Lintasan Sejarah 10 Maret 2021
Hari ini, Rabu 10 Maret 2021 bertepatan dengan 26 Rajab 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 20 Isfand 1399 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Wafatnya Abu Thalib
1425 tahun yang lalu, tanggal 26 Rajab tahun ke-3 Sebelum Hijrah, Abu Thalib, paman Rasulullah Saw dan ayah Imam Ali as, meninggal dunia.
Pada saat itu, Abu Thalib dan kaum Muslimin lainnya terkepung di tengah Lembah Abu Thalib akibat pemboikotan kaum Musyrikin. Setelah meninggalnya Abdul Muthalib, kakek Nabi Muhammad Saw, beliau mulai diasuh oleh pamannya Abu Thalib. Saat itu, usia Muhammad baru delapan tahun.
Setelah diangkatnya Muhammad sebagai Rasul Allah, Abu Thalib masuk Islam dan menjadi pelindung terbesar Nabi Muhammad di hadapan kaum Musyrikin. Sebelum wafatnya, Abu Thalib memberi wasiat kepada keluarga dan temannya agar membela Islam dan Rasulullah.
Pada tahun yang sama, istri Rasullah, Khadijah, yang merupakan perempuan pertama yang memeluk Islam, juga meninggal dunia. Karena kesedihan Rasulullah yang amat mendalam, tahun tersebut dinamakan sebagai "Tahun Kesedihan".
Skuadron Tempur Pertama Iran dengan 7 Pesawat
95 tahun yang lalu, tanggal 20 Isfand 1304 HS (11 Maret 1926), Iran membeli sejumlah pesawat tempur Prancis dan Rusia.
Pesawat-pesawat itu disebut dengan nama-nama burung seperti elang, simourgh, kondor dan lain-lain. Jet-jet tempur ini ditempatkan di Abadi Ghaleh Morghi di barat daya Tehran yang luasnya hanya cukup untuk pesawat mendarat.
Setelah itu beberapa mahasiswa dikirim ke Rusia dan Perancis untuk dilatih sebagai pilot. Di tahun itu pula Iran membentuk angkatan udara. Setelah beberapa waktu, Iran mendirikan pusat-pusat latihan dan universitas yang mencetak pilot dan teknisi pesawat.
Kota Tokyo Dibom
76 tahun yang lalu, tanggal 10 Maret 1945, dalam era Perang Dunia II, 300 pasukan pengebom AS menjatuhkan hampir 2000 ton bom ke atas kota Tokyo sehingga menghancurkan sebagian besar ibu kota Jepang dan membunuh 100.000 warga sipil.
Tujuan AS untuk memberlakukan taktik pengeboman terhadap Jepang adalah untuk menjatuhkan moral negara itu dan memaksanya menyerah kepada Sekutu.
Pada pagi dini hari itu, bom-bom napalm dan magnesium dijatuhkan di atas pemukiman warga di sepanjang sungai Sumida di timur Tokyo. Bangunan perumahan Tokyo yang umumnya terbuat dari kayu, langsung hancur terbakar dan gas-gas panas mematikan menyembur ke langit Tokyo sehingga 100.00 orang tewas akibat teracuni carbon monoxide, kekurangan oxygen, atau terbakar hidup-hidup. Akibat serangan bom ini, 10 mil persegi bagian timur Tokyo hancur total dan 250,000 gedung-gedung hancur.
Sembilan hari kemudian, pasukan A.S. mengebom kota Nagoya, Osaka, and Kobe, dan di bulan Agustus, AS mengebom Hiroshima and Nagasaki yang membuat Jepang akhirnya bertekuk lutut kepada Sekutu.