Aug 18, 2020 16:08 Asia/Jakarta
  • perkembangan Iptek di Iran
    perkembangan Iptek di Iran

Untuk pertama kalinya di Iran, bahasa pemograman dalam bahasa non-Inggris yaitu Iran, berhasil diciptakan oleh sebuah perusahaan berbasis sains setelah 10 tahun. Selama bertahun-tahun, para pakar bidang pemograman menekankan urgensi penyusunan sebuah bahasa pemograman Iran, dan sebagian besar negara dunia hanya menjadi konsumen produk-produk segelintir negara, dan di antara mereka hanya Cina dan India yang berhasil menyusun bahasa pemograman dengan bahasa lokal.

Menurut direktur pelaksana perusahaan ini, untuk mempelajari bahasa pemograman Iran, diperlukan sepersepuluh waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari bahasa-bahasa asing. Dalam lima tahun terakhir, pemograman ini sudah melalui proses perbaikan atau debugging, dan sekarang versi barunya sudah digunakan oleh lebih dari 1100 situs web.
 
Pemograman dalam bahasa Iran ini bisa digunakan untuk mendesain berbagai bentuk perangkat lunak, aplikasi situs web, dan portal-portal web. Produk ini sama sekali bukan hasil dari rekayasa mundur, dan desain produk ini sepenuhnya buatan dalam negeri Iran.
 
Menurut para peneliti, keberhasilan situs-situs web yang didesain menggunakan bahasa pemrograman ini dalam berbagai tes dapat dilihat pada optimasi mesin pencari atau SEO, hal ini menunjukkan standar tinggi produk ini. Pengajaran bahasa pemrograman ini sepenuhnya gratis, dan bagi yang berminat mempelajarinya perlu untuk menguasai terlebih dahulu bahasa pemrograman css, dan html pada tingkat awal.
 
----
 
Para pakar mulut dan maksilofasial di rumah sakit Shariati, Universitas Ilmu Kedokteran Tehran, dengan menggunakan teknologi baru, berhasil memperbaiki total rahang, pipi, dan rongga mata seorang pasien. Para pakar ini dalam sebuah operasi bedah yang cukup rumit, memperbaiki dan merekonstruksi wajah dan rongga mata seorang pasien berusia 33 tahun.
 
Menurut Dr. Mohammad Bayat, Kepala Pusat Riset Mutakhir Bedah Mulut dan Maksilofasial, Universitas Ilmu Kedokteran Tehran, operasi bedah ini merupakan inovasi baru dalam penggunaan teknologi canggih. Akibat patah tulang, dan kerusakan dua sisi muka, dan tidak adanya kesinkronan, maka dalam kasus ini tidak bisa digunaan teknik Mirroring yaitu sinkronisasi gambar sisi lain. Oleh karena itu, dengan menggunakan printer tiga dimensi, dan sebuah peta yang untuk pertama kalinya didesain dan dibuat dari pasien-pasien serupa di pusat riset rumah sakit, para peneliti berhasil menciptakan prostesis.
 
Menurut para peneliti, peta yang digunakan untuk operasi bedah dua sisi muka di Iran, merupakan salah satu inovasi pusat riset bedah canggih mulut dan maksilofasial. Seluruh tahapan desain, dan produksi prostesis, desain dan produksi peta, printer tiga dimensi, navigasi, dan mesin navigator, merupakan kerja dari para pakar Iran di pusat riset bedah canggih mulut dan maksilofasial, Universitas Ilmu Kedokteran Tehran, Fakultas Teknologi Terbarukan, dan sebuah perusahaan berbasis sains.
 
Beberapa negara secara terbatas telah mempraktikkan bedah ini, tapi di kawasan Asia Barat, pusat umum yang mampu menghimpun semua fasilitas di satu tempat hanya pusat bedah canggih mulut dan maksilofasial Universitas Ilmu Kedokteran Tehran.
 
Menurut salah satu anggota tim rekayasa jaringan dan ilmu sel terapan Fakultas Teknologi Medis Terbarukan, dokter bedah dengan menggunakan teknologi terbarukan secara digital, bisa mengoperasi dan mengobati berbagai jenis kerusakan mulut dan maksiofasial, trauma, dan kanker kepala dan leher.
 
Menurut peneliti, kerusakan itu muncul akibat kecelakaan yang terjadi pada bagian mata, pipi dan langit-langit mulut yang keras. Sebelumnya proses rekonstruksi rongga mata pernah dilakukan di sebuah rumah sakit oleh Dr. Bayat, tapi ini merupakan yang pertama kalinya operasi bedah dilakukan dengan desain dan pembuatan peta serta penggunaan navigator dalam rekonstruksi.
 
----
 
Brain Bee 2019

 

Kamand Soufiabadi, 17 tahun, menjadi juara pertama kompetisi ilmu otak Brain Bee tingkat nasional, dan menjadi wakil Iran dalam kompetisi tinkat dunia, International Brain Bee (IBB) World Championship, yang diselenggarakan International Brain Research Organization, IBRO ke-10 di Daegu, Korea Selatan. Soufiabadi dalam kejuaraan internasional ini berhasil menyabet peringkat ketiga dunia di tengah persaingan ketat melawan wakil dari 27 negara dunia.
 
Menurut penasihat Dewan Tinggi Pengembangan Sains dan Teknologi Kognitif urusan pendidikan, dan Ketua Asosiasi Ilmu Saraf Iran, pertandingan ilmu otak, adalah perlombaan para pelajar di bidang ilmu saraf yang diselenggarakan setiap tahun di bawah pengawasan asosiasi ilmu saraf dunia di salah satu negara dunia, bertepatan dengan kongres internasional terpenting di bidang ini.
 
Kompetisi ini di Iran digelar sejak lima tahun lalu dengan tujuan mengenal, dan menarik perhatian para pelajar pada bidang studi ini. Asosiasi ilmu saraf Iran bekerjasama dengan dewan tinggi pengembangan sains dan teknologi kognitif menggelar kompetisi ini setiap tahun, dalam dua tahap, dan pemenangnya akan mewakili Iran dalam kejuaraan internasional. Dalam empat tahun terakhir, wakil Iran dalam kejuaraan dunia ini selalu masuk lima besar, dan tahun ini meraih peringkat ketiga dunia.
 
Putaran kelima kompetisi nasional ilmu saraf Iran, diikuti oleh lebih dari 3000 pelajar berusia rata-rata 13-18 tahun dari sekolah-sekolah di seluruh provinsi negara ini, dan pada tahap awal, 32 pelajar berhasil meraih peringkat unggul, dan melangkah tahap berikutnya. Tahap akhir kompetisi nasional ilmu saraf Iran, Brain Bee 2019 diikuti oleh 32 pelajar terpilih selama dua hari di Universitas Ilmu Kedokteran Tehran.
 
Para pemenang tahap awal kompetisi ini menjadi anggota klub otak dan pengetahuan, dewan tinggi pengembangan ilmu kognitif Iran, dan mendapat bantuan pendidikan serta penelitian. Kejuaraan nasional ilmu saraf tahun ini digelar dalam dua tahap di tingkat sekolah menengah Iran oleh asosiasi ilmu saraf Iran, laboratorium nasional pemetaan otak, didukung oleh dewan tinggi pengembangan ilmu kognitif.
 
----
 
Para peneliti Australia di unit riset The Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER) atau yang dikenal juga dengan “lahan pertanian tubuh”, dalam rentang waktu 17 bulan dengan menggunakan kamera-kamera selang waktu (time-lapse camera) setiap hari selama 30 menit di siang hari, mengambil gambar-gambar dari atas kepala jasad, dan menyadari bahwa jasad manusia selama setahun pasca kematian, bergerak. Menurut salah satu peneliti, kita menyadari bahwa lengan orang mati bergerak, ia bergerak turun secara signifikan hingga sampai ke samping tubuh.
 
Meskipun para peneliti memprediksi tubuh manusia pada tahap-tahap awal penguraian akan bergerak, tapi tingkat pergerakan tubuh yang disaksikan dari video yang diambil, mengejutkan mereka. Penemuan ini dianggap penting bagi penyelidikan pasca kematian pada jasad manusia. Sebelumnya para pakar kriminologi mengira kondisi jasad saat ditemukan, sama seperti kondisi saat meninggal.
 
Selain itu, penelitian ini sangat membantu pengkajian proses dekomposisi jasad manusia di berbagai lingkungan berbeda. Menurut para peneliti, sebelum penelitian AFTER, bagian terbesar pengetahuan manusia tentang dekomposisi tubuh manusia pasca kematian terkait dengan penemuan-penemuan di setengah bagian utara bumi. Di setengah bagian utara bumi cuacanya berbeda, bahkan serangganya pun berbeda.
 
----
 
Para ilmuwan baru-baru ini menyadari bahwa salamander yang hidup selama 20 tahun di kebun binatang London, dan kemudian ditemukan mati, sebenarnya adalah jenis baru yang tak dikenal. Salamander ini merupakan amfibi terbesar sepanjang sejarah. Binatang ini pada dekade tahun 1920 disimpan di kebun binatang London, kemudian setelah mati bangkainya disimpan di museum sejarah alam Inggris. 
 
Para ilmuwan mengira hewan ini adalah samalander besar dari Cina, tapi setelah meneliti 17 sampel uji coba di museum sejarah Inggris, diketahui bahwa binatang ini merupakan jenis yang sama sekali tidak dikenal. Binatang amfibi yang selama ini dikenal sebagai “salamander besar selatan Cina” ini disimpan selama 74 tahun di museum sejarah alam. Para ilmuwan percaya spesies ini sampai sekarang masih hidup di alam bebas.
 
Pada dekade 1920 para ilmuwan membantah bahwa jenis binatang ini adalah spesies baru. Namun sekarang salamander ini digunakan untuk mendefinisikasi karakteristik-karakteristik spesies baru. Panjang binatang ini mencapai 2 meter, dan merupakan spesies amfibi terbesar yang pernah ditemukan.
 
Analisa jaringan salamander liar, dan contoh DNA jasad binatang ini menunjukkan adanya tiga keluarga genetik yang berbeda. Hasil analisa juga menunjukkan spesies salamander ini sangat berbeda dari yang hidup di sungai, dan pegunungan seluruh Cina, dan kemungkinan terpisah dari salamander jenis ini 3 juta tahun sebelumnya.[]