Lintasan Sejarah 13 November 2020
Mahyuddin Maghribi Meninggal
760 tahun yang lalu, tanggal 27 Rabiul Awal 682 HQ, Mahyuddin Maghribi, seorang ahli matematika dan atronomi asal Andalusia, meninggal dunia.
Mahyduddin Maghribi awalnya menuntut ilmu fiqih di tanah kelahirannya, namun kemudian lebih tertarik mendalami ilmu matematika dan astronomi.
Ia kemudian selama beberapa waktu menjadi asisten Nashiruddin Thusi di observatorium Maragheh, Iran. Selama periode itu, Mahyuddin Maghribi banyak menimba ilmu-ilmu di bidang astronomi. Mahyuddin Maghribi menulis berbagai buku, di antaranya berjudul "Prinsip-Prinsip Euclides di Bidang Bentuk dan Bangunan".
Parlemen Ketiga Iran Dibubarkan
105 tahun yang lalu, tanggal 23 Aban 1294 HS, parlemen periode ketiga di Iran dibubarkan atas perintah Ahmad Shah, raja terakhir dari Dinasti Qajar.
Tindakan ilegal Ahmad Shah ini dilakukan setelah pertemuannya dengan menteri-menteri Rusia dan Inggris. Pada masa itu, pemerintahan Inggris dan Rusia berusaha untuk menarik Iran agar terlibat dalam Perang Dunia Pertama melawan Jerman. Oleh karena itu pula, kedua negara mendatangkan pasukannya ke Iran. Pasukan Rusia masuk ke Iran dari arah utara dan pasukan Inggris dari arah selatan.
Perlemen Iran menentang kedatangan pasukan asing ini dan mendirikan komite pertahanan nasional. Namun, komite ini tidak mampu berbuat banyak karena lemahnya posisi Shah Iran di hadapan negara-negara asing. Akhirnya, pada tahun 1917, seiring dengan revolusi di Rusia, pasukan negara ini ditarik keluar dari Iran. Tapi, Inggris masih tetap bercokol di Iran untuk melebarkan sayap imperialismenya di negara ini.
Mariner 9 ke Mars
49 tahun yang lalu, tanggal 13 November 1971, Mariner 9 menjadi satelit pertama yang mengorbit ke planet Mars tanpa kendala hingga 1.290 km dari permukaan Mars.
Mariner 9 mengitari Mars dua kali sehati dalam tiga bulan dan mampu mengirimkan lebih dari 5.000 gambar yang mencakup 70% permukaan Mars. Satelit ini diharapkan mampu memetakan kutub putih Mars yang dipercaya mengandung karbon dioksida dan menyediakan informasi mengenai kemungkinan adanya kehidupan.
Akan tetapi, gambar pertama Mariner 9 sangat mengecewakan karena kemunculan awan merah yang disebabkan badai debu dengan kecepatan tinggi serta menutupi sebagian besar permukaan Mars. Ketika badai reda, Mariner 9 berhasil mengambil gambar yang unik, yakni empat titik hitam di atas kabut. Para ilmuwan kemudian mengenalinya sebagai puncak gunung yang berada di dekat kutub selatan Mars.