Peran Penting Rakyat di Pemerintahan Global Juru Selamat Akhir Zaman
Mar 11, 2024 19:35 Asia/Jakarta
Rakyat, dalam pandangan Islam dan Al Quran, memainkan peran penting, sebuah peran yang muncul di tengah masa-masa kritis, heroik dan determinan.
Seiring dengan dimulainya sejarah Islam, di masa Rasulullah Saw, saa itu rakyat menjadi salah satu faktor yang membuka kesempatan berdirinya pemerintah Nabi Muhammad SAW.
Tepat setelah penduduk kota Madinah, berbaiat kepada Nabi Muhammad SAW pada Perjanjian Aqabah, dan terus memegang teguh komitmennya, Nabi Muhammad SAW meletakkan batu pertama pemerintahan berasaskan keadilan dan kerakyatan di Madinah.
Bersamaan dengan berdirinya pemerintahan Rasulullah SAW di kota Madinah, maka dimulai pula perubahan global dalam sejarah umat manusia.
Wasi dan pengganti Nabi Muhammad SAW, yaitu Imam Ali bin Abi Thalib, terkait pentingnya kedudukan rakyat mengatakan, "Jika tidak ada hujah pamungkas yaitu kehadiran rakyat, maka saya akan melepaskan kepemimpinan dan pemerintahan."
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa meski Imam Ali adalah pengganti Nabi Muhammad SAW, yang ditetapkan langsung oleh Allah SWT, namun pada akhirnya tetaplah rakyat yang harus memiliki keberterimaan dan akseptabilitas atas pemerintahan beliau.
Berdasarkan ajaran Islam, terutama mazhab Syiah, kemunculan Sang Juru Selamat yaitu Imam Mahdi, di akhir zaman, dan pemerintahan beliau, juga seperti itu.
Menurut Islam, ketika Imam Mahdi, berada di sisi Kabah, dan memulai kebangkitannya, rakyat akan bergabung dengan dukungan dan keyakinannya kepada beliau.
Dalam pemerintahan global Imam Mahdi, seluruh agama, mazhab dan kelompok manusia, termasuk orang-orang Kristen, akan bergabung.
Orang-orang Kristen, ketika menyaksikan Nabi Isa berada di dekat Imam Mahdi, mereka akan bergabung dengan pemerintahan akhir zaman Imam Mahdi.
Di beberapa hadis Ahlu Sunnah dan Syiah, disebutkan bahwa rakyat di akhir zaman akan berbaiat kepada pemerintahan Imam Mahdi, dan mayoritas penduduk dunia akan mendatangi beliau.
Bahkan sebagian penduduk dunia yang tidak bersedia bergabung dalam pemerintahan Imam Mahdi, dan tidak terlibat sama sekali, tapi tidak menentangnya, akan dimaklumi oleh beliau.
Setelah rakyat terjun, dan berbaiat kepada Imam Mahdi, maka pemerintahan adil dan damai Mahdawi akan dimulai, dan saat itu Imam Mahdi, dengan dukungan rakyat, akan memerangi orang-orang yang berbuat zalim.
Dalam pandangan Syiah dan Islam, ketika rakyat, akal dan pemikiran mereka sempurna di masa Imam Mahdi, dan pemahaman sosial mereka naik, mereka tahu harus membantu pemimpin yang ditunjuk Tuhan untuk manusia sehingga keadilan dan kebahagiaan dapat disebarluaskan di seantero dunia. (artikel ini disarikan dari wawancara pemikir Islam, Mohammad Hajj Akhound dengan surat kabar Mersad, Iran). (HS)
Tags