Lintasan Sejarah 28 Februari 2021
Hari ini, Ahad 28 Februari 2021 bertepatan dengan 16 Rajab 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 10 Isfand 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Khairun Meninggal Dunia
903 tahun yang lalu, tanggal 16 Rajab 539 HQ, Abu Mansur Muhammad bin Abdul Malik, yang terkenal dengan nama Ibnu Khairun, seorang ahli hadis dan ustad ilmu qiraat atau pembacaan al-Quran, meninggal dunia di kota Baghdad.
Ibnu Khairun meninggalkan karya dalam ilmu pembacaan al-Quran bernama "al-Miftah" dan "al-Maudhu'".
Imam Khomeini ra Tiba di Qom Setelah 15 Tahun di Pengasingan
42 tahun yang lalu, tanggal 10 Isfand 1357 HS, Imam Khomeini ra tiba di Qom setelah 15 tahun pengasingan.
Imam Khomeini ra setelah kembali ke Iran setelah menjalani pengasingan selama 15 tahun di luar negeri memilih tinggal selama beberapa waktu di Tehran, hingga fondasi pemerintahan Islam semakin menguat.
Setelah terbentuknya pemerintahan sementara dan mengontrol kondisi negara, sesuai dengan janjinya, beliau kembali ke pusat pergerakan revolusi di Qom pada tanggal 10 Isfand 1357 HS (1 Maret 1979).
Namun 11 bulan kemudian akibat penyakit jantung, beliau kembali ke Tehran pada 2 Bahman 1358 HS (22 Januari 1980). Dengan demikian, setelah melihat pentingnya memimpin Republik Islam Iran dari dekat dan kehadiran beliau di ibukota, akhirnya Imam Khomeini ra hingga akhir hayatnya tinggal di Tehran.
Serangan NATO Pertama
27 tahun yang lalu, tanggal 28 Februari 1994, berlangsunglah operasi militer pertama yang dilakukan oleh NATO atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara.
Saat itu, pesawat-pesawat AS menembak jatuh empat pesawat perang Serbia yang tengah melakukan pengeboman di daerah larangan terbang Bosnia.
NATO dibentuk pada tahun 1949 oleh AS, 10 negara Eropa, dan Kanada sebagai upaya pertahanan melawan agresi Uni Soviet. Setelah Perang Dingin berakhir, anggota NATO sepakat untuk menggunakan kekuatan militernya dalam menjaga keamanan dunia.
Pada tahun 1995, NATO mengirimkan 60.000 pasukannya untuk mengamankan pelaksanaan perjanjian damai Dayton yang ditandantangani oleh pihak-pihak yang berseteru dalam konflik Bosnia.