Lintasan Sejarah 31 Maret 2021
Hari ini, Rabu 31 Maret 2021 bertepatan dengan 17 Sya'ban 1442 Hijriah atau menurut kalender nasional Iran tanggal 11 Farvardin 1400 Hijriah Syamsiah. Berikut kami hadirkan beberapa peristiwa bersejarah yang terjadi hari ini.
Ayatullah Isfahani Wafat
81 tahun yang lalu, tanggal 17 Sya'ban 1361 HQ, Ayatullah Sheikh Hassanali Isfahani, ahli fiqih dan sufi muslim asal Iran, meninggal dunia.
Ayatullah Sheikh Hassanali Isfahani dilahirkan pada tahun 1279 HQ di Isfahan, Iran tengah. Untuk menuntut ilmu, Sheikh Isfahani pergi ke Najaf, Irak. Kemudian beliau ke Mashad, Iran dan hingga akhir umurnya, beliau tinggal di kota itu.
Selain menguasai ilmu-ilmu agama, beliau juga ahli dalam ilmu matematika, perbintangan, dan kedokteran. Namun, Ayatullah Isfahani menjadi terkenal karena derajat sufisme dan kemuliaan akhlaknya yang merupakan hasil dari ibadah dan pembinaan jiwa. Sebagian di antara kemuliaan Ayatullah Isfahani ditulis dalam buku "Tanda-Tanda dari Ketiaadaan Tanda-Tanda" yang ditulis oleh putranya.
Akhir Referendum Penentuan Sistem Pemerintahan Iran
42 tahun yang lalu, tanggal 12 Farvardin 1358 HS, akhir waktu referendum penentuan sistem pemerintahan Iran.
Pasca kemenangan Revolusi Islam dan terbentuknya pemerintahan sementara, negara Iran telah siap untuk melakukan referendum untuk menentukan bentuk pemerintahan.
Di masa ini banyak sekali pandangan tentang pemerintahan republik Islam. Akhirnya pada tanggal 10-11 Farvardin 1358 HS, rakyat berpartisipasi di tempat-tempat pemungutan suara dan memilih Republik Islam dengan jumlah suara yang tidak terbayangkan.
Pada tanggal 12 Farvardin struktur baru politik dan sosial Iran ini ditetapkan sesuai dengan mayoritas suara rakyat dan secara resmi menjadi sistem pemerintahan baru Iran. Dengan demikian, perjuangan rakyat Iran telah berhasil mendirikan pemerintahan Islam dan menggulingkan sistem monarki yang telah mengakar selama 2500 tahun dan dimulainya periode baru dalam sejarah Iran dan Islam.
Keanggotaan Mesir pada Liga Arab Digantung
42 tahun yang lalu, tanggal 31 Maret 1979, negara-negara anggota Liga Arab sepakat untuk menggantung keanggotaan Mesir dalam organisasi tersebut sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Reaksi keras itu diambil oleh Liga Arab menyusul tindakan Mesir yang bersedia menandatangani Perjanjian Camp David dengan rezim penjajah Israel, Januari tahun 1978. Peristiwa tersebut juga menandai semakin dikucilkannya Mesir dari pergaulan internasional.
Segera setelah Mesir menandatangani perjanjian Camp David, sejumlah negara Arab dan muslim langsung memutuskan hubungan diplomatiknya dengan negeri piramid itu. Situasi ini berlangsung sekitar satu dekade. Pada akhir tahun 80-an, dengan upaya keras AS dan juga mengendurnya sikap anti Israel yang ditunjukkan oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), status Mesir sebagai anggota Liga Arab kembali dipulihkan.