Potensi Besar Sumber Daya Tambang dan Mineral Iran
-
tambang Iran
Industri pertambangan dan mineral merupakan salah satu sektor terpenting dalam perekonomian Iran, dengan rata-rata lebih dari 20 persen nilai ekspor non-minyak negara itu selama beberapa tahun terakhir.
Produk baja dan olahannya, tembaga dan konsentratnya, semen dan klinker, timah dan seng, batu bangunan, ubin dekoratif dan keramik adalah produk tambang terpenting yang diekspor Iran ke negara-negara tetangga, Cina dan kawasan Asia Tenggara.
Organisasi Pengembangan dan Renovasi Industri Pertambangan Iran (IMIDRO) yang berkoordinasi dengan sektor swasta negara ini berencana untuk meluncurkan program pengembangan baru senilai $ 2,3 miliar pada tahun 2020-2021. Proyek-proyek ini menciptakan 8.300 pekerjaan langsung dan 64.000 pekerjaan tidak langsung, sehingga total menjadi lebih dari 70.000 langsung dan tidak langsung di sektor ini.
IMIDRO menekankan optimalisasi sistem ekonomi negara di bidang pertambangan dan industri terkait demi memenuhi kebutuhan dalam negeri terhadap produk tambang dan serta pengawasan terhadap penggunaan cadangan mineral dan eksploitasi yang tepat dan efektif. Oleh karena itu, implementasi proyek konstruksi, pengembangan, peralatan dan modernisasi industri metalurgi, penambangan dan pengolahan tambang dan pelaksanaan pekerjaan eksplorasi menjadi tujuan jangka panjang organisasi ini.
Kegiatan penambangan dan industri pertambangan memiliki keunggulan kompetitif di daerah yang kurang berkembang, di antaranya adalah pertumbuhan investasi dalam penciptaan unit rantai di sektor pertambangan dan industri pertambangan dengan teknologi baru. Demikian juga dengan rantai nilai dalam produksi sebagai bagian dari kegiatan strategis auntuk memperkuat sektor industri pertambangan.
Dalam konteks ini, IMIDRO pada tahun 2020-2021, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya melaksanakan proyek untuk merenovasi tambang yang stagnan di sektor swasta dengan program yang lebih luas sebagai langkah penting dalam memasok kebutuhan unit produksi sekaligus sebagai lompatan produksi industri pertambangan dan mineral.
Tahun lalu, sebanyak 146 tambang direnovasi, dan beberapa di antaranya telah memasuki fase produksi. Langkah ini diharapkan akan meningkatkan aktivasi penuh dari industri tambang ini yang membuka 3.000 lapangan kerja baru.
Tahun 1399 Hs (2020-2021) menjadi momentum penting bagi pengembangan industri baja nasional. Tahun lalu, terjadi pengembangan investasi untuk dua perusahaan, Mobarakeh Steel dan Perusahaan Industri Tembaga Nasional Iran, dan Gol Gohar yang berada di jalur yang sama. pengembangan investasi juga dilakukan untul perusahaan bijih besi besar lain yaitu Chadormelo.
Program lainnya adalah peningkatan kapasitas produksi baja menjadi 10 juta ton di Zona Khusus Teluk Persia. Sebagian dari program ini telah dilaksanakan dan diproduksi, dan bagian lainnya akan dilaksanakan dengan partisipasi perusahaan yang berlokasi di wilayah tersebut. Program serupa sedang dilaksanakan di pantai paling timur Iran, Chabahar, sehingga pantai Makran akan menampung 10 juta ton baja.

Ekspor sektor industri pertambangan dan mineral mengalami pertumbuhan dua digit di tahun sebelumnya, yang mengambil bagian dari peningkatan total ekspor nasional Iran dan kini memainkan peran khusus dalam ekspor non-minyak negara ini.
Kompleks besar seperti Sangan, yang disebut sebagai ibu kota bijih besi Iran, yang dikenal sebagai Assaluyeh di timur negara itu . Kompleks Penambangan Sangan memiliki kapasitas 17,5 juta ton konsentrat dan 15 juta ton pelet bijih besi. Masuknya 5 juta ton konsentrat Mobarakeh Steel ke Sangan dan 2,5 juta ton pelet baja dari Khuzestan ke Sangan akan menjadi bagian penting dari lompatan produksi di sektor baja nasional Iran.
Saat ini, Iran adalah produsen besi spons berbasis gas terbesar di dunia dan salah satu dari sepuluh produsen baja teratas dunia. Prestasi ini dicapai ketika perekonomian Iran berada dalam tekanan sanksi ketat pemerintah AS.
Selama satu setengah tahun terakhir, terjadi penambahan sekitar 400.000 kilometer persegi di sektor ini, yang merupakan aktivitas eksplorasi paling baru dalam sejarah pertambangan Iran. Hingga kini 760 lahan tambang baru telah ditemukan, dengan 280 di antaranya telah dikeluarkan izin eksplorasinya. Penemuan ini akan memperkenalkan tambang baru yang memainkan peran kunci dalam lompatan produksi nasional Iran.
Meskipun menghadapi sanksi internasional terhadap perekonomian Iran, produksi dan perdagangan di sebagian besar sektor industri pertambangan tumbuh pada tahun 2018 dan 2019, dan sektor ini termasuk yang paling sedikit menerima dampak dari sanksi tersebut.
Berdasarkan laporan Komisi Khusus Perlindungan Produksi Nasional dan Pemantauan Implementasi Pasal 44 Konstitusi di parlemen Iran, sektor industri belum memiliki posisi yang seharusnya dalam PDB. Potensi besar di sektor tambang, yang didukung ketersedian tenaga ahli dalam jumlah besar menjadikan sektor ini sebagai bagian penting dari peningkatan produksi nasional Iran di tengah gencarnya sanksi AS.(PH)