Aug 23, 2019 14:18 Asia/Jakarta
  • Lintasan Sejarah 23 Agustus 2019.
    Lintasan Sejarah 23 Agustus 2019.

Ibnu Sina Wafat dan Hari Kedokteran

Tanggal 1 Shahrivar, diperingati di Iran sebagai Hari Kedokteran sebagai penghormatan hari meninggalnya Ibnu Sina.

 

Abu Ali Sina atau Ibnu Sina, seorang ilmuwan besar muslim terlahir ke dunia pada 3 Safar 370 HQ di kota Balkh. Ibnu Sina pada usia remaja telah menghapal al-Quran dan kemudian mempelajari ilmu teknik dan astronomi. Pada usia 18 tahun, Ibnu Sina telah menguasai semua ilmu yang berkembang pada zaman itu. Meski menguasai sangat banyak bidang ilmu, Ibnu Sina paling terkenal atas kemampuannya di bidang kedokteran.

 

Sedemikian berkembangnya pengetahuan Ibnu Sina sehingga gurunya menjadikannya sebagai guru dirinya, padahal ia belum berusia 20 tahun. Di masa-masa itu juga ia getol mempelajari filsafat. Setiap kali ia terbentur dengan sebuah masalah, dengan segera ia mengambil air wudhu dan pergi ke masjid melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, kemudian berdoa kepada Allah untuk memberi jalan menyelesaikan masalah keilmuan yang dihadapinya.

 

Atas keberhasilannya mengobati seorang raja Dinasti Samani, Ibnu Sina diizinkan untuk memanfaatkan perpustakaan besar yang dimiliki oleh raja tersebut. Ibnu Sina kemudian banyak melakukan penelitian di perpustakaan tersebut.

 

Karya-karya penulisan yang dihasilkan Ibnu Sina sedemikian hebatnya, sehingga menjadi rujukan bagi para ilmuwan di berbagai zaman dan berbagai tempat, termasuk di dunia Barat. Karya terkenal Ibnu Sina antara lain berjudul Syifaa, yang merupakan buku filsafat dan Qanun yang membahas tentang masalah kedokteran.

 

Ibnu sina meninggal dunia di kota Hamedan dan dimakamkan di kota itu pula di usia 58 tahun.

Ibnu Sina.

Kelahiran Jamaluddin Ibnu Qafti, Penulis Mesir

 

872 tahun yang lalu, tanggal  21 Dzulhijjah 568 HQ, Jamaluddin Abul Hasan Ali bin Yusuf Shaibani, yang terkenal dengan nama Ibnu Qafti, seorang penulis kenamaan asal Mesir, terlahir ke dunia di sebuah kota kecil bernama Qaft.

 

Setelah menyelesaikan pendidikannya, ia bekerja di kantor pengadilan. Ibnu Qafti meninggalkan 26 karya penulisan di bidang sejarah dan bidang-bidang keilmuan lainnya.

 

Karya Ibnu Qafty yang paling terkenal berjudul Tarikhul Hukama. Selain itu, Ibnu Qafti juga menulis berbagai artikel mengenai sejarah Kairo, Maroko, Yaman, dan Dinasti Saljuk, Dinasti Ghaznawian, serta dinasti Ali Buyeh.

Perang Stalingrad.

Perang Stalingrad Pecah

 

77 tahun yang lalu, tanggal 23 Agustus 1942, terjadi perang Stalingrad antara pasukan Uni Soviet dan Nazi Jerman. Hanya dalam sehari, empat puluh ribu tentara Jerman dan Uni Soviet tewas terbunuh.

 

Penyebab terjadinya korban yang sedemikian banyak adalah karena adanya perintah Hitler yang menyuruh pasukannya agar dalam kondisi apapun, kota Stalingrad harus dikalahkan. Akibatnya pasukan Jerman bertempur mati-matian untuk merebut kota tersebut. Namun, rakyat kota Stalingrad juga melakukan perlawanan yang sangat kuat sehingga pasukan Nazi gagal mencapai tujuannya.

 

Para sejarawan menilai, kekalahan Jerman di Stalingrad merupakan awal dari kejatuhan Hitler.