Kebanggaan Menjadi Pengikut Muhammad
https://parstoday.ir/id/radio/west_asia-i46870-kebanggaan_menjadi_pengikut_muhammad
Hari ini adalah saat-saat terbenamnya kehidupan seorang tokoh suci dan agung yang pernah ada sepanjang sejarah umat manusia. Meski hidup tidak lebih dari 63 tahun, namun ia telah mengajarkan pelajaran hidup yang benar dan manusiawi kepada umat manusia untuk selamanya. Dalam Surat Al A'raf ayat 157 dijelaskan bahwa dia membuang dari umat manusia beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.
(last modified 2025-12-04T09:48:52+00:00 )
Nov 17, 2017 13:59 Asia/Jakarta

Hari ini adalah saat-saat terbenamnya kehidupan seorang tokoh suci dan agung yang pernah ada sepanjang sejarah umat manusia. Meski hidup tidak lebih dari 63 tahun, namun ia telah mengajarkan pelajaran hidup yang benar dan manusiawi kepada umat manusia untuk selamanya. Dalam Surat Al A'raf ayat 157 dijelaskan bahwa dia membuang dari umat manusia beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.

Ia menebarkan wewangian Tauhid di tengah kehidupan "masyarakat tanpa jiwa" dan membangkitkan kesadaran setiap orang. Karena setiap nabi membawa pesan yang sama, maka mereka datang untuk mengajak umat manusia meninggalkan penyembahan dunia, kebodohan, egoisme dan dendam, serta menyeru kepada cinta, persaudaraan, pengorbanan dan kehidupan yang luhur.

Masyarakat menyadari bahwa ia tidak pernah ternodai oleh sentimen dan ketergantungan pada suatu kaum atau fanatisme kesukuan, baik dalam keyakinan maupun tindakan. Ia adalah jendela untuk memahami hakikat semesta dan pintu menuju ajaran-ajaran Ilahi bagi umat manusia.

Ia tidak lain adalah Muhammad bin Abdullah, nabi terakhir utusan Tuhan. Ia yang disebut Al Quran "Sirajul Munir" (cahaya penerang) dan "Rahmatan Lil Aalamin" (rahmat bagi seluruh alam). Tanggal 28 Safar tersiar sebuah berita yang membuat gempar warga kota Madinah. Nabi Agung Islam, dikabarkan telah meninggal dunia dan semua larut dalam kesedihan.

Beliau mewariskan ajaran luhur yang setelah berlalu beradab-abad lamanya, daya tarik dan kemuliannya masih terus menyebarluas. Nama dan ajarannya selalu dikenang di dunia karena keagungan dan kebesarannya. Peringatan wafatnya Nabi Muhammad Saw mengingatkan tentang keluhuran martabat dan rahmat agung utusan Tuhan bagi seluruh alam.

Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada beliau dan keluarga sucinya, sebagaimana juga Allah Swt dan para malaikat selalu mengirimkan shalawat dan salam kepada beliau. Sekarang, sekian abad setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, intelektual dan pemikir dunia mengakui bahwa beliau dengan ajaran yang bijaksana, konstruktif dan bernilai, telah mengubah dunia, dan ajaran itu akan selalu dibutuhkan oleh umat manusia hingga akhir zaman.

Nabi Muhammad Saw

Keberadaan Nabi Muhammad Saw yang merupakan nabi dan manusia paling mulia di muka bumi, adalah untuk membebaskan umat manusia dari tawanan dan penghambaan kepada sesama makhluk. Ketika Annemarie Schimmel, Islamolog terkemuka Jerman ditanya apakah ia seorang Muslim atau bukan, ia menjawab, "Saya tidak tahu, saya hanya bisa berkata bahwa saya menghormati Nabi Muhammad Saw dan pemilik kota ini (Madinah)."   

Annemarie Schimmel pernah menulis, peran unggul Nabi Islam dalam mengubah jiwa manusia, sudah dikenal luas. Nabi Muhammad Saw menghidupkan jiwa manusia bukan fisiknya. Ia membebaskan pemikiran manusia dari kebodohan dan itu berlaku di seluruh dunia.

Ia, kata Schimmel, mengajarkan umat manusia tentang penggunaan yang tepat atas mata dan telinga, ilmu pengetahuan dan pemikiran. Ia menyampaikan kabar gembira dari Tuhan bahwa manusia dapat menaklukkan matahari, bulan, langit dan bumi. Oleh karena itu, bagi setiap manusia, memuji pemuka agung dan pemurah ini, dapat membawa kebahagiaan yang besar.     

Nabi Muhammad Saw di bawah naungan ajaran Islam dan dengan kepemimpinan berlandaskan agama dan akhlak, berhasil mengubah dunia dan mendidik pribadi-pribadi agung sepanjang sejarah seperti Imam Ali as, pada kenyataannya Imam Ali bisa dianggap sebagai mukjizat pendidikan Nabi Muhammad Saw.

Setiap nabi membawa atau meneruskan ajaran dan syariat Tuhan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat dan peradabannya. Kemudian ketika sampai ke masa Nabi Muhammad Saw, di saat umat manusia sudah mencapai kedewasaan sosial sedemikian rupa dan syariat Tuhan mencapai kesempurnaan, beliau mengumumkan Islam sebagai nama resmi agama Tuhan.

Rasulullah Saw datang membawa pesan Islam dan menunjukkan jalan kepada umat manusia sehingga mereka bisa mencapai kebahagiaan abadi. Namun sepanjang sejarah, kekuatan-kekuatan otoriter dan diktator dunia selalu berusaha menghapus ajaran luhur Ilahi ini, tapi berdasarkan sunnatullah, Islam terus menyebarluas ke seantero jagat.

Nabi Muhammad Saw

Annemarie Schimmel dalam salah satu bukunya, menilai Islam layaknya bangunan sebuah rumah atau menurut penjelasan Al Quran, "Dar Al Salam". Ia menulis, pada kenyataannya, Islam seperti sebuah rumah. Rumah Timur kokoh yang dibangun dari batu-batu yang keras dengan kombinasi warna menarik dan sangat kuat.

Kami, katanya, memuji arsitektur bangunan ini, meskipun pada pandangan pertama tampak sangat sederhana dan tidak terlalu rumit. Akan tetapi ketika kita masuk ke dalam bangunan besar ini, kita akan menemukan taman-taman besar yang sangat mirip dengan taman-taman surga. Air mengalir dan banyak air mancur yang sering dikunjungi para pejalan yang lelah setelah berjalan jauh untuk menikmati kesegaran airnya.

Rasulullah Saw untuk mendirikan bangunan agung ini menjadikan argumen dan semangat berpikir di tengah masyarakat, sebagai pondasi aslinya. Pada pesan pertama Nabi Muhammad Saw, urgensi ilmu dan agama, mendapat perhatian besar. Rasulullah Saw mengajak umat manusia untuk menyembah Tuhan didasari argumen dan pemikiran.

Beliau menjadikan pengajaran terhadap Muslimin sebagai syarat pembebasan para tawanan perang. Imam Ali as pernah berkata, Rasulullah adalah cahaya terang yang dengannya, para pencari menemukan cahaya kesadaran dan pengetahuan. Di hadapan orang-orang yang tersesat, ia bagaikan matahari yang bersinar dan menerangi setiap hati yang tenggelam dalam gelombang keraguan dan kesesatan.

Saat ini kita hidup di sebuah dunia yang sebagian besarnya dipenuhi oleh kebodohan dan barbarisme baru. Jahiliyah baru ini merampok kekayaan negara-negara lemah dan memaksakan kebijakan-kebijakan dominasi mereka di dunia, dengan memanfaatkan penipuan media dan memperalat teknologi canggih. Dewasa ini, krisis spiritualitas di Barat telah menjadi krisis yang nyata dan di tengah krisis ini, masyarakat haus akan makrifat hakiki yang hanya dapat ditemukan dalam ajaran para nabi khususnya Nabi Muhammad Saw.

Dunia hari ini sangat membutuhkan tatanan baru. Sebuah tatanan yang dapat memberikan peta jalan yang paling komprehensif dan mengembalikan keadilan, ketenangan dan keamanan kepada dunia kita. Banyak intelektual dunia mengakui bahwa peta jalan terbaik yang dimaksud adalah pelaksanaan ajaran dan pengungkapan hakikat Islam.

Pasalnya, ajaran Islam bercampur dalam fitrah dan hakikat diri manusia. Namun untuk membendung kecenderungan masyarakat ke Islam, Barat menciptakan tampilan-tampilan palsu Islam dengan harapan bisa merusak citra hakikinya, sehingga mampu mencegah orang tertarik pada agama ini. Akan tetapi, kasih sayang, keadilan, kedermawanan, penghormatan atas hak sesama dan persahabatan yang telah dibangun Rasulullah Saw, terus berlanjut dan merupakan faktor-faktor abadi yang selalu dihormati dan dibutuhkan umat manusia.

Nabi Muhammad Saw

 

Tidak diragukan, persatuan dan solidaritas adalah faktor terpenting. Hari ini hubungan erat di antara para pemuka agama Islam dapat menyingkirkan seluruh perbedaan, mendekatkan setiap agama dan membukakan mata atas hakikat agama Muhammad Saw. Rasulullah sendiri adalah poros pemersatu umat Islam dan untuk membangun persatuan, beliau menyingkirkan rasialisme, sentimen kesukuan dan diskriminasi ras.

Seruan Nabi kepada tauhid dan ikatan persaudaraan di antara Muslimin, telah menghapuskan kebodohan dan diskriminasi menindas dan membuka peluang persatuan di antara seluruh bangsa dalam satu ikatan agama. Rasulullah mengangkat orang seperti Zaid bin Haritsah sebagai panglima pasukan, Bilal Al Habasyi, seorang kulit hitam, sebagai pengumandang azan dan menganggap Salman Farsi, orang Iran sebagai bagian dari Ahlul Bait as.

Dengan begitu beliau telah melakukan perlawanan terhadap diskriminasi ras dan tolok ukur keunggulan keliru di tengah masyarakat dan menggantinya dengan nilai-nilai baru. Penerapan prinsip egaliter dan keadilan oleh Nabi merupakan cara yang sangat efektif untuk memperkuat persatuan Islam.  

Sekarang, bagi seluruh Muslimin merupakan sebuah kebanggaan karena menjadi pengikut Nabi Muhammad Saw. Karenanya Muslimin harus memahami kekhawatiran beliau terkait perpecahan umat Islam dan sekuat tenaga menjaga persatuan dengan bersandar pada persamaan-persamaan seperti Nabi dan Al Quran.

Di sisi lain, kecenderungan dunia ke arah dialog antarkeyakinan berlandaskan rasionalitas dan logika, menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan Islam hakiki ke seluruh dunia. Kemajuan teknologi juga dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk tujuan ini. Karena banyak orang di dunia yang sudah menyadari bahwa Islam bukanlah apa yang ditampilkan oleh Daesh atau kelompok-kelompok Takfiri lainnya.

Terkait hal ini, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar berkata, kita bisa berjalan di atas hukum yang membuat Rasulullah bisa tetap menjaga harapannya di masa tersulit. Beliau berkata dan bergerak dengan bersandar kepada Allah Swt dan hukum-Nya serta perjuangannya yang luar biasa. Kita juga bergerak dengan bersandar kepada hukum ini. Mengapa kita berputus asa ? Nabi bisa mengubah sejarah dan mempengaruhi dunia dengan ajaran dan hukumnya, kita dengan mengikuti beliau, melangkah di jalan yang sama dan pasti bisa.