Lintasan Sejarah 5 April 2020
-
5 April 2020
Hari ini, Minggu, 5 April 2020 bertepatan dengan 11 Sya'ban 1441 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran, hari ini tanggal 17 Farvardin 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ali bin Husein Terlahir ke Dunia
1408 tahun yang lalu, tanggal 11 Sya'ban tahun 33 HQ, Ali bi Husein, putra tertua Imam Husein as, cucu Nabi Muhammad Saw, terlahir ke dunia di kota Madinah.

Ali bin Husain memiliki banyak kemiripan dengan Rasulullah. Dia dibesarkan serta dididik oleh kakeknya, Imam Ali as dan ayahnya, Imam Husain as.Oleh karena itulah, beliau mencapai derajat keilmuan dan makrifat yang tinggi.
Karena namanya sama dengan nama putra Imam Husein yang lain, maka Ali bin Husein dijuluki sebagai Ali Akbar. Pada peristiwa kebangkitan Imam Husein di Karbala, Ali Akbar adalah salah satu pejuang pembela Imam Husein yang utama dan beliau gugur syahid pada tanggal 10 Muharam.
Dimulainya Kebangkitan Syahid Mohammad Khiyabani di Tabriz
99 tahun yang lalu, tanggal 17 Farvardin 1299 HS, dimulainya kebangkitan Syahid Mohammad Khiyabani di Tabriz
Sheikh Mohammad Khiyabani sejak mudanya telah menyukai ilmu-ilmu agama dan dengan cepat beliau meraih derajat keilmuan yang tinggi. Pasca kebangkitan Revolusi Konstitusi, kehidupan Sheikh Mohammad Khiyabani memasuki babak baru. Beliau membentuk Komunitas Pejuang untuk menyukseskan Revolusi Konstitusi dan mengambil langkah-langkah penting di Tabriz. Dalam perjuangannya beliau mempublikasikan surat kabar Tajaddud (Pembaruan) yang isinya kebanyakan menuntut diterapkannya undang-undang hasil Revolusi Konstitusi.

Sheikh Mohammad Khiyabani kemudian terpilih sebagai pemimpin kelompok Demokrat Azerbaijan. Banyak aktivitas positif yang dilakukannya dan dengan memanfaatkan koran Tajaddud, beliau berhasil menyukseskan tujuan-tujuanya. Sheikh Mohammad Khiyabani menjadi tokoh paling berpengaruh pasca blokade Tabriz dalam periode penindasan kecil (Estebdad saghir).
Setelah Sheikh Mohammad Khiyabani dan lima orang sahabatnya terpilih menjadi anggota Parlemen Iran, Vusuq ad-Dowleh, Perdana Menteri Dinasti Qajar memutuskan untuk melenyapkan Sheikh Khiyabani. Untuk itu ia mengirimkan pasukan ke Tabriz.
Keputusan dan pengiriman pasukan itu memaksa Sheikh Mohammad Khiyabani bangkit melawan Vusuq ad-Dowleh dan pada 17 Farvardin 1299 Hs (6 April 1920) dalam waktu singkat beliau dan pasukannya berhasil menguasai seluruh kantor pemerintah Tabriz. Kemenangan yang disebut Kebangkitan Khiyabani ini berlanjut hingga lebih dari 5 bulan.
Sheikh berdiri di bangunan Tajaddud sambil menyampaikan pidatonya. Sementara masyarakat dengan penuh perhatian mendengarkan pidatonya. Sheikh menyampaikan pidatonya dalam bahasa Azari dan terjemah Persia-nya setiap hari dipublikasikan lewat surat kabar Tajaddud. Selama 5 bulan ini, Sheikh Khiyabani dan perjuangannya menghadapi banyak bahaya, tapi berhasil menyingkirkannya dan api konspirasi berhasil dipadamkan.
Sheikh Mohammad Khiyabani dalam perjuangannya senantiasa berusaha menuntun opini masyarakat dan meningkatkan kesadaran dan informasi mereka demi meraih tujuan yang dicanangkan. Oleh karenanya, Sheikh Khiyabani tidak pernah berusaha memperkuat dan memperbaharui kekuatan bersenjatanya untuk membela perjuangannya. Dalam perjuangannya, Sheikh pernah menghadapi tekanan pasukan Rusia di masa Perang Dunia I dan berhasil mencegah masuknya pengaruh komunis di Iran.
Ketika Mokhber al-Saltanah menjadi Gubernur Tabriz yang baru dan berhasil mengalahkan pertahanan perjuangan Sheikh Khiyabani pada 21 Shahrivar 1299 (12 September 1920), mereka menahannya dan akhirnya menggugursyahidkan Sheikh.
Pembajak Lepas 25 Sandera di Iran
32 tahun yang lalu, tanggal 5 April 1988, pembajak pesawat jumbo jet milik Kuwait Airways melepaskan 25 sandera, terdiri dari 24 perempuan dan 1 pria dengan kondisi jantung tidak stabil di Mashhad, Iran.
Mereka dibebaskan setelah perdana menteri Iran bernegosiasi dengan para pembajak yang merupakan tujuh pria Arab. Pesawat tersebut terbang dari Bangkok menuju Kuwait sebelum sang pilot ditodong untuk mendarat di Iran.
Para pembajak menuntut melepaskan 17 milisi muslim Syiah yang ditahan di Kuwait. Jika itu tidak dipenuhi, mereka akan membunuh tiga anggota keluarga Kerajaan Kuwait dan meledakkan pesawat.
Pembajakan itu berlangsung selama 16 hari setelah Kuwait menolak tuntutan para pembajak. Setelah di Iran, pesawat kemudian terbang ke Siprus, sebelum akhirnya berhenti di Aljazair. Pembajakan berakhir di sana dengan menyerahnya para pembajak dan tinggal tersisa 32 sandera.