Operasi Militer Terbesar Yaman Melawan Pasukan Agresor
Pasukan relawan dan militer Yaman melancarkan serangan balasan besar-besaran ke posisi militer Arab Saudi dan pasukan bayarannya di Najran, selatan negara ini.
Serangan balasan yang telah direncanakan sejak beberapa bulan lalu ini melumpuhkan tiga brigade Arab Saudi. Serangan bersandi "Nasrun Minallah (Pertolongan dari Allah)" ini menewaskan dan melukai lebih dari 500 tentara dan pasukan bayaran Arab Saudi.
Juru bicara militer Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Sabtu (28/9/2019) mengatakan, dalam serangan yang melibatkan berbagai unit Angkatan Bersenjata Yaman ini, lebih dari 2000 tentara dan pasukan bayaran Arab Saudi ditawan, dan ratusan kendaraan lapis baja dan kendaraan pengangkut militer Arab Saudi juga disita oleh pasukan Yaman.
Serangan balasan tersebut telah mengubah perimbangan kekuatan, di mana perubahan ini disebabkan meningkatnya kemampuan rudal dan pesawat tanpa awak Yaman.
Menurut Saree, pada serangan awal, pasukan Yaman melakukan sembilan operasi serangan rudal, sementara unit-unit drone melakukan 20 operasi serangan terhadap posisi musuh.
Serangan-serangan tersebut telah memaksa helikopter-helikopter Apache dan jet-jet tempur pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi meninggalkan wilayah sasaran serangan, dan operasi pasukan Yaman mencapai hasilnya.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) serta beberapa sekutunya melancarkan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 setelah mendapat lampu hijau dan dukungan dari Amerika Serikat.
Agresi militer tersebut telah merenggut nyawa belasan ribu warga Yaman dan menghancurkan infrastruktur vital negara ini.
Blokade darat, laut dan udara oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi juga menambah penderitaan rakyat Yaman. Meski demikian, rakyat Yaman tidak menyerah dan terus melakukan perlawanan gigih untuk menghadapi pasukan agresor. (RA)