Lintas Warta 1 Oktober 2020
Ketika Pompeo Mengancam akan Menutup Kedutaan Besar AS di Baghdad.
Amerika Serikat telah memiliki kehadiran militer yang besar di Irak sejak 2014 dengan dalih memerangi kelompok teroris Daesh (ISIS), dan beberapa ribu tentara Amerika masih ditempatkan di negara itu. Tindakan ilegal AS telah meningkatkan penentangan terhadap kehadiran Washington di Irak dan meningkatkan serangan roket ke kedutaan AS di Baghdad.
Sebagai tanggapan, pemerintah Trump mengancam akan menutup kedutaan AS di Baghdad. The New York Times mengutip tiga pejabat AS yang mengatakan bahwa Mike Pompeo telah menyatakan bahwa kedutaan besar AS di Baghdad akan ditutup dan bahwa keputusan itu diharapkan akan dilaksanakan sebelum pemilu 2020 jika serangan roket tidak dihentikan. Menurut pejabat AS, Matthew Toller, Duta Besar AS untuk Irak, akan dipindahkan ke konsulat AS di pangkalan udara Erbil atau Ain al-Assad jika rencana penutupan kedutaan AS di Baghdad dilaksanakan.
Pembunuhan secara pengecut dan ilegal terhadap syahid Qassem Soleimani, mantan Komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam, dan Abu Mahdi al-Muhandis, Wakil Komandan al-Hashad al-Shaabi beserta rombongan mereka di Bandara Baghdad pada 3 Januari 2020, memicu gelombang protes dan serangan roket ke pangkalan Amerika dan Kedutaan Besar AS di Zona Hijau Baghdad. Jumlah serangan terhadap konvoi militer AS serta serangan roket ke kedutaan AS meningkat, terutama dalam beberapa bulan terakhir.