Lintasan Sejarah 21 Oktober 2020
-
21 Oktober 2020
Hari ini, Rabu 21 Oktober 2020 bertepatan dengan 4 Rabiul Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 30 Mehr 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Nabi Keluar dari Gua Tsur Menuju Madinah
1441 tahun yang lalu, tanggal 4 Rabiul Awal 1 HQ, Nabi Muhammad Saw keluar dari gua Tsur menuju Madinah.
Nabi Muhammad Saw setelah tiga hari bersembunyi di gua Tsur, pada tanggal 4 Rabiul Awal tahun pertama Hijrah beliau keluar dan bergerak menuju kota Madinah.
Selama di gua Tsur, Nabi Muhammad Saw ditemani oleh Abu Bakar bin Abu Quhafah. Sementara Imam Ali as dan sebagian keluarga Nabi mendatangi gua ini.
Pasca hijrahnya Nabi dari Mekah, Imam Ali as bertugas menyelesaikan semua pesanan dan keinginan Nabi di Mekah dan setelah itu membawa keluarga beliau menuju Madinah.

Alfred Nobel Lahir
187 tahun yang lalu, tanggal 21 Oktober 1833, Alfred Nobel, seorang ahli kimia dan pencipta dinamit asal Swedia, terlahir ke dunia.
Karena ketertarikannya yang mendalam dalam bidang kimia, dia banyak melakukan penelitian dan berhasil menciptakan dinamit. Berlawanan dengan harapan Nobel, pemerintahan berbagai negara malah menggunakan dinamit dalam peperangan dan menyebabkan pembunuhan massal umat manusia.
Nobel yang sangat kaya dan kecewa dengan penyalahgunaan hasil temuannya kemudian menyerahkan kekayaannya sebagai hadiah kepada orang-orang yang berjasa di bidang perdamaian, sastra, dan ilmu. Namun, lagi-lagi, berbeda dengan harapannya, hadiah Nobel dewasa ini dimanfaatkan untuk kepentingan politik Barat.

Pemutusan Hubungan Diplomatik Inggris-Iran
68 tahun yang lalu, tanggal 30 Mehr 1331HS, Dokter Hossein Fatimi, Menteri Luar Negeri Iran di masa pemerintahan Perdana Menteri Mosaddegh, mengumumkan pemutusan hubungan politik antara Iran dan Inggris.
Setelah disahkan oleh Kabinet, keputusan pemutusan hubungan itu diserahkan kepada Kuasa Usaha Inggris di Tehran.
Doktor Fatimi menyatakan bahwa alasan pemutusan hubungan Tehran-London ini dikarenakan Inggris tidak memenuhi keinginan bangsa Iran yang menyangkut hak-hak Iran, di antaranya dalam masalah nasionalisasi kilang minyak. Ia juga mengingatkan pemerintah London agar mengubah sikap politiknya terhadap Tehran.