Lintasan Sejarah 28 Maret 2021
-
28 Maret 2021
Hari ini, Ahad 28 Maret 2021 bertepatan dengan 14 Sya'ban 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 8 Farvardin 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ibnu Yunus Meninggal Dunia
803 tahun yang lalu, tanggal 14 Sya'ban 639 HQ, Ibnu Yunus, ahli fiqih, kedokteran, dan matematika muslim abad ke-7, meninggal dunia.
Ibnu Yunus menimba ilmu-ilmu dasar dari ayahnya dan kemudian melanjutkan dengan belajar kepada ulama-ulama terkemuka pada zaman itu. Pada masa itu, Islam sedang berada dalam kegemilangan keilmuan dan peradabannya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Ibnu Yunus mengajar pada sekolah-sekolah di Kairo dan menulis berbagai buku. Di antara karya-karya adalah buku berjudul "Asrarus-Salathiniyah".
Dua Jumbo Jet Bertabrakan
44 tahun yang lalu, tanggal 28 Maret 1977, setidaknya 583 orang tewas setelah dua pesawat jumbo jet bertabrakan di landasan Bandara Los Rodeos, Tenerife.

Ledakan hebat tersebut langsung disambung dua bola api raksasa yang membubung tinggi ke udara. Pesawat itu diketahui milik maskapai nasional Belanda KLM dan satu lagi pesawat komersial Pan American 747.
Pada pesawat KLM yang membawa 249 penumpang termasuk kru, tidak ada satu pun yang selamat. Adapun pada pesawat Pan American 747, yang membawa 16 kru dan 249 penumpang, 60 orang berhasil selamat walau dalam kondisi luka-luka.
Dari penelusuran diketahui, pesawat KLM mencoba lepas landas bersamaan dengan Pan American 747. Pilot KLM dinyatakan bersalah karena tidak mengonfirmasikan kondisi landasan yang sedang dilalui Pan American 747 dalam keadaan berkabut.
Rakyat Bangkit Melawan Shah Pahlevi di Arbain Syuhada Tabriz
43 tahun yang lalu, tanggal 8 Farvardin 1357 HS, rakyat bangkit melawan Shah Pahlevi di peringatan Arbain syuhada Tabriz.

Menyusul publikasi tulisan yang menghina Imam Khomeini ra di surat kabar Ettelaat pada 17 Dey 1356 Hs dan munculnya Kebangkitan 19 Dey di kota Qom, akhirnya warga Iran di seluruh penjuru negeri mulai melakukan demonstrasi menentang rezim Shah Pahlevi. Aksi demo ulama dan rakyat Qom mendukung Imam Khomeini ra, pemimpin mereka yang diasingkan dan protes mereka atas kelancangan terhadap ulama besar ini berujung pada aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan rezim Shah. Represi itu mengakibatkan jatuhnya banyak korban; baik yang syahid maupun yang cedera.
Mendekati peringatan 40 hari syuhada 19 Dey di Qom, kota Tabriz pada 29 Bahman 1356 menyelenggarakan peringatan yang diikuti secara luas oleh rakyat kota ini. Tapi peringatan ini dirusak oleh serangan yang dilakukan oleh aparat keamanan rezim Shah dengan senjata lengkap dan terjadilah tragedi kemanusiaan yang lebih buruk dari yang terjadi di Qom. Beberapa waktu berlalu dan ketika mendekati peringatan 40 hari tragedi tersebut, rakyat Iran di penjuru negeri melakukan aksi unjuk rasa. Sementara rakyat Tabriz sendiri melakukan aksinya pada 8 Farvardin 1357 HS.
Protes yang dilakukan rakyat semakin meluas. Ayatullah Sadouqi mengajak para pedagang menutup pasar dan bergabung dengan masyarakat di masjid Jami Yazd. Pertemuan akbar ini dimulai dengan pidato dan dilanjutkan dengan aksi turun ke jalan. Namun seperti yang sudah-sudah, aparat keamanan dengan senjata lengkap menyerang warga dan banyak korban berguguran. Peringatan Arbain Syuhada Tabriz juga dilakukan di kota-kota seperti Ahvaz dan Jahrom. Di dua kota ini, militer Shah juga melakukan serangan membabi-buta.
Peristiwa ini membuat pergerakan Revolusi Islam semakin cepat yang berujung pada kemenangannya pada 22 Bahman 1357 HS.