Lintasan Sejarah 10 Februari 2021
-
Lintasan Sejarah 10 Februari 2021
Hari ini, Rabu 10 Februari 2021 bertepatan dengan 27 Jumadil Tsani 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 22 Bahman 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Haji Mirza Husein Nuri Tabrizi Wafat
122 tahun yang lalu, tanggal 27 Jumadil Tsani 1320 HQ, Haji Mirza Husain Nuri Tabrizi, seorang ulama muslim Iran, meninggal dunia.
Haji Mirza Husain Nuri Tabrizi sangat utama dalam ibadah, ketakwaan, kehati-hatian, dan penyucian jiwa. Beliau banyak meninggalkan karya penulisan di bidang ilmu hadis, tafsir al-Quran, dan penjelasan mengenai ulama-ulama Islam. Semua itu ditulisnya degan penuh ketelitian dan kekhasan.
Beliau juga menulis mengenai Ahlul Bait Rasulullah Saw. Di antara karya beliau yang paling terkenal adalah "Mustadrak Wasail" yang berisi catatan kehidupan ulama-ulama besar muslim.

Kemenangan Revolusi Islam Iran
42 tahun yang lalu, tanggal 22 Bahman 1357 HS (11 Februari 1979), sepuluh hari setelah kembalinya Imam Khomeini dari pengasingan beliau di Paris, akhirnya Revolusi Islam Iran berhasil meraih kemenangannya.
Pada hari ini, kendali pemerintahan Iran secara penuh berhasil diambil alih oleh Imam Khomeini. Perdana Menteri rezim Shah, Shapour Bakhtiar melarikan diri ke luar negeri dan militer Iran menyatakan diri bergabung dengan rakyat dan revolusi.
Pada hari itu, radio dan televisi Iran yang telah diambil alih oleh kekuatan revolusi, untuk pertama kalinya mengudara dengan membawa pesan-pesan revolusi. Dengan demikian, berakhirlah masa kepemimpinan raja-raja Iran yang tiran dan despotik, yang telah berlangsung selama 2500 tahun.
Pembebasan Nelson Mandela
31 tahun yang lalu, tanggal 10 Februari 1990, pejuang anti diskriminasi di Afrika Selatan (Afsel), Nelson Mandela, bebas dari penjara. Dia sebelumnya ditahan selama hampir 26 tahun oleh rezim Apartheid, yang menerapkan kebijakan supremasi warga kulit putih di Afsel.

Pembebasan Mandela berkat peran dari presiden Afsel saat itu, F. W. de Klerk. Pembebasan Mandela merupakan bagian kebijakan de Klerk untuk menghapus politik apartheid secara bertahap.
Seminggu sebelum pembebasan bersejarah itu, de Klerk mencabut undang-undang apartheid yang melarang aktivitas organisasi kulit hitam, seperti Kongres Nasional Afrika (ANC) dan sejumlah organisasi anti apartheid lainnya.
Mandela ditahan oleh rezim Apartheid pada Juni 1964 karena dituduh melakukan makar dan sabotase. Ia kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dan menghabiskan sebagian besar masa tahanannya di Pulau Robben, tidak jauh dari Cape Town.