Langkah Kedua Revolusi (21)
Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pernyataan Langkah Kedua Revolusi,"Direktur muda, bisnismen muda, cendikiawan muda, aktivis muda harus berani bertanggung jawab di bidang agama, moral, spiritual dan keadilan. Mereka harus mengambil pelajaran dan pengalaman generasi tua serta memiliki pandangan dan spirit revolusioner serta menjadikan Iran sebagai teladan sempurna kemajuan Islam."
Ketika arahan mengenai langkah kedua revolusi di usianya yang ke 40 digulirkan oleh Ayatullah Khamenei, bukan sesuatu yang mengherankan jika audiens utamanya adalah pemuda. Berbagai sikap, kinerja dan pidato Ayatullah Khamenei menunjukkan bahwa beliau senantiasa mempercayai dan optimis para pemuda sebagai penentu masa depan negara dan pendukung revolusi.
Di awal pidatonya Rahbar mengatakan, "Kini di awal babak baru kehidupan Republik Islam, Saya ingin berbicara dengan para pemuda, generasi yang mulai memasuki medan untuk memulai jihad besar guna membangun Iran Islami."
Pemuda kekuatan energik, berusaha keras, potensial dan kuat di setiap masyarakat serta membentuk masa depan negara. Oleh karena itu, pemerintah yang memiliki perspektif kedepan, siap berinvestasi besar untuk meningkatkankemampuan pemuda di berbagai sektor.
Rahbar seraya menyadar penuh peran pemuda bagi kemajuan bangsa, senantiasa mendorong pejabat pemerintah untuk memanfaatkan kapasitas besar kekuatan pemuda. Khususnya pemuda Iran sejak awal revolusi dengan baik menunjukkan bahwa kapan pun mereka mendapat kepercayaan dan diberi tanggung jawab, mereka dengan baik menyelesaikannya. Oleh karena itu, Rahbar menilai pemuda sebagai kekuatan utama menjaga dan memajukan revolusi. Ayatullah Khamenei berkata,"Seluruh lapisan masyarakat dan negara memiliki kewajiban untuk menjaga revolusi mereka, tugas ini milik kita semua, namun pemuda menjadi pelopor dan motor penggerak."
Di arahan Rahbar mengenai langkah kedua revolusi, beliau menyebut pemuda harapan bangsa dan menyebutkan data untuk menguak potensi besar mereka demi membangun masa depan yang jelas.
"Sumber daya manusia yang potensial dan efisien dengan didukung iman dan agama, merupakan kapasitas terpenting dan menjanjikan negara.....36 juta orang berusia antara 15-40 tahun, hampir 14 juta orang memiliki pendidikan tinggi, peringkat kedua dunia untuk lulusan teknik dan insinyur, mayoritas pemuda tumbuh dengan spirit revolusi dan siap melakukan upaya jihadi bagi bangsanya serta banyak periset dan cendikiawan muda yang aktif memproduksi ilmu, budaya, industri dan sebagainya. Mereka ini kekayaan besar negara yang tidak dapat dibandingkan dengan kekayaan materi," tegas Ayatullah Khamenei.
Di pidato ini, meski disebutkan kapasitas besar materi dan posisi strategis Iran sebagai titik kuat negara, namun sumber daya pemuda yang penuh motivasi, profesional dan energik disebut sebagai investasi utama negara, karena pemanfaatan dengan benar sumber daya materi akan terealisasi ketika yang memanajemen adalah sumber daya manusia yang efisien, cerdik dan memiliki pandangan kedepan.
Pasca Revolusi Islam Iran , rakyat khususnya pemuda mengalami transformasi jiwa dan spiritual yang mendalam. Transformasi ini di komunitas sosial memiliki pengaruh yang mencengangkan. Rahbar seraya mengisyaratkan transformasi mental pemuda menulis, pendekatan agamai dan moral di Republik Islam menarik perhatian hati-hati yang siap dan bercahaya khususnya pemuda dan atmosfir berubah menguntungkan agama dan moral. Perjuangan pemuda di medan sulit termasuk perang pertahanan suci selalu disertai zikir, doa dan semangat persaudaraan serta pengorbanan dan menghidupkan kembali era awal Islam kepada semua orang."
Perjuangan dan pengorbanan pemuda muslim Iran dalam membela tanah air dan revolusinya merupakan manifestasi terindah dan paling jelas kemampuan, keberanian dan pengorbanan mereka. Sebelum berkobarnya perang yang dipaksakan Saddam kepada Iran, Imam Khomeini merilis instruksi pembentukan pasukan relawan rakyat Basij yang mayoritas anggotanya adalah pemuda.
Pemuda energik dan bangga ini memikul beban utama perang dan di kondisi sulit serta perang yang tak seimbang, mereka bertempur dengan gagah berani dan dengan kesyahidannya, mereka membela negara dan revolusinya. Dengan berakhirnya perang, pasukan pemuda, ikhlas dan energik Basij mulai aktif di bidang pembangunan negara dan sampai saat ini proses tersebut masih terus berjalan. Tarkait Basij Rahbar mengatakan, " Imam (dengan membentuk Basij) telah menyerahkan nasib dan masa depan revolusi kepada para pemuda. Dan ketika kelompok pemuda di setiap generasi melewati masa mudanya dan meniti pertengahan usia, sejatinya mereka menyerahkan amanat ini kepada generasi muda berikutnya. Dan proses ini terus berlanjut dan tidak berkesudahan."
Poin lain yang dijelaskan Ayatullah Khamenei di pidatonya mengenai langkah kedua revolusi adalah pentingnya pencerahan pemuda saat ini atas pengalaman revolusi sehingga mereka di masa depan dapat memanfaatkannya. Beliau menjelaskan beragam kemajuan selama 40 tahun Republik Islam Iran dan menambahkan, "Jalan yang telah ditempuh hanya sepenggal dari jalan ke cita-cita tinggi Republik Islam. Kelanjutan jalan ini yang dianggap tidak sesulit di masa lalu, harus dilakukan oleh kalian para pemuda dengan tekad, kebijaksanaan, inovasi dan kecepatan aksi."
Dengan kata lain, Rahbar mempersiapkan keberlanjutan dan kebangkitan besar rakyat Iran di pundak pemuda. Beliau menjelaskan, para revolusioner yang di masa lalu menanggung beban revolusi di pundak mereka, kini harus mentransfer pengalamannya kepada generasi baru sehingga revolusi saat ini dapat bergerak lebih cepat dengan kesalahan lebih kecil.
Namun pemuda meski memiliki karakteristik unggul seperti inovasi, keberanian, kemampuan, mencari kebenaran dan idialisme, selama tidak memiliki motivasi dan optimisme untuk membangun masa depan yang lebih cerah, maka mereka tidak akan mampu memanfaatkan semaksimal mungkin kapasitasnya. Musuh negara dan revolusi dengan menyadari masalah ini, memanfaatkan propaganda palsi media dan berusaha merampas spirit optimisme pemuda Iran dan menyibukkan mereka dengan hal-hal palsu.
Namun Ayatullah Khamenei dengan menyadari peran merusak putus asa di semangat dan motivasi pemuda, senantiasa membuat masyarakat dan pemuda selalu optimis dengan masa depan. Oleh karena itu, di pidatonya yang bertepatan dengan peringatan revolusi ke 40, saat menjelaskan rekomendasi pertamanya, Ayatullah Khamenei mengatakan, "Rekomendasi pertama saya adalah optimisme dan pandangan positif terhadap masa depan. Tanpa kunci utama ini seluru gembok, tidak ada langkah yang dapat diambil. Apa yang saya katakan sebuah optimisme yang benar dan bertumpu pada realita."
Rahbar juga menyerahkan perlawanan terhadap propaganda musuh untuk membuat generasi muda pesimis kepada pemuda itu sendiri dan mengatakan, "Kalian para pemuda harus terdepan dalam mematahkan blokade propaganda ini. Tanamlah benih optimis atas masa depan dalam diri kalian dan yang lainnya. Hilangkan rasa takut dan pesimisme dari diri kalian dan yang lain. Ini jihad pertama dan paling mendasar kalian."
Selain mendiktekan putus asa akan masa depan, instrumen media Barat dengan propaganda hiburan palsi dan merusak serta gaya hidup Barat, berusaha menjauhkan pemuda Iran dari spiritualitas, budaya dan akhlak Islam serta membuat mereka semakin tidak memiliki motivasi untuk membangun masa depan negara. Oleh karena itu, Rahbar dalam statemennya memperingatkan masalah ini dan menyatakan,"Instrumen media maju dan universal memberi peluang berbahaya kepada kelompok anti spiritualitas dan anti moral. Dan saat ini kita menyaksikan serangan musuh yang terus meningkat ke hati-hati murni pemuda dan remaja serta bahkan anak kecil dengan memanfaatkan sarana ini."
Pidato langkah kedua Rahbar kepada pemuda dan diutjukan untuk menjelaskan tanggung jawab mereka dalam membangun Iran. Oleh karena itu, Ayatullah Khamenei meminta pemuda untuk aktif di berbagai bidang. Terkait prestasi ilmu pengetahuan, Rahbar kepada para pemuda mengatakan, "Landasan sebuah revolusi sains di Iran telah diletakkan, dan revolusi ini telah menyumbangkan syuhada termasuk syuhada nuklir. Bangkitlah dan buat musuh yang membenci negara ini gagal dengan jihad pengetahuan kalian."
Rekomendasi lain beliau adalah upaya untuk mengembangkan ekonomi khususnya pemerataan keadilan ekonomi dan sosial. Rahbar di statemen langkah kedua revolusi Islam menyebutkan, "Saya dengan transparan mengatakan kepada pemuda bahwa apa yang sampai saat ini upaya pemerataan keadilan semakin dekat dengan apa yang seharusnya. Di Republik Islam Iran, hati-hati para pejabat harus senantiasa bergelora untuk mengentas kemiskinan dan harus takut atas kesenjangan mendalam di tengah masyarakat."
Namun demikian Ayatullah Khamenei meyakini bahwa pemuda mukmin, revolusioner dan mampu Iran, akan mampu menanggung beban berat membangun masa depan yang gemilang dan bertanggung jawab atas revolusi mereka dengan benar.
Rahbar menyatakan, " Direktur muda, bisnismen muda, cendikiawan muda, aktivis muda harus berani bertanggung jawab di bidang agama, moral, spiritual dan keadilan. Mereka harus mengambil pelajaran dan pengalaman generasi tua serta memiliki pandangan dan spirit revolusioner serta menjadikan Iran sebagai teladan sempurna kemajuan Islam."