Kalam Hikmah (8): Pentingnya untuk Mandiri
Pada bagian kedelapan Kalam Hikmah ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa kita harus berusaha untuk berdiri di atas kaki sendiri dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jalan keselamatan
"Kita perlu membuat orang merasa bahwa mengikuti jalan ini adalah jalan menuju keselamatan. Sebagaimana memang demikian. Jika suatu negara yang memiliki minyak, tambang, berbagai fasilitas, memiliki posisi geografis yang sensitif, memiliki keanekaragaman iklim yang sangat besar - seperti negara kita dengan penduduk delapan puluh juta - yang diincar oleh berbagai kekuatan, tidak dapat mempertahankan diri, tidak dapat berjihad, tidak bisa menampilkan kemampuannya dan mengatur diri sendiri, maka kehormatan dan martabatnya akan diinjak-injak dan ditendang," kata Rahbar dalam ceramahnya.
Ayatullah Khamenei menambahkan, kita harus bisa menyebarkan semangat pada setiap orang untuk berdiri. Sebagaimana, untungnya hari ini, berkat revolusi, bangsa Iran telah berdiri tegar, tetapi ini harus dilembagakan untuk masa depan sehingga jalan jihad, jalan keteguhan dan jalan perlawanan menjadi jalan pasti bagi generasi berikutnya.
"Seperti pada al-Quran, dalam surat al-Fatihah, yang kita baca berulang kali setiap hari. Kita katakan, 'اٍّهدِنَا الصِّراطَ المُستَقیم صِراطَ الَّذینَ اَنعَمتَ عَلَیهِم'. Kata 'اَنعَمتَ عَلَیهِم' adalah para syahid. Salah satu contoh besar syahid adalah
'اُولئکَ مَعَ الَّذینَ اَنعَمَ اللهُ عَلَیهِم مِنَ النَّبِیّینَ وَ الصِّدّیقینَ وَ الشُّهَداءِ وَ الصٰلِحین. Mereka bagian dari اَنعَمتَ عَلَیهِم”. Tentu saja, اَنعَمتَ عَلَیهِم ada dua macam. Ada اَنعَمتَ عَلَیهِم yang kemudian menjadi tidak bersyukur dan mengkufuri nikmat, seperti Bani Israil. Mereka sebelumnya adalah bagian dari اَنعَمتَ عَلَیهِم, tetapi kemudian tidak bersyukur dan menjadi غَضِبَ اللهُ عَلَیهِم. Ada sebagian yang tidak termasuk اَنعَمتَ عَلَیهِم yang غَیرِ المَغضوبِ عَلَیهِم وَ لَا الضّالّین. Tidak dibenci dan tidak sesat. Syuhada kita termasuk yang ini," jelasnya.
Karena syuhada sudah meninggalkan dunia, lanjutnya, maka kita harus mengikuti jalan mereka, belajar dan memanfaatkannya lalu mengajarkannya kepada berbagai generasi. (RA)