Lintasan Sejarah 24 Maret 2021
Hari ini, Rabu 24 Maret 2021 bertepatan dengan 10 Sya'ban 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 4 Farvardin 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Imad Isfahani, Sastrawan Abad Ke-5 Meninggal Dunia
923 tahun yang lalu, tanggal 10 Sya’ban 519 HQ, Imad Ishafani, sastrawan dan penulis terkenal abad ke-5 HQ meninggal dunia.
Imad Isfahani merupakan ahli fiqih mazhab Syafi'i. Beliau memulai pendidikannya di kota Isfahan dan setelah itu beliau belajar di Madrasah Nezhamiah, Baghdad. Di sana beliau belajar ilmu fiqih, hadis dan sastra.
Beliau sempat diangkat sebagai seorang menteri di masa pemerintahan Shalahuddin al-Ayyubi di Syam. Sastrawan besar ini meninggal sejumlah karya seperti al-Barq al-Syami tentang sejarah, Diwan ar-Rasail dan Diwan Syair.
Ayatullah Sayid Ali Borghei Wafat
47 tahun yang lalu, tanggal 4 Farvardin 1353 HS, Ayatullah Borghei meninggal dunia dalam usia 93 tahun.
Ayatullah Sayid Ali Borghei Razavi Qommi lahir dari keluarga Sadat Borghei di Qom pada 1260 Hs. Beliau menyelesaikan studi tingkat pertama dan menengah hauzah di Qom dan setelah itu berguru pada Ayatullah Mohammad Arbab, Sheik Abol Qassem Kabir Qommi dan Sheikh Abdolkareem Hairi .
Ayatullah Sayid Ali Borghei kemudian melanjutkan pendidikannya di Najaf, Irak dan berguru pada Ayatullah Sayid Abu al-Husein Isfahani dan Mirza Naini yang mengantarkannya meraih derajat tinggi keilmuan. Setelah itu beliau kembali ke Iran dan menetap di Tehran sambil mengajar, menulis dan membimbing rakyat.
Dari ulama besar ini banyak karya ilmiah yang ditinggalkannya seperti Elahi Nameh, Buthun Khamsun, Falsafah Shadat dan kumpulan syair.
Jendral Muhammad Arsyad Meraih Kekuasaan
39 tahun yang lalu, tanggal 24 Maret 1982, melalui sebuah kudeta damai, Jenderal Muhammad Ershad menggulingkan pemerintahan Abdul Satar di Bangladesh dan meraih kekuasaan di negara ini.
Republik Bangladesh diproklamasikan tahun 1971 dan Mujibur Rahman diangkat sebagai Perdana Menteri.
Pada tahun 1975, Mujibur Rahman dibunuh dalam sebuah kudeta militer dan digantikan oleh Mayjen Zia-ur Rahman. Enam tahun berikutnya, Zia-ura Rahman juga terbunuh dalam kudeta dan posisinya digantikan oleh wakil presiden, Abdul Satar. Situasi politik yang kacau saat itu dimanfaatkan oleh Jendral Muhammad Ershad untuk melakukan kudeta dan merebut kekuasaan.
Pada tahun 1990, menyusul semakin meningkatnya protes dan penentangan dari rakyatnya, Jenderal Ershad mengundurkan diri dari jabatannya.