Okt 21, 2019 16:49 Asia/Jakarta

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengunjungi Republik Islam Iran pada hari Minggu, 13 Oktober 2019 untuk bertemu dan berunding dengan para pejabat tinggi Tehran.

Imran Khan bertemu dengan Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani dan membahas pengembangan hubungan bilateral, dan isu terpenting regional dan internasional. Usai pertemuan itu, keduanya mengadakan konferensi pers bersama.

Kunjungan PM Pakistan ke Iran dilakukan pasca meningkatnya ketegangan antara Iran dan Arab Saudi, dan lawatan itu di antaranya bertujuan untuk menjadi mediator penyelesaian ketegangan di kawasan, termasuk terkait dengan Amerika Serikat.

Menurut Imran Khan, alasan utama kunjungan ke Tehran karena Islamabad tidak ingin terjadi konfrontasi baru di kawasan, pasalnya Pakistan selama 15 tahun terakhir menderita karena perang, dan kehilangan 70 ribu warganya dalam melawan terorisme.

Dia mengatakan, rakyat Afghanistan dan Suriah hingga kini masih menderita akibat terorisme, dan kami tidak ingin menyaksikan pertempuran lain di kawasan.

"Pertempuran antara Iran dan Saudi tidak boleh terjadi, karena dampaknya bukan hanya akan dirasakan dua negara, tapi seluruh negara kawasan, dan kami percaya konflik ini dapat diselesaikan lewat dialog dan perundingan," jelasnya.

Presiden RII Hassan Rouhani (kanan) dan PM Pakistan Imran Khan

Sementara itu, Presiden Iran dalam konferensi bersama dengan PM Pakistan mengatakan, pertemuan dengan PM Pakistan bisa menjadi awal dari lebih banyak perkembangan di kawasan, dan kedua negara menekankan bahwa masalah regional hanya dapat diselesaikan melalui dialog.

"Kami juga menekankan kepada Perdana Menteri bahwa setiap isyarat niat baik dan kata-kata yang baik akan dijawab dengan isyarat niat baik dan kata-kata baik," tuturnya.

Menurutnya, sanksi kejam Amerika Serikt terhadap rakyat Iran adalah di antara topik dalam pembicaraannya dengan Imran Khan.

"Sanksi ini adalah contoh terorisme ekonomi. Kami membahas bagaimana JCPOA dapat kembali ke rutinitas sebelumnya dan bahwa perjanjian penting ini adalah sepenuhnya operasional dan dapat ditegakkan," tegasnya.

Presiden Iran mencatat bahwa poin utama dalam diskusinya dengan PM Pakistan adalah agar AS kembali ke perjanjian nuklir JCPOA untuk menyelesaikan masalah dan menghapus sanksi.

"Kami memberi tahu Perdana Menteri bahwa kami akan menerima upayanya dan niat baik untuk kawasan dan kami akan membantunya demi perdamaian dan stabilitas serta untuk memulihkan kawasan sensitif kami ini," pungkasnya. (RA)