Jul 30, 2020 17:50 Asia/Jakarta

Kepolisian Inggris telah menskors seorang perwira polisi London yang sedang menunggu penyelidikan, setelah sebuah rekaman video viral yang menujukkan dia menekan leher warga kulit hitam dengan lututnya.

Dalam sebuah video tersebut, dua petugas polisi tampak menahan pria kulit hitam pada hari Kamis, 16 Juli 2020 di London utara.

Salah satu petugas, yang berkulit putih, tampak menekan leher pria itu dengan lututnya. Tangan petugas berada di atas kepala pria yang berada di trotoar di sisinya. Petugas lain juga membantu menahan.

"Lepaskan aku … lepaskan leherku," teriak pria kulit hitam itu. Teriakannya terdengar dalam video yang muncul di media sosial.

"Aku tidak melakukan kesalahan, lepaskan leherku," ujarnya.

Tersangka kemudian didudukkan dan berbicara kepada petugas polisi.

Menurut polisi, tersangka ditangkap pada hari Kamis atas dugaan kepemilikan senjata tajam, setelah ada laporan perkelahian, dan kini dalam tahanan.

Walikota London Sadiq Khan menyerukan penyelidikan cepat dan menyeluruh atas apa yang dia sebut sebagai insiden "menyedihkan".

"Cuplikan video yang saya lihat hari ini dan beredar di media sosial sangat mengganggu," kata Wakil Komisaris Polisi Metropolitan Steve House dalam sebuah pernyataan pada Jumat (17/7/2020).

Dia menambahkan, beberapa teknik yang digunakan membuat saya sangat khawatir – mereka tidak diajarkan dalam pelatihan polisi.

Kota-kota besar di seluruh dunia, termasuk London, telah menyaksikan protes besar Black Lives Matter untuk memprotes rasisme dan rasialisme setelah setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang tewas setelah lehernya ditindih oleh lutut petugas polisi kulit putih di kota Minneapolis, Amerika Serikat, pada 25 Mei 2020.

Sebuah jajak pendapat baru-baru ini menyebutkan bahwa sebagian besar warga Inggris tidak melihat kemajuan dalam mengatasi rasisme di negara mereka.Tingkat diskriminasi dan pelecehan telah meningkat setelah referendum Brexit.

Orang kulit hitam merupakan 3% dari populasi penduduk, tetapi 8% dari kematian dalam tahanan di Inggris. (RA)

Tags