Lintasan Sejarah 11 Januari 2021
Hari ini, Senin 11 Januari 2020 bertepatan dengan 27 Jumadil Awal 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 22 Day 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Abdul Karim Halabi Meninggal
264 tahun yang lalu, tanggal 27 Jumadil Awal 1178 HQ, Abdul Karim Halabi seorang ulama hadis terkemuka, meninggal dunia.
Abdul Karim Halabi berasal dari kota Halb, Suriah. Halabi menuntut ilmu fiqih, ushul fiqih, tafsir, hadis, dan ilmu-ilmu lainnya dari ayahnya sendiri dan dari ulama-ulama besar pada zaman tersebut.
Halabi kemudian menderita kebutaan, namun tetap menekuni dunia ilmu hadis. Dia meninggalkan banyak karya penulisan, di antaranya berjudul "Ad'iyatus-Safar".
Dewan Revolusi Iran Berdiri
42 tahun yang lalu, tanggal 22 Dey 1357 HS, pada situasi yang sangat krusial, yaitu ketika AS memberikan dukungan terang-terangan dan dari segala segi kepada Rezim Shah Pahlevi, Imam Khomeini mengeluarkan instruksi sangat berani kepada para pengikutnya, berupa pembentukan sebuah lembaga penggerak revolusi bernama Dewan Revolusi.
Dewan ini dibentuk untuk menjadi wadah koordinasi di antara kelompok-kelompok revolusioner, pemusatan agenda-agenda revolusi, serta bertugas untuk membentuk pemerintahan sementara. Dalam pesannya saat memberikan instruksi tersebut, Imam Khomeini mengatakan,
"Yang dikehendaki oleh rakyat Iran tidak hanya sekedar perginya Shah atau runtuhnya pemerintahan despotik. Yang diinginkan oleh rakyat Iran adalah berdirinya sebuah pemerintahan Islami yang kelak akan menjamin terciptanya keadilan, kebebasan, dan independensi bangsa".
Segera setelah jatuhnya Shah, Dewan Revolusi memainkan peranan sebagai pembuat sejumlah undang-undang sampai terbentuknya Majlis Syura Islami atau parlemen Iran.
Chadli Bendjedid Mengundurkan Diri
29 tahun yang lalu, tanggal 11 Januari 1992, menyusul kemenangan besar Front Penyelamat Islam Aljazair (FIS), presiden negara itu, Chadli Bendjedid mengundurkan diri.
Pengunduran diri Bendjedid ini atas desakan sebagian anggota kabinetnya, terutama pihak militer, yang tidak menginginkan berkuasanya sebuah partai Islam di Aljazair. Parlemen Aljazair kemudian dibubarkan dan hasil pemilu dibatalkan. Demonstrasi besar-besaran kemudian melanda Aljazair. Mohamed Boudiaf kemudian mendirikan Dewan Tinggi Negara yang menjalankan pemerintahan dan menyatakan Aljazair dalam situasi darurat.
Chadli Bendjedid terpilih sebagai presiden Aljazair sejak tahun 1979. Situasi ekonomi yang terus memburuk, membuat rakyat Aljazair tidak puas atas kepemimpinan Bendjedi. Pada tahun 1988, setelah terjadi berbagai demonstrasi menentang pemerintahannya, Bendjedid melakukan reformasi yang di antaranya memberi kebebasan berdirinya partai-partai baru.
Pada tahun 1989, Partai Front Penyelamat Islam (FIS) berdiri dan dalam waktu singkat berhasil menarik banyak anggota serta meraih suara mayoritas dalam pemilu 1991. Setelah digagalkannya hasil pemilu oleh penguasa militer, banyak anggota FIS yang ditangkap dan partai itu dibubarkan oleh penguasa.