Nov 26, 2020 17:12 Asia/Jakarta

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengakui bahwa Virus Corona, COVID-19 berjalan liar di seluruh negaranya, meskipun pernyataannya selama kampanye pemilu bahwa AS "membalikkan arah" pada pandemi.

Menurut laporan The Guardian, Trump dalam cuitannya di Twitter pada Sabtu (21/11/2020) malam, mengkritik "Berita Palsu" karena tidak mengatakan bahwa penyakit itu tidak hanya menyebar liar di AS, tetapi di seluruh dunia.

"The Fake News, tidak berbicara tentang fakta bahwa COVID-19 sedang berkembang pesat di seluruh dunia, tidak hanya di AS. Saya menghadiri pertemuan Virtual G-20 pagi ini dan topik terbesar adalah Covid. Kami akan sembuh dengan cepat, terutama dengan vaksin kami!," tulis Trump.

Pernyataan tersebut dilontarkan Trump setelah infeksi Virus Corona di AS mendekati 200.000 dalam sehari, dengan total kasus melebihi 12 juta di negara itu.

Selama kampanye pemilu, Trump berulang kali menegaskan bahwa AS tidak akan banyak mendengar tentang pandemi setelah 4 November 2020. Akan tetapi, pemerintahannya telah mendapat kritik keras karena dianggap salah menangani krisis dan dia sendiri telah mengecilkan virus tersebut sejauh ini.

Sementara itu, regulator obat AS pada hari Sabtu memberikan persetujuan darurat untuk terapi antibodi COVID-19 yang digunakan untuk mengobati Trump ketika dia terinfeksi penyakit tersebut.

REGEN-COV2, kombinasi dua antibodi buatan laboratorium yang dikembangkan oleh pembuat obat Regeneron, terbukti mengurangi rawat inap terkait COVID-19 atau kunjungan ruang gawat darurat pada pasien dengan kondisi yang mendasari.

"Mengotorisasi terapi antibodi monoklonal ini dapat membantu pasien rawat jalan menghindari rawat inap dan meringankan beban sistem perawatan kesehatan kami," kata Stephen Hahn, komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Ini adalah pengobatan antibodi sintetis kedua yang mendapatkan persetujuan penggunaan darurat (EUA) dari FDA setelah pengobatan serupa yang dikembangkan oleh Eli Lilly diberikan status pada 9 November.

Menurut perusahaan, 80.000 pasien mungkin dapat menerima perawatan pada akhir November dan total sekitar 300.000 pasien diharapkan memiliki akses ke perawatan pada akhir Januari 2021. Pasien Amerika dapat menerima pengobatan tanpa biaya sendiri di bawah persyaratan program pemerintah AS. (RA)

Tags