Okt 13, 2020 18:40 Asia/Jakarta

Pandemi Virus Corona menambah kesengsaraan ekonomi penduduk Palestina di Jalur Gaza yang diblokade darat, laut dan udara oleh rezim Zionis Israel sejak 2007.

COVID-19 mengancam kesehatan dan kesejahteraan sosial ekonomi hampir dua juta warga Palestina di Gaza.

Pandemi COVID-19 telah memperburuk kondisi ekonomi di Gaza, yang berubah dari buruk menjadi lebih buruk sebelum pandemi.

Sementara itu, blokade Israel yang diberlakukan sejak 2007 telah menyebabkan penurunan tajam dalam standar hidup serta tingkat pengangguran dan kemiskinan yang mengkhawatirkan di Gaza.

Penyebaran Virus Corona juga telah menimbulkan dampak negatif yang sangat besar pada ekonomi Gaza dan memperburuk mata pencaharian masyarakat.

Menurut Jaringan LSM Palestina, pandemi COVID-19 akan memperburuk krisis kemanusiaan yang telah mencengkeram Gaza selama bertahun-tahun.

Langkah-langkah lockdown (penguncian) untuk menahan COVID-19 memiliki implikasi ekonomi yang serius untuk semua sektor di Gaza. Virus Corona juga telah memicu kemerosotan ekonomi di semua sektor di Gaza.

Pandemi telah menambah tekanan finansial substansial yang sudah dirasakan oleh banyak keluarga yang tinggal di Gaza. 80 persen populasi penduduk di Gaza bergantung pada bantuan internasional yang tidak stabil.

Penduduk Gaza menghadapi beragam persoalan termasuk kurangnya keamanan pangan, sumber daya kebersihan, perawatan kesehatan dan listrik.

Pandemi COVID-19 telah menyebabkan keadaan darurat berskala besar di seluruh Gaza. Virus ini tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat, tetapi juga menimbulkan krisis ekonomi.

Menurut para ahli, pandemi Virus Corona telah membuat ekonomi Gaza yang diblokade itu terhenti, dan mendorong lebih banyak warga Palestina ke dalam kemiskinan dan pengangguran.

Virus Corona telah menyebar ke berbagai negara dunia. Hingga hari ini, Selasa, (13/10/2020), 38.100.378 orang terinfeksi COVID-19, di mana 28.637.375 dari mereka sembuh dan 1.086.417 meninggal dunia.

Sementara di Palestina, hingga hari ini, 44.684 orang terinfeksi COVID-19 dan 387 dari mereka meninggal dunial. (RA)

Tags