Jan 21, 2021 09:03 Asia/Jakarta
  • 21 Januari 2021
    21 Januari 2021

Hari ini, Kamis 21 Januari 2020 bertepatan dengan 7 Jumadil Tsani 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 2 Bahman 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.

Ainul Qudhaat Hamedani Gugur Syahid

917 tahun yang lalu, tanggal 7 Jumadil Tsani 525 HQ, Ainul Qudhaat Hamedani, seorang ulama besar asal Hamedan Iran, digantung oleh rezim yang berkuasa saat itu, sehingga gugur syahid.

Sejarah

Ainul Qudhaat Hamedani yang dikenal pula dengan julukan Abul Fudhail, dilahirkan pada tahun 492 Hijriah dan sepanjang hidupnya, beliau tidak pernah ragu-ragu dalam menyampaikan kebenaran Islam. Akibat sikapnya tersebut pula, Ainul Qudhaat Hamedani ditangkap oleh pemerintah dan dipenjarakan di Bagdad, Irak.

Namun kemudian, beliau dipulangkan ke kota Hamedan dan kemudian dihukum gantung di samping madrasahnya sendiri. Ainul Qudhaat Hamedani meninggalkan beberapa karya penulisan di antaranya berjudul Tamhidaat dan Haqaiqul Quran.

Abolqassem Arif Qazvini Penyair Iran Wafat

87 tahun yang lalu, tanggal 2 Bahman 1312 HS, Abolqassem Arif Qazvini, penyair Iran meninggal dunia.

Sejarah

Abolqassem Qazvini yang lebih dikenal dengan Arif lahir sekitar tahun 1262 Hs di kota Qazvin. Ia menyelesaikan pendidikannya di tempat kelahirannya. Arif sangat perhatian dengan kaligrafi dan musik.

Selain itu, Arif juga membuat syair dan membacanya. Sekalipun syair Qazvini memiliki kelemahan dari sisi sastra dan teknik kepenyairan, tapi yang membuatnya popular adalah menggunakan bahasa masyarakat dalam syairnya. Ia tidak menggunakan bahasa syair untuk memuji atau melayani para penguasa, tapi hanya untuk rakyat.

Pembacaan puisi lokal di Revolusi Konstitusi merupakan ciri khas puisi Qazvini, sehingga menambah semangat para penuntut keadilan di masa itu. Oleh karenanya, syair-syairnya dikenal secara nasional dan di masa-masa tertentu dibacakan oleh bangsa Iran dan menciptakan solidaritas di antara mereka.

Pesawat Supersonik Layani Rute Komersial Pertama

45 tahun yang lalu, tanggal 21 Januari 1976, dua pesawat jet supersonik Concorde terbang untuk kali pertama melayani rute komersial. Dua pesawat Concorde tersebut masing-masing lepas landas dari Bandara Heathrow, London, dan Bandara Orly, Paris.

Sejarah

Penerbangan dari London akan membawa penumpang ke Bahrain melalui Teluk Persia. Sementara itu, pesawat dari Paris akan terbang ke Rio de Janeiro melalui Senegal.

Dengan kecepatan rata-rata, pesawat inovatif Concorde mampu terbang 1.350 mil per jam, melebihi perintang bunyi (sound barrier), dan mengurangi lebih dari setengah waktu perjalanan udara. Pesawat Concorde adalah pencapaian dari 12 tahun upaya Inggris-Prancis untuk menciptakan pesawat komersial supersonik pertama di dunia.

Namun, Concorde bukan pencapaian luar biasa. Pada akhirnya, penerbangan Concorde dibatasi hanya untuk penerbangan transatlantik dari London dan Paris ke New York.

Pada Juli 2000, pesawat Concorde milik maskapai Air France jatuh 60 detik setelah lepas landas dari Paris dan menewaskan 109 penumpang serta empat orang di darat. Kecelakaan disebabkan salah satu ban pesawat meledak dan membuat tank bahan bakar bocor, sehingga menyebabkan kebakaran yang memicu kegagalan mesin.

Kecelakaan fatal itu, yang merupakan insiden pertama dalam sejarah Concorde, menunjukkan penurunan kualitas pada pesawat tersebut. Pada 24 Oktober 2003, Concorde menjalani penerbangan komersial reguler terakhir sebelum akhirnya dipensiunkan.