia Selatan yang terletak di utara negara ini.
Dalam serangan ini ratusan warga sipil tewas atau luka-luka. Sehari kemudian, tentara Rusia yang memberi dukungan kepada milisi pendukung kemerdekaan Ossetia Selatan berhasil memukul mundur tentera Georgia. Menyusul kemudian Russia bersama para milisi berhasil menguasai pelabuhan penting Batumi dan mendekati Tiblisi, ibu kota negara ini.
Akhirnya Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy turun tangan sebagai mediator dan akhirnya Rusia pada 12 Agustus bersedia menarik tentaranya dari Georgia. Dalam hal ini Moskow mengakui secara resmi kemerdekaan dua kawasan Ossetia Selatan dan Abkhazia di Georgia.
Langkah Rusia terhadap Georgia dinilai sebagai peringatan Moskow kepada pemerintah-pemerintah barat khususnya Amerika terkait perluasan NATO ke Eropa Timur dan negara-negara bekas Uni Soviet.