Nov 05, 2019 10:37 Asia/Jakarta
  • 5 November 2019
    5 November 2019

Hari ini, Selasa, 4 November 2019 bertepatan dengan 7 Rabiul Awwal 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 14 Aban 1398 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi.

Ali bin Muhammad Tanukhi Wafat

1099 tahun yang lalu, tanggal 7 Rabiul Awal 342 HQ, Ali bin Muhammad Tanukhi, seorang ulama, sastrawan, dan penyair terkenal abad ke-4 Hijriah, meninggal dunia dalam usia 64 tahun di kota Basrah.

Sejarah

Ali bin Muhammad Tanukhi dilahirkan di Turki dan pada masa mudanya, ia pergi ke Bagdad lalu tinggal di sana.

Tanuqi amat mahir dalam bidang ilmu nahwu, bahasa, matematika, dan sastra. Setelah tinggal beberapa lama di Bagdad, Tanuqi pergi ke Basrah dan bekerja sebagai hakim. Sejak itu, ia pun dikenal dengan nama Hakim Tanukhi. Ia juga terkenal atas kemahirannya berpidato.

Tanukhi meninggalkan berbagai karya penulisan di antaranya buku kumpulan syair dan buku berjudul "Kitab al-Aruudh."

Jerman Duduki Kawasan Selatan Iran

105 tahun yang lalu, tanggal 14 Aban 1293 HS, pasukan Jerman menduduki kawasan selatan Iran.

Dengan dimulainya Perang Dunia I dan pengaruhnya terhadap negara-negara di dunia, khususnya, Iran yang secara geografis berdekatan dengan Rusia dan Dinasti Ottoman sebagai dua negara yang bertikai membuat morat-marit kondisi dalam negeri Iran.آلمان

Bendera Jerman

Pada waktu itu Iran menyatakan sikapnya tidak mendukung satu pihak manapun dalam Perang Dunia I. Tapi kawasan utara Iran diserang oleh pasukan Rusia, sementara Dinasti Ottoman mengagresi daerah Barat Daya Iran. Dua negara ini berperang di daerah Iran untuk memperebutkan Azerbaijan.

Sementara negara Inggris dengan mengerahkan sejumlah kapal perangnya berhasil menduduki kawasan selatan Iran. Negara Jerman sendiri tidak mau ketinggalan. Dengan alasan ingin melindungi warganya di Iran, mereka membentuk pasukan dan memobilisasi masyarakat yang condong membela Jerman. Beberapa waktu setelah itu, pada 14 Aban 1293 Hs, pasukan Jerman memasuki Iran dari daerah selatan dan menyerang warga sipil.

Penyerangan berkali-kali ke daerah-daerah Iran hanya menghasilkan pembantaian, kelaparan dan penjarahan harta milik rakyat.

Eijkman Meninggal Dunia

69 tahun yang lalu, tanggal 5 November 1950, Christiaan Eijkman ialah ilmuwan Belanda yang memelopori penemuan vitamin B1 yang pada saat itu belum diketahui namanya. Istimewanya, penemuan yang berbuah Nobel tersebut berawal dari penelitian yang dilakukannya di Indonesia, yang pada saat itu masih bernama Hindia Belanda.

Sejarah

Eijkman lahir pada 11 Agustus 1858 di Kota Nijkerk, Belanda. Ketika dia beranjak dewasa, kebetulan sedang dibuka pendidikan dokter gratis dari tentara kolonial Belanda untuk penempatan di daerah koloni. Pada saat itu dia ditempatkan di daerah Semarang, Cilacap, dan Padang Sidempuan.

Pada 1880-an penyakit beri-beri mencapai tingkat endemis di daerah koloni Belanda. Pemerintah Belanda memutuskan untuk membuat sebuah lembaga penelitian di Batavia pada 1886. Dari hasil penelitian di lembaga tersebut, Eijkman berkesimpulan pada nasi putih terdapat zat yang bisa bersifat racun atau menyebabkan mikroorganisme penyebab penyakit berkembang biak dan pada kulit beras terdapat zat penangkalnya. Dia menyebut zat tersebut sebagai faktor antiberi-beri.

Berkat penemuannya itu, Eijkman diangkat menjadi anggota Royal Academy of Sciences (Belanda). Pemerintah Belanda juga memberinya gelar kebangsawanan. Penghargaan paling tinggi ialah penganugerahan hadiah Nobel untuk Bidang Fisiologi dan Kedokteran pada 1920.