Biden Cabut Larangan Perjalanan Muslim ke AS
Joe Biden secara resmi menjadi pasangan Presiden Amerika Serikat ke-46 pada hari Rabu, 20 Januari 2021. Biden disumpah Ketua Mahkamah Agung, John Robets, di mana di sampingnya ada istrinya, Jill Biden, yang memegang Alkitab saat dia mengucapkan sumpah.
Biden menyampaikan pidato pertamanya di gedung Capitol. Dia langsung menandatangani belasan perintah eksekutif di hari pertama menjabat. Beberapa langkah itu berkaitan dengan pandemi Virus Corona, lingkungan, imigrasi dan etika.
Presiden baru AS menandatangani serangkaian perintah eksekutif, memorandum dan arahan yang akan membalikkan beberapa kebijakan yang diambil pendahulunya Donald Trump, termasuk membatalkan apa yang disebut "larangan Muslim", bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris, dan mengakhiri prosesnya untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Biden mencabut apa yang disebut "larangan Muslim", perintah eksekutif yang ditandatangani Trump pada 2017 yang melarang pengunjung dari tujuh negara mayoritas Muslim memasuki AS. Larangan ini diubah beberapa kali di tengah gugatan hukum dan akhirnya dikuatkan oleh Mahkamah Agung AS pada 2018.
"Presiden mengakhiri larangan Muslim -sebuah kebijakan yang berakar pada permusuhan agama dan xenofobia," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Biden, Jen Psaki, Rabu malam.
Biden juga mengakhiri pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko dan meresmikan perintah wajib masker dan jarak sosial di gedung federal dan tempat umum di AS.
Selain itu, Biden menghentikan rencana penarikan Trump dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Pemerintahan Trump pada Juli tahun lalu memberi tahu Kongres dan PBB bahwa AS secara resmi menarik diri dari WHO. Keputusan tersebut akan berlaku pada bulan Juli.
Presiden baru AS juga menandatangani perintah-perintah eksekutif lainnya tak lama setelah dia dilantik. Tetapi hanya waktu yang akan menunjukkan seberapa sukses Biden untuk mewujudkan rencananya di tengah banyak tantangan yang sedang dihadapi AS. (RA)